Dalam Diam Fandy Berfikir Kedepan

JAWA TIMUR

Tulungagung,lampungvisual.com-
Niat tak terbendung tetapi kekuatan yang terbatas membuat Fandy mengusung batako hanya membawa 4 biji setiap mengisi satu angkatan.Tapi yang kita perhatikan bukan masalah berapa dia membawa, namun betapa bangganya orang tua terhadapnya.

Seorang anak desa di daerah tertinggal yangi begitu mempunyai jiwa kepempinan yang tinggi untuk ikut serta dalam pembangunan di desanya. Satu kemampuan berfikir diluar nalar,sesuatu perilaku ketimuran yang patut untuk dicontoh oleh anak seusianya maupun pemuda dinegeri ini.

Sebagai anak desa, tentunya banyak hidup di lingkungan yang masih khas atau asli dengan daerah pegunungan dengan adat dan budaya ketimuran. Namun bagi fandy, kondisi desanya yang masih tertinggal justru membuatnya dapat berfikir maju. Apa yang dilaksanakan TNI justru menjadi cambuk bagi dirinya untuk berjuang. Perjuangan yang tidak ringan, namun pada akhirnya membuahkan hasil. Mungkin itulah cita cita mulianya demi kemajuan desanya.

“Di dalam diam ternyata Fandi berfikir ke depan agar terus dapat mengenyam pendiddikan yang tinggi hingga kuliah, sekaligus mampu untuk merubah kehidupan masyarakat desa. Mendengar cita citanya yang tinggi membuat semua orang yang mendengarnya merasa bangga,” terang Serda Nurhadi, Sabtu (11/7/2020).

Iapun juga ikut mendoakan, semoga apa yang dicita-citakannya terkhabul dan dapat menjadi manusia yang berguna bagi banyak orang bahkan merubah sesuatu yang tertinggal menjadi maju. (*)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *