Warga Blambanganpagar Jaga Hasil Pembangunan

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara. lampungvisual.com-
Warga Desa Tanjung Iman-Jagang, Kecamatan Blambangan Pagar memasang portal di jalan poros guna menghalau kendaraan yang over loading melintas, Jumat (22/5/2019). Pasalnya, selain mengganggu aktivitas masyarakat saat berkendaraan di sana, juga berdampak serius pada jembatan penghubung kedua desa itu.
Utiek salah satu tokoh masyarakat Desa Tanjung Iman, Kecamatan Blambangan Pagar mengungkapkan bahwa masyarakat dua desa disini telah memportal jalan agar kendaraan seperti Puso tidak melintasi jalan yang menjadi akses masyarakat selama ini. Tapi, tadi ada oknum yang mencopot portal tersebut.
“Ya disini kami selaku masyarakat hanya ingin menjaga pembangunan yang telah diberikan pemerintah daerah, Karena sudah jelas mobil puso tidak bisa melintas disini, tapi kok malah ada oknum yang mencopot portal itu,” Jelasnya.
Menurut masyarakat dua desa itu, kendaraan puso itu masuk ke kabupaten tetangga. Yakni Lampung Tengah, dan ditenggarai itu adalah milik perusahaan yang bergerak dibidang pemotongan sapi potong atau jenis lumisin. Selain itu juga jembatan penghubung keadaannya nyaris putus akibat aktivitas tersebut.
“Ini adalah inisiatif masyarakat, sebagai bentuk respon terhadap arahan Bupati Agung Ilmu Mangkunegara dalam upaya menjaga hasil pembangunan. Selain dapat merusak jalan, juga mengganggu aktivitas warga, “kata Ikrom, warga lainnya.
Senada dikatakan oleh tokoh masyarakat Jagang, kecamatan setempat, Yadi. Menurutnya, aktivitas kendaraan yang overloading itu telah berjalan selama lebih dari enam tahun lamanya. Dan dua tahun belakangan, keadaan jalan khususnya jembatan semakin mengalami kerusakan.
“Itu di daerah pinggirannya, tempat sanggahan jembatan rusak jadi menggantung. Sementara dibagian tengah juga sudah mengalami keretakan, sehingga bila tidak dihalangi akan mempercepat ambruknya jembatan, “tambahnya.
Sementara Kadis Perhubungan, Basirun Ali saat mendatangi dua desa yang mengeluhkan kejadian itu mewakili Bupati Agung Ilmu Mangkunegara. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh masyarakat telah sesuai arahan pemerintah. Dalam upaya mendukung program pemerintah, prihal menjaga hasil pembangunan.
“Kami mendukung masyarakat melakukan upaya-upaya dalam menjaga hasil pembangunan. Sebab, dilapangan kendaraan ini memang tidak sesuai fengan spesifikasi jalan diperuntukkannya. Yang seharusnya melalui jalan kelas I, akan tetapi di lapangan kita liat masuk di kelas III. Notabennya jalan kabupaten, dan itu pasti menyalahi, “tambahnya.
Penulis : (Andrian Folta)
Editor: Basri

 1,648 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.