Curup Jepun, Lokasi Wisata Dengan Penerapan Protokol Kesehatan

WAY KANAN

Lampungvisual.com, Waykanan –
Riuh gembira mengiringi para pengunjung, usai menelusuri perkebunan karet, melalui jalan tanah. Diujung jalan itu puluhan kendaraan terparkir rapi. Nampak berbaris para pengunjung walau tak rapi, satu persatu menghampiri petugas.

Tepat dibawah plang bertuliskan Curup Jepun itu, petugas yang memegang alat rapid tes mengukur suhu badan para pengunjung satu persatu. “Silahkan cuci tangan dulu ya Bu. Baru bisa masuk,” ujar seorang petugas wisata, seraya jarinya menunjuk kearah galon air yang tidak jauh dari lorong masuk lokasi wisata tersebut, Minggu (27/12/2020).

Baca Juga:  Hadiri Pengajian Akbar, Wagub Lampung : Way Kanan Memiliki Banyak Potensi

Tak lama berselang, suara seorang lelaki muda terdengar lantang menggema keseluruh area. Suara yang terhubung ke pengeras suara itu, terdengar berkali-kali mengingatkan semua pengunjung agar terus menjaga jarak. “Silahkan menikmati suasana curup, tapi ingat ya mohon tetap jaga jarak. Jangan berkerumun, masker tetap dipakai,” ujar sumber suara.

Seorang ibu yang menggandeng dua orang anaknya, terlihat hendak memasuki pelataran Curup. Seorang petugas wisata berpakaian hijau daun dengan logo dilengannya, segera menghampiri ibu dengan dua anak tersebut. “Maaf Bu, ini anaknya suruh pakai masker. Kita kasih gratis ya Bu, tolong dipakaikan,” kata lelaki bertubuh sedang itu.

Baca Juga:  KPU Way Kanan, Masyarakat Harus Cermat Dengan DPS

Ibu dengan umur kisaran tiga puluhan itu, segera mengulurkan tangannya untuk menerima masker pemberian putugas wisata dan memakaikannya ke kedua anaknya.

“Kita tetap berusaha mematuhi protokol kesehatan, karena bukan masalah intruksi dari pemerintah tapi semua ini kita lakukan demi kebaikan bersama. Pengunjung juga kita batasi, agar tidak membludak,” kata Gajah Tera, kepala Kampung Negeri Baru, Kecamatan Umpu Semenguk, Waykanan, tempat dimana lokasi wisata Curup Jepun berada.


Gemuruh air Curup yang nampak mengalir indah, tempat pengunjung menikmati kejernihan airnya. Bersenda gurau sambil berendam dinatara sanak keluarga.

Baca Juga:  Musrenbang Way Tuba dan Bumi Agung Diminta Prioritaskan 4 Program Pembangunan

Hingga matahari mulai condong ke barat, para pengunjung tampak bergegas meninggalkan lokasi wisata.(FIK)

Tagged