Dari Presiden Hingga Anggota DPD Termuda, Beri Makna Sumpah Pemuda

(Anggota termuda Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal daerah pemilihan Sumatera Selatan, Jialyka Maharani. | Instagram)
BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung-
Memperingati Sumpah Pemuda ke-92 tahun 2020 jatuh hari ini Rabu 28 Oktober 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam unggahan di Twitter, menyebut ikrar para pemuda dari seluruh Nusantara di tahun 1928 itu masih bergema hari ini.

“Semangat, tekad, dan cita-cita pemuda Indonesia tetap menyala-nyala,” cuit Presiden, pukul 08.51 Waktu Indonesia Barat.

Menuntaskan kicauan, Presiden Jokowi tak lupa mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus “Bersatu, Bangkit”, merujuk tema raya Sumpah Pemuda pertama kali ditengah situasi kahar pandemi ini.

“Mari, bersatu melewati masa-masa sulit pandemi ini, bangkit dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju,” ajak presiden.

(Poster digital Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. | Kemdikbud RI)

21 menit sebelumnya, akun ofisial Twitter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pimpinan menteri termuda Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim, yang saat dilantik 23 Oktober 2019 lalu masih berusia 35 tahun itu, hadir menyapa.

“Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda, #SahabatDikbud! Pemuda-pemudi Indonesia bersatu dan bangkit! #MerdekaBelajar #BersatudanBangkit #HariSumpahPemuda2020,” cuitnya.

Dua kata sakti mandraguna, “Bersatu, Bangkit” dihunus pemerintah Indonesia jadi tema raya Sumpah Pemuda 2020, antara lain menimbang pula kewajiban patriotik kaum muda Indonesia yang harus menjadi tulang punggung dalam menggerakkan kesadaran masyarakat.

Seperti diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh, mendampingi Menpora Zainudin Amali, tiada sejarah perubahan tanpa peran kaum muda.

“Dalam setiap fase perubahan disana ada peran pemuda yang mempunyai bakat, inovasi, dan keberanian,” jelas deputi yang akrab disapa Gus Niam ini, disitat dari siaran pers Kemenpora, pada Sabtu (24/10/2020), diakses ulang Selasa (27/10/2020) petang.

Ketua Panitia Nasional Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun 2020 itu menginjeksi, salah satu fungsi penting pengembangan kepemudaan adalah mengembangkan kepeloporan, kepemimpinan dan kewirausahaan.

Dia pun mengingatkan bahwa inisiasi pengembangan kepemimpinan rumah tangga menjadi mandat UU 40/2009 tentang Kepemudaan, dalam ikhtiar perwujudan pengembangan kepemimpinan pemuda.

Dari ruang parlemen, redaksi coba ketengahkan “suara jiwa” anggota termuda Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan, Jialyka Maharani.

Baca Juga:  Hadir di Lampung Ria Miranda Berikan Banyak Promo Menarik

Anggota DPD/MPR pemilik nomor urut 36 peraih 337.954 suara sah pada Pemilu 2019, putri sulung dari Ilyas Panji Alam (Bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan) dan Meli Mustika (anggota DPRD Sumatera Selatan dari PDI Perjuangan) tersebut, secara perfecto mengungkap julang pengharapan.

Semarak Sumpah Pemuda, ungkap dara molek 22 tahun kelahiran Kota Palembang, 20 September 1997 itu, seharusnya mengalir dalam darah, melekat di urat nadi. Bukan hanya di lisan, namun juga dalam tindakan.

“Bukannya hanya berupa simbol usia yang belia, tapi bukti nyata untuk bangsa. Bukan hanya selebrasi tapi tentang mengukir prestasi, aksi sehari hari..,” tutur Jia panggilan dekatnya, di Instagram, Rabu malam.

“Saya bangga sama teman teman, yang mewakafkan mudanya untuk sesama dibanding hura hura semata,” imbuh Jia, lulusan Program Vokasi Komunikasi Universitas Indonesia (UI), 9 Juli 2018 lalu ini, berempati.

Sang pengampu pengalaman perdana memimpin jalannya sidang paripurna pelantikan anggota DPR, DPD, MPR RI perdana pula, dalam kapasitas sebagai anggota termuda pada 1 Oktober 2019 tersebut, dalam unggahannya khidmat.

Kolaborasi dalam berprestasi, ujarnya, bukan sekedar basa basi. “Karena ingat, perjuangan kita tak harus menumpahkan darah, cukup berkarya untuk mengukir sejarah,” speechless, bikin meleleh demi membacanya.

Penggemar berat, Jia pun mengutip ujaran hebat Tan Malaka. “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.”

Perspektif lain, dijala Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Mengingat, “Pemuda adalah generasi penentu masa depan suatu bangsa, pemuda adalah masa depan bangsa ini, (sehingga) dengan pemuda yang sadar akan pelestarian alam, maka Indonesia akan mampu menjaga martabat bangsa, dan bermanfaat bagi keberlangsungan hidup di muka bumi tak hanya sebatas bangsa ini namun juga seluruh semesta alam,” bahana kementerian pimpinan ulun Lampung Siti Nurbaya Bakar ini, di beranda ofisial Facebook KLHK, Rabu pagi.

Mengajak warganetnya yang acap disapa berikut tagar #SobatHijau, KLHK memancing tanya, meruwat tema. “Apakah kalian mau menjadi bagian dari bangsa yang hebat dan bermartabat? Yuk mengusahakan semua yang kita bisa demi bangsa Indonesia kita tercinta,” lanjutnya.

Baca Juga:  Aqil Irham, Kepala BPJPH Kemenag: Label Halal Indonesia Berlaku Per 1 Maret 2022

“Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda, di tengah masa pandemi ini, mari kita bersatu dan bangkit,” tutup unggahan pukul 09.10 WIB itu.

Menggembirakannya, dari Lampung, secara kebetulan, seperti ingin menjadi bagian solusi, komunitas Gajahlah Kebersihan, komunitas keren pemuda penggerak pemberdayaan sosial dan pendidikan lingkungan hidup terutama maritim berbasis di Lampung, dalam unggahan Instagram-nya pada Minggu (25/10/2020), tiga hari lalu, notabene juga bagian jawaban.

Komunitas berhari jadi bertepatan peringatan Hari Sumpah Pemuda, tiga tahun silam ini bersujud hati masuk nomine lima besar (Top 5) kategori Peserta Komunitas A Better World Prize Festival 2020, malam puncaknya pun digelar bertepatan Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020 pada Rabu pagi hingga malam ini, tiga tahun kemudian.

Komunitas bernama unik ini, plesetan dari kata Jagalah Kebersihan, dikutip dari Bebas Sampah, didirikan untuk jadi platform yang mampu berdayakan pemuda untuk jadi pemimpin dalam konservasi lingkungan terutama dalam isu sampah laut, pada empat dan tiga hari lewat menyapa Ocean Rangers, sebutan sejawat komunitas.

“Sebuah pencapaian sekaligus perjalanan yang amat berarti bagi kami untuk bisa bergabung dalam A Better World Prize. Bagi kami, tiga kata yang bisa menjelaskan proses kami dalam A Better World Prize: pembelajaran, kolaborasi dan semangat,” unggahnya.

Memaksudkan ketiganya, Gajahlah Kebersihan yang sejak hadir hingga kini telah mengedukasi 13 ribu anak muda se-Indonesia itu menyebutkan, pembelajaran untuk mengelola diri pribadi maupun komunitas, kesempatan kolaborasi yang luas dengan 38 komunitas hebat lainnya, serta semangat untuk terus memberi lebih banyak dampak dan kontribusi bagi lingkungan dan masyarakat demi tercipta #DuniaLebihBaik.

Pencapaian ini, sambung unggahan, bisa terjadi karena dukungan banyak pihak, baik organisasi, media maupun ribuan Changemakers dan Ocean Rangers di seluruh Indonesia.

“Yang telah mendukung gerakan Kelola Sampah dari Rumah dengan 3AH: Cegah, Pilah dan Olah, dan kami sangat bersyukur akan hal itu. Terima kasih atas dukungannya!” ucapnya.

Saat itu, Gajahlah Kebersihan juga mengundang para Changemakers dan Ocean Rangers untuk mendukung presentasinya dan berpartisipasi dalam FUNthering Day Awarding Night yang diselenggarakan pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020, “sekaligus Hari Kelahiran Gajahlah Kebersihan pada 3 tahun yang lalu,” terang unggahan itu.

Baca Juga:  Kasrem 043/Gatam Dampingi Tim Wasev Tinjau Pelaksanaan TMMD ke-112 Kodim 0426/Tulang Bawang.

Jika penasaran, lebih detailnya agar dapaf pula memupuk kebanggaan kita atas kiprah luar biasa anak muda Lampung di kancah nasional satu ini, bisa disimak di www.campaign.com/ABetterWorldPrize, atau kepoin akun Instagram @gajahlah.kebersihan.

Pamungkas, dari dimensi berbeda, simak pesan paten sosok pejuang kehidupan pahlawan keluarga, dan tumpuan hajat hidup orang banyak satu ini, buat anak muda Tanah Air, terutama generasi muda pedesaan yang para orangtuanya berlatar belakang petani/pekebun kopi.

Abdul Charis, Ketua Koperasi Petani Kopi Agro Panca Bhakti, Sekincau, Lampung Barat, produsen produk kopi olahan merek “KPK Sekincau Coffee”, singkatan dari Koperasi Petani Kopi Sekincau (Kopi Sekincau), diminta pesan khusus bagi generasi penerus, terutama para pemuda desa harapan bangsa terkait Sumpah Pemuda, menyeduh jurus mangkus.

“Gak usah lah ke kota, orang tua kalian punya aset yang luar biasa untuk dikembangkan. Ayo garap secara lebih modern aset orang tua kita. Petani kopi itu keren habis!” pesan singkat dia bersemangat, pukul 19.51 WIB, Selasa malam.

Anak muda Indonesia, masa depan
bangsa dan negara ini ada di pundak kita. Terus berkontribusi bebaskan negeri Zamrud Khatulistiwa ini dari kesialan belenggu keterbelakangan, ketertinggalan, dan kesuraman.

Budaya baru, budaya optimisme, budaya pengharapan, budaya pembebasan, mari kita tetap terus tegakkan.

Tunaikan pesan tagar #ingatpesanibu, pakai masker pelindung pernapasan standar medis, jaga jarak fisik aman minimal satu meter, hindari kerumunan dan berkerumun, sesering mungkin cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir 20 detik, dan terus doakan semoga Allah segera musnahkan wabah ini dari muka bumi. Aamiin.

Bersatu dan Bangkit, Indonesia Maju! Salam Pemuda, Salam Pembebasan! [red/Muzzamil]

 820 kali dilihat