Way Kanan Konsisten Kembangkan Kopi Robusta Putri Malu

WAY KANAN

Way Kanan, lampungvisual.com-
Wakil Bupati Way kanan Edward Antony meminta kepada Tim Percepatan Pengembangan kopi robusta putri malu untuk dapat bergerak cepat dan tepat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar tercapai hasil pengembangan kopi robusta yang berkualitas baik sesuai dengan harapan.
Hal itu dikatakannya saat memimpin Rapat Koordinasi Pengembangan Kopi Robusta Putri Malu Kabupaten Way Kanan di Aula Bappeda Kabupaten setempat, Rabu (20/02/2019).
“Saya juga meminta kepada Tim untuk lebih konsisten pada konsep yang telah ditentukan yaitu kopi petik merah agar hasil produksi kopi kualitasnya sesuai dengan target serta segera melakukan pembinaan terhadap para petani kopi bagaimana konsep peti merah yang telah ditentukan sebagai standar kualitas”, ujarnya
Selanjutnya, Wakil Bupati yang memasuki Tiga Tahun Kepemimpinannya bersama Bupati Raden Adipati Surya itu juga menegaskan kepada PT. Way Kanan Makmur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UKM untuk dapat lebih berperan terhadap pengembangan dan produktivitas kopi robusta putri malu dengan memanfaatkan sektornya.
“Selain Tim Pengembangan, KPH juga diminta untuk mensosialisasikan konsep petik merah kepada para petani agar tidak salah dalam pengolahan dan hasil produksi sesuai dengan standar yang ditentukan”, “Ujarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Drs. Rudi Joko Kurnianto, S.H mengatakan bahwa rencana aksi Tim Percepatan Pengembangan Kopi Robusta Putri Malu telah dilaksanakan namun belum dilakukan evaluasi, selanjutnya terkait pengolahan kopi belum ditentukan kelompok tani mana yang akan dilakukan pembinaan serta diberikan peralatan.
“Selain itu akan dilakukan penetapan kampung kopi untuk kampung yang dianggap benar-benar serius dan fokus dalam pengembangan kopi daerah serta akan dilakukan MoU terkait pembinaan pengembangan kopi, pemetaan Indikasi Masyarakat Geografis (IMG) dengan Pemda”, ujar Kepala Bappeda Rudi Joko.
Berdasarkan paparan dari KPH Punggur masih banyak petani kopi yang melakukan panen produksi tidak sesuai dengan konsep petik merah yang ditentukan, serta cara pengeringan biji kopi yang masih salah dan tidak sesuai prosedur yang ditentukan sehingga dapat membuat cita rasa kopi yang diharapkan tidak sesuai. Untuk itu perlu kerjasama antara KPH Punggur dengan Tim Pengembangan terkait konsep petik merah agar para petani dapat melakukan produksi sesuai dengan konsep dan standar yang ditentukan.
Penulis: Fikri

Baca Juga:  Gerakan Keluarga Pelopor Perubahan, Ibu Riana Arinal Lakukan Kunjungan Kerja ke Way Kanan

Editor : Basri

 1,036 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.