Zaenal Arifin: Sabar Menanti Rezeki Selalu Ada

TULANG BAWANG BARAT

Tulang Bawang Barat, lampungvisual.com-
Dalam mengais rezeki harus dilakukan dengan ulet dan penuh kesabaran. dengan demikian rezeki pasti ada. Terlebih saat ini Bisnis warung tenda kelihatannya memang sederhana, namun, siapa sangka ternyata usaha ini sangat menjanjikan omset yang besar. Maka banyak para pengusaha yang tertarik membuka usaha warung tenda di pinggir jalan, karena bisa meraup omzet jutaan rupiah per hari.
Mungkin anda penasaran dengan usaha warung tenda mengapa usaha ini bisa laris-manis di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah warung tenda pecel lele di depan lapangan kelurahan Dayamurni kecamatan Tumijajar kabupaten Tulang Bawang Barat.
Warung tenda pecel lele yang dikelola oleh Zainal Arifin (23) warga asal desa Sulusuban kecamatan Seputih Agung Lampung Tengah ini, merupakan salah satu pengusaha warung pecel lele yang banyak digemari pembeli.
“Kalau tidak musim hujan omset saya bisa mencapai satu juta lebih, ini karena masuk musim penghujan maka hanya sekitar Rp.500,”ujarnya.
Warung tenda pecel lele yang buka dari pukul 17.00 wib sore sampai dengan pukul 00.00 (jam12) malam ini, selain menyediakan menu pecel lele juga menyediakan ayam goreng,  minuman es jeruk serta es teh. Dengan pelayanan yang ramah, Zaenal ditemani dua sahabatnya yakni Agus Rifai dan Ridho selalu menjadi perhatian pengunjung.
Diketahui masyarakat saat ini semakin sibuk dengan berbagai aktivitas, maka usaha kuliner sangat menjanjikan untuk para pengusaha. Kebanyakan warga tidak sempat memasak apalagi untuk makan malam. Mereka cenderung membeli di restoran atau di warung tenda.
Para pengunjung warung tenda pecel lele bukan hanya berasal dari masyarakat kalangan kelas menengah ke bawah. Namun faktanya warung ini diramaikan pula oleh mereka yang berasal dari kelas menengah ke atas. Alasannya, ketika capek pulang dari bekerja dan tidak selera makan di rumah, mereka memilih pecel lele di warung tenda sebagai menu makanannya.
Meskipun harganya relatif murah dan hemat, namun sesuai dengan lidah dan selera warga. Makanya warung pecel lele yang berada di depan lapangan Dayamurni itu, tentu menjadi pilihan. Karena tidak sulit untuk mendapatkan warung tenda ini. Sehingga, warga lebih memilih melipir ke warung tenda daripada harus masak lagi di rumah,
“Hanya dengan harga Rp. 15 ribu rupiah berikut nasi,dan kalau tidak memakai nasi Cuma Rp.10 ribu rupiah saja,” kata Zaenal.
Kemudian lanjut Zaenal, untuk harga Ayam goreng Rp. 20 ribu rupiah berikut nasi dan kalau tidak pakai nasi seharga Rp.15 ribu rupiah, serta untuk bebek goreng harganya Rp. 27  ribu rupiah berikut nasi dan Rp. 23 ribu rupiah tidak memakai nasi. Selain makanan ada juga minuman segar yakni Es jeruk seharga Rp.5 ribu rupiah,  es teh Rp. 3 ribu rupiah.
Cara mendirikan tempat usaha ini pun tidak terlalu mahal dan rumit, karena dengan menggunakan Meja terpal sudah bisa menyajikan dagangannya untuk para pembeli. Proses pembuatannya juga praktis, pembeli tidak menunggu lama untuk menyantapnya.
“Para pembeli lanjut Zaenal, tidak perlu nunggu lama sampai menu pesanan kami disajikan. Sebab, kami tinggal menggoreng lele yang sudah dibumbui terlebih dahulu. Lalu, tinggal tambahkan lalapan dan sambal, dan sudah siap kami sajikan,”paparnya.
Penulis   : Basri Subur
Editor     : Susan

Baca Juga:  Masyarakat Tubaba Antusias Ikuti Maulid Nabi Muhammad SAW di Islamic Center

 3,286 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.