Driver Online Desak Kembalikan Ke Sistem Yang Lama

NASIONAL

Palembang, lampungvisual.com-
Dikarenakan Kebijakan PT Gojek Indonesia (GI) terkait ‘Sistem Pembagian Orderan’ yang diberlakukan pada Januari 2019, dinilai tidak tepat sasaran.
Bahkan dengan Sistem Pembagian Order, ini membuat sebagian besar driver sengsara, bahkan di duga ada permainan aplikator kepada beberapa driver yang menjadi prioritas.
Atas hal tersebut. Setidaknya 500 driver online baik R2 maupun R4 yang tergabung dalam Persatuan Driver Online Sumsel (PDOS), menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PT GI Cabang Palembang. Jumat (01/02/2019) pukul 09.00 wib.
Massa aksi yang di Koordinator aksi oleh Dewa Ruci, dimana massa aksi yang tiba di gerbang PT GI Cabang Palembang, langsung membentangkan spanduk yang berisikan seruan penolakan sistem pembagian order yang dinilai menyengsarakan para driver.
Di mana ‘Sistem Pembagian Order’ ini, dimana 90% driver hanya dapat 10 hingga 20 ribu sehari, tentu hal tersebut sangat jauh dari kata cukup, jangankan untuk membayar angsuran mobil, untuk memberi makan keluarga saja tidak cukup.
Dalam pernyataan sikap, PDOS mengatakan ‘MENOLAK SISTEM PEMBAGIAN ORDER YANG DITERAPKAN PT GOJEK INDONESIA YANG SEKARANG. DAN MEMINTA KEMBALIKAN KE SISTEM PEMBAGIAN ORDER YANG LAMA’.
Ketua Umum PDOS, Edi Medan. Jelas menyatakan agar pihak Aplikator dapat mengembalikan Sistem Pembagian Order yang lama.
“Tuntutan kami hari ini jelas, kembalikan ke sistem seperti semula, karena kami menilai pembagian dengan sistem ini tidak merata, karena orderannya itu ada orderan prioritas” Ujar Edi Medan.
Bahkan sejak diberlakukannya Sistem Pembagian Order pada ban Januari 2019 kemarin. Dampak berkurangnya orderan terasa sekali, apalagi yang menerima orderan adalah driver driver yang prioritas.
“Jadi, kawan kawan ini, dari seluruh driver online, sekitar 30 % yang merasakan itu prioritas. Jadi 70% lagi itu kebanyakan tidur, benar benar tidak mendapat orderan, paling paling orderan hanya dua atau tiga,” ungkap Edi Medan didampingi Sekjen PDOS Hartanto Busro.
Ironisnya. Masih dikatakan Edi Medan. “Itu pun jika selesai teman teman yang diprioritaskan barulah teman teman kita yang mendapat orderan, biasanya kalau orderan merata walau malam bisa tbua itu poinnya ada 18, memang benar sejak di operasikan Januari 2019 pembagian tidak merata” jelasnya.
Massa aksi ditemui langsung oleh Kepala PT GI Cabang Palembang, David. Dalam orasinya mendapat penolakan dari massa, sehingga akhirnya dilakukan perundingan. ” Pihak GI sepakat dalam perundingan di dalam pihak GI akan ke jakarta bersama perwakilan Driver.” Ujar Busro selaku Sekjen PDOS.
Apabila tuntutan massa aksi tidak dikabulkan maka dengan ini para driver online Kota Palembang pada khususnya menyatakan siap membuat PT Gojek Indonesia hengkang dari Bumi Sriwijaya.
Penulis : April
Sumbe r: Sumajaku.com
Editor    : Basri

 522 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.