Warga Lima Kampung di Lamteng Bagaikan Anak yang dilupakan

Featured Video Play Icon
LAMPUNG TENGAHVIDEO

Lampung Tengah, lampungvisual.com-
Warga Lima Kampung di Lamteng Bagaikan Anak yang dilupakan


Infrastruktur yang buruk serta putusnya jembatan Gantung Tua yang menghubungkan Kampung Negeri Jaya, dan Nyukang Harjo, akibat diterjang Banjir beberapa tahun lalu, Lima Kampung di Kecamatan Selagai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah, (Lamteng) Bagaikan anak tiri yang dilupakan.

Mungkin tidak seindah dan segagah nama Kampungnya Negeri Jaya, Yang berbanding terbalik dari kondisi yang ada. Padahal Kampung Negeri Jaya, Merupakan Gerbang masuk Kampung Linggapura, Margajaya, Gedung Aji, Dan Pekandangan.

Disisi lain, Lima Kampung ini memang di wilayah barat yang kondisi alamnya berbukit-bukit dan berada di dekat hutan kawasan. Jauh dari pusat kota Lampung Tengah, Untuk masuk ke Kampung sajan ini kita harus menempuh jarak yang cukup berliku membelah dan mengitari bebukitan.

Perjalanan bertambah sulit dan memakan waktu lama karena kondisi infrastruktur jalannya sangat lah buruk saat ini. Hanya di beberapa titik yang sudah di bangun.

Baca Juga:  Berkas Lengkap, Pilgub Lampung 2018 Mustafa Coblos di Kampung Halaman

Ditambah Jembatan gantung tua yang menjadi satu-satunya akses jalan penghubung bagi lima kampung yakni Negeri kampung Lingga Pura, Pekandangan, Marga Jaya, dan Gedung Aji, Luluh lantak diterjang banjir beberapa tahun lalu.

Putus nya jembatan gantung ini sangat berdampak bagi perputaran ekonomi dan aktivitas masyarakat. Warga terpaksa menggunakan Rakit dari bambu dan merogoh kocek, untuk pasar Nyukang Harjo pusat warga untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.


Warga Lima Kampung di Lamteng Bagaikan Anak yang dilupakan


Salah satu warga setempat mengatakan, Saat ini masyarakat hanya memiliki dua (2) pilihan untuk bisa keluar dari kampung. Karena ke Kampung Nyukang Harjo kalau menempuh jalur lain lain, Cukup memakan waktu dibandingkan menyeberang menggunakan rakit. Tutur Nurhasanah.

Terbilang cukup kaya 5 Kampung ini, Pasalnya hasil bumi di wilayah tersebut yang menjadi penghasilan sehari-hari sangat menjanjikan. Perkebunan sawit, Kopi, Lada, Duren, Pinang, dan masih banyak yang lainnya.

Baca Juga:  Satu Menit Rasakan Keseruan Bold Riders Depok

Menanggapi permasalahan tersebut, Sutoyo selaku kepala kampung Negeri Jaya mengatakan pihak pemerintah kampung setempat sudah melakukan banyak upaya, namun, tetap saja dirasa belum memberikan hasil yang cukup optimal.

Sutoyo juga menjelaskan terdapat dua titik jalan alternatif, tetapi masyarakat enggan melaluinya karena jalan tersebut terbilang ekstrim dan sudah terdapat korban yang jatuh di kedua jalur tersebut.

Di Tengah sulitnya ekonomi dan pandemi covid-19 seperti ini, Sutoyo dan masyarakat kelima kampung tersebut hanya bisa mengubur dalam-dalam impian untuk memiliki jembatan penghubung yang layak dan aman untuk dilalui.Ujar Sutoyo, Kepala Kampung Negeri Jaya.

Senada dengan Kepala Kampung Negeri Jaya, Sarkak Kepala Kampung Paling Ujung yang, Yakni Margajaya, Dirinya siap tidak menerima pembangunan dari APBD asal 3 hal ini terealisasi.

Baca Juga:  Gaungkan Budaya Gotong Royong, Wabup Lamteng : Inilah Bentuk Kerja Sama

Karena akses jalan dan jembatan yang dikeluhkan warga Kampung Negeri Jaya merupakan jalur pokok yang dilalui oleh seluruh masyarakat di empat Kampung lainnya, Termasuk Margajaya.

Diyakinkan Sarkak, Masyarakat di wilayahnya secara ekonomi cukup mapan dengan mengandalkan hasil bumi. Kekayaan alam Selagai Lingga khusus di lima Kampung sangat menopang kehidupan masyarakat. Tapi sayang, Jalan rusak, Jembatan putus, dan aset wisata selalu dikesampingkan pemerintah. Terang Sarkak, Kepala Kampung Margajaya. (Iswan Rudi)

VIDEO

 496 kali dilihat

Tagged