Dinkes Lambar Himbau Warga Terapkan 3 M Plus Cegah DBD

ADVERTORIALLAMPUNG BARAT

Lampung Barat, LV – Di tengah pandemi COVID-19, masyarakat Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kini juga harus mewaspadai ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes eagypti, ancaman tersebut seiring dengan musim penghujan yang mulai mengguyur Bumi Beguai Jejama Sai Betik, Dinkes lambar edarkan surat himbauan pencegahan dan pengendalian penyakit DBD.

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Lampung Barat, Paijo melalui Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Erna Yanti menjelaskan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dilambar selama tahun 2020 perbulan September telah mencapai 96 kasus.

Kroscek Rumah Lapangan , Dinkes Lambar Warga Ajak Terapkan 3 M Plus Cegah DBD

“Kasus penyakit demam berdarah dengue di kabupaten lampung barat sampai dengan bulan september ini sudah mencapai sebanyak 96 kasus, angka kasus demam berdarah tertinggi ada di wilayah Kecamatan Balik Bukit sebanyak 29 kasus, kecamatan sumber jaya 16, buay nyerupa 15, kecamatan sekincau 8,”. Jelasnya.

Baca Juga:  Pelaku Penipuan Catut Nama Kepolisian Dan Tv Swasta Ditangkap

Menurutnya, Adanya peningkatan kasus DBD disebabkan karena sudah memasuki siklus lima tahunan DBD, dalam hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan juga lingkungan yang kurang terjaga sehingga terdapat genangan air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedey aegypti.

Penyemprotan Gas Fogging di Rumah-rumah Warga

“Pemberantasan sarang nyamuk harus tetap digalakkan. Ini tidak boleh dilupakan. Mengingat demam berdarah tidak kalah bahayanya dengan COVID-19 ditambah musim penghujan,”. Imbuhnya.

Dinas Kesehatan lambar memberikan tips penanganan mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti. Di antaranya ialah dengan menerapkan 3M, yaitu menutup rapat tempat penyimpanan air, menguras tempat penampungan air secara rutin setidaknya seminggu sekali, serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menyebabkan air menggenang.

Baca Juga:  Kasus Persetubuhan Anak di Lambar Terulang Lagi

“Selain itu, tindakan pencegahan tambahan juga bisa dilakukan dengan memasang kawat antinyamuk di jendela dan pintu rumah, menyebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur serta memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan Pemberantasan Sarang Nyamuk harus tetap digalakkan,”. Harap Erna Yanti.

Patut diketahui, Seseorang akan terinfeksi virus dengue apabila digigit nyamuk Aedes Aegypti, namun daya tahan tubuh orang tersebut yang membedakan tingkatan jenis demam dengue nya, yang paling ringan disebut sebagai demam dengue, tahap keduanya itu demam berdarah dengue dan kalau yag paling berat itu yang sampai menimbulkan (kematian) yang kita sebut sebagai Dengue Shock Syndrome atau DSS.

Baca Juga:  Kepala Sekolah SMP N 1 Tulang Bawang Udik

Jika memiliki imunitas tubuh baik orang yang terkena gigitan nyamuk Aedes hanya terkena demam dengue tidak sampai DBD. Untuk dapat mengetahui seseorang terkena DBD dilakukan dengan pemeriksaan trombosit dan hematocrit, kalau trombosit dibawah 150.000 sudah dinyatakan DBD, kalau dengue shock kenaikan hematocrit sampai 40% dan trombosit dibawah 100.000.(Danil)

 545 kali dilihat

Tagged