BANDARLAMPUNG, (LV) — Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Masyarakat Sadar Wisata (MASATA), Andi Azwan mengkonfirmasi rencana gelaran diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion/FGD) kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan MASATA, yang akan dihelat di Hotel Bukit Randu, Bandarlampung, selama tiga hari, 7-9 Oktober 2020.
“Akan dihadiri seluruh kepala dinas (Kadisparekraf) se Sumatera Island. Dan akan dibuka oleh Gubernur Arinal (Gubernur Lampung Arinal Djunaidi),” ujar pesan singkatnya, dihubungi dari Bandarlampung, Sabtu (3/10/2020) petang.
Sebelumnya, Deputi Menparekraf Bidang Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan, Wisnu Bawa Taruna Jaya, resmi melantik 43 pengurus DPD-DPC MASATA se-Indonesia, melalui Zoom Meeting, dari Ruang Serbaguna Gedung Plasa Telkom, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu pagi, mulai pukul 10 Waktu Indonesia Barat.
Kesempatan itu, Wisnu Bawa Taruna Jaya mewakili Menparekraf/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kussubadio, selaku Ketua Dewan Pembina DPP MASATA.
Deputi Wisnu menyatakan, MASATA harus jadi garda terdepan bersama pemerintah dalam pengembangan kepariwisataan di daerah. “Kedepan, akan dilakukan beberapa kerja sama Kemenparekraf dan MASATA guna mensukseskan program Desa Wisata 2021,” Wisnu mewakili Menteri Wishnu.
Ketua Umum DPP MASATA Panca Rudolf Sarungu menyebutkan bahwa pelantikan pengurus upaya konsolidasi bagi soliditas organisasi untuk perkuat peran strategis MASATA sebagai perkumpulan dalam menunjang pembangunan pariwisata Indonesia di tengah perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
MASATA, ujar dia, ingin berpartisipasi membantu pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata kelas dunia, didukung oleh atraksi menarik, aksesibilitas mudah, dan amenitas berkualitas (3A).
“MASATA ingin berkontribusi agar pariwisata menyumbang devisa terbesar, majukan pariwisata berbasis masyarakat di daerah tujuan wisata tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta membangun desa, kawasan, dan destinasi wisata,” pengampu lisensi Corporate Travel Expert (CTE) dari The National Business Travel Association itu menambahkan.