Dulu Wartawan Kini Politisi PDI Perjuangan, Mey Deni Haddad Maju Pileg di Pesawaran

Dulu Wartawan Kini Politisi PDI Perjuangan, Mey Deni Haddad Maju Pileg di Pesawaran
Salah satu agenda inisiasi Mey Deni Haddad mengundang Ketua RTIK Lampung Rifki Irawan, membersamai warga melek digital. | dok/Muzzamil
BANDAR LAMPUNG PROFIL & SOSOK

BANDARLAMPUNG, (LV)-
Dari 537 bakal calon anggota DPRD Kabupaten Pesawaran, terdiri 332 laki-laki dan 205 perempuan, ajuan dari dewan pimpinan 18 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 setempat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran sepanjang masa pendaftaran bakal calon anggota DPD RI daerah pemilihan Lampung dan pengajuan bakal calon anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Pemilu 2024 kurun 1-14 Mei 2023 lalu.

Di antaranya, ada nama Mey Deni Haddad, bakal calon anggota DPRD Kabupaten Pesawaran dari daerah pemilihan (dapil) Pesawaran VI yang meliputi Kecamatan Waylima, Kecamatan Kedondong, dan Kecamatan Way Khilau, asal parpol peserta Pemilu 2024 nomor urut 3, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Warga bilangan Kedamaian Bandarlampung kelahiran Way Kanan, 4 Mei 1979 ini lebih dikenal dengan dua nama belakang dia.

Deni Haddad, nama populer sarjana sosial ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, mengungkap keputusan bulat dia mencalon, salah satunya lantaran dirinya merasa telah ada pada fase kematangan.

Baik kematangan usia, kematangan pola, mindset, wawasan pengetahuan, pun logika berpikir kritis, kematangan emosional, kematangan spiritual, kematangan finansial dan kematangan sosial, buah pengalaman menahun tekun menekuni dua dunia.

Dunia jurnalistik, yang telah membesarkan namanya. Dan dunia organisasi, yang turut pula meluaskan jejaring pergaulannya.

Praktis sejak dia aktif terlibat langsung sebagai pelaku sejarah gerakan reformasi 1998 di Lampung, saat dia masih berstatus pelajar saat itu, tergabung dalam organisasi perlawanan anti Orde Baru: Dewan Pelajar Lampung. Demonstran sejak SMA.

Pun hingga saat Deni Haddad muhibah studi sarjana di Kota Hujan. Resmi menjadi generasi pascakampus sesudahnya, dia enggan berlama masuk barisan pasukan cadangan industrial alias pengangguran.

Singkat cerita, dia lantas memulai babak baru, bekerja profesional menjadi seorang wartawan sekaligus sembari serius belajar jadi manajer perusahaan penerbitan pers. Spesialisasi dia dua dasawarsa.

Tercatat, Deni Haddad yang cakap menulis kolom satire nun tetap jenaka, merupakan pendiri awal sekaligus bos penerbit media cetak Harian Fajar Sumatera. Juga Tabloid Cakrawala, Koran Fokus, FokusTV Channel.

Kadung lengket dengan dunia kepenulisan, dia juga tak bisa lepas dari tradisi berpikir kritis terlebih demi menyikapi berbagai isu strategis nasional dan daerah yang secara materialis kebijakan publik, dia nilai justru anti publik atau tak menunjukkan karakter keberpihakan pada kepentingan rakyat.

Dari itu, dia kerap menumpahkan berbagai uneg-uneg, buah pikir berikut pisau analisa tajamnya, sekaligus deret solusi yang tak jarang dia berikan cumacuma dalam konten opini publiknya. Tak bisa lepas, dia pun masih aktif menjadi kolumnis lepas sejumlah media massa daring hingga saat ini.

Sosok dikenal berkepribadian supel bin humble, penyuka nasi pecel dan jus wortel ini dikenal pula kreatif. Pun di era revolusi digital serba digital, semua serba terdigitasi, serba digitalized dewasa ini. Deni Haddad, dikenal figur kreator konten.

Sisi lain sosoknya, Mey Deni Haddad aktif sebagai bagian pengurus provinsi organ nasional Bravo Lima kurun 2018-2019 lalu, yang dalam perjalanannya bertransformasi menjadi organisasi sosial kemasyarakatan (ormas), Perkumpulan Pejuang Bravo Lima.

Deni Haddad merupakan Ketua Bidang Kepemudaan DPD Perkumpulan Pejuang Bravo Lima Provinsi Lampung 2020-2025. Tak heran, kata “muda” menjadi salah satu pilihan tagline politik pencalonannya. Selain, kata “inovatif”.

Sisi lain, pria yang mengaku mengidolakan Bung Karno dan Che Guevara tersebut juga dipercayai menjadi Ketua Bidang Antar Lembaga, DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Lampung periode 2021-2026, pimpinan Umar Ahmad.

“Bicara pertanian, saya konsen terhadap bagaimana masyarakat petani produktif, inovatif di tengah dunia digitalisasi saat ini,” tandas Deni Haddad, Jumat 28 Juli 2023.

Disinggung jabatannya saat ini, dia juga Staf Khusus Kebijakan Daerah Kabupaten Pesawaran, Mey Deni Haddad mengklaim telah banyak yang dia kerjakan berkaitan tugas pokok dan fungsi jabatannya ini.
Bagi pemajuan pembangunan daerah kabupaten berjuluk Bumi Andan Jejama itu.

“Ambil contoh ya. Program Perhutanan Sosial, saya kawal sampai tahap realisasi. Kami jemput bola ke Kementerian, back up Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Program ini beneran bermanfaat bagi masyarakat sekitar kawasan hutan milik negara yang mengandalkan penghidupannya dari hasil dan pemanfaatan tanah kawasan hutan register, di Kabupaten Pesawaran. Begitu pun program-program kerakyatan lainnya,” papar penggemar God Bless, Chelsea, ini.

Lantas, ulah penasaran, saat dianya kurang lebih program prorakyat seperti apa yang akan dia usung pada Pemilu Legislatif 2024 sebagai sarana pemikat penghimpun dukungan politik rakyat calon pemilih dapilnya?

Deni Haddad tak dapat menyembunyikan ketertarikan mendalamnya. “Saya nanti Inshaallah akan fokus pada pengembangan masyarakat terutama sumber daya manusia agar memiliki inovasi dalam hal berproduksi nemanfaatkan kekayaan sumber daya alam di Kabupaten Pesawaran,” bidik Deni.

“Agar masyarakat memiliki nilai tambah di tengah kondisi bonus demografi negara pada saat ini puncaknya tahun 2032 nanti,” dia memaksudkan.

Petani Produktif, Satu Desa Satu Sarjana, Hutan Lestari Rakyat Sejahtera, Desa Wisata, Inovasi UMKM dan Anak Muda Melek Digital merupakan beberapa program andalannya pada Pileg mendatang, dengan tak melupakan fungsi utama wakil rakyat.

Deni Haddad ingin ke depannya, anggota DPRD Kabupaten Pesawaran bersinergi dengan pemerintah daerah. Rakyat harus merasakan wakil rakyat yang mewakilinya memperjuangkan hak dan aspirasi mereka.

“Sebab itu, ya jangan sampai salah pilih. Jangan karena politik transaksional lantas lima tahun berikutnya rakyat susah, sekadar ketemu anggota DPRD ngopi bahas inovasi aja sulit, apalagi merealisasikan program kerja,” pungkas dia. [red/Muzzamil]

Loading