Danramil Kroya Menjadi Pemateri Dalam Rapat Kerja FKDM, Ini Yang Disampaikan

KODIM CILACAP

Cilacap – Danramil 03/Kroya Kapten Inf Tugirun menjadi pemateri ” Upaya Masyarakat dalam Mencegah Paham Radikal “, dalam acara Rapat kerja Forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) Kab. Cilacap Tahun 2021 yang bertempat di Aula Riptaloka Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (26/3).

Kegiatan dengan tema “Laporkan secepatnya seakurat mungkin bila terjadi potensi ancaman, rintangan, hambatan dan gangguan di masa pandemi covid-19”, dihadiri Kakesbangpol Kab. Cilacap Drs. Sadmoko Danardono, M.si, Ketua FKDM Kab. Cilacap Drs. Susilo, MM, Kabid Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kab. Cilacap Ibu Mambang Retno Wasi p, S. Pd. M.si, Danramil 03/Kroya Kapten Inf Tugirun, Camat Kroya Budi Narimo, S. Sos, M. Si, Sekcam Kroya Subiyato, S. STP, Kepala puskesmas Kroya 1 Muhajirin, S.Kep. M.Kes, Kasi trantibum Mulyadi, para Kepala Desa (Kades) dan perangkat desa se Kecamatan Kroya serta anggota FKDM Kroya.

Baca Juga:  Masuki Masa Pensiun, Peltu Ahlan Pamit Kepada Keluarga Besar Koramil Maos

Adapun materi yang disampaikan oleh Danramil Kapten Inf Tugirun antara lain Pengertian paham radikal yaitu keinginan perubahan/pembaharuan sosial politik (sospol) secara dramatis. Kemudian rawan kanan (Raka) yaitu konsep ideologi/ pandangan fanatik agama yang salah. Rawan kiri (Raki) yaitu konsep ideologi komunis,marxisme dan lainya yang bertentangan dengan Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia.

“Faktor penyebab munculnya radikal antara lain kapasitas global dan kemiskinan, pemahaman keagamaan, sosial politik, emosi keagamaan, kultural atau perbedaan budaya dan kebijakan pemerintah,” jelasnya.

Baca Juga:  TNI Koramil Karangpucung Bantu Bersihkan Material Longsor di Desa Gunungtelu

Ciri-ciri munculnya paham radikal, karakter identitas yang labil, menjual mengiming iming yang fantastis, dalam masyarakat Indonesia yang beragam agama, etnis, sosial budaya cara radikal akan mendapat pertentangan.

Upaya mencegah radikal bisa dilakukan dengan memperkenalkan dan memahami ilmu pengetahuan dengan baik dan benar, meminimalisir kesenjangan sosial, menjaga persatuan dan kesatuan, mendukung aksi perdamaian, meningkatkan pemahaman akan hidup kebersamaan, menyaring informasi yang didapat dan ikut aktif mensosialisasikan bahaya radikal dan berperan aktif melaporkan paham radikal.

“FKDM juga merupakan sinergitas antara TNI, POLRI dan Pemda sesuai UU No 34 tahun 2004 tentang TNI dan UU No 2 tahun 2002 tentang POLRI, dalam kerjasama untuk menjaga keamanan di wilayah dengan melakukan Deteksi dini, Cegah dini dan Temu cepat, lapor Cepat untuk menjaga situasi kondusif,” tambahnya.

Baca Juga:  Sejumlah Desa di Kedungreja Terendam Banjir, Babinsa Bantu Warga Mengungsi

Lebih lanjut, dia mengajak untuk bersama sama mencegah dan tangkal paham radikal.

“Kehadiran FKDM dapat menetralisir hal- hal yang berbahaya berupa Ancaman,Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat terjadi di masyarakat,” tutup Danramil.Oke