Genjreng! Usaha Mikro Kecil Bisa Join Mitra Binaan BUMN Dibantu 250 Juta

Menteri BUMN Erick Thohir. Pemerintah melalui Kementerian BUMN menerbitkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/04/2021 tentang Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, tertarikh 8 April 2021. Beleid antaranya mengatur tata akses pelaku UMK di kesertaan program Mitra Binaan BUMN. Yang memenuhi syarat formal dan syarat material dipermudah, bisa akses pinjaman/pembiayaan syariah hingga Rp250 juta. | Kemen BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir. Pemerintah melalui Kementerian BUMN menerbitkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/04/2021 tentang Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, tertarikh 8 April 2021. Beleid antaranya mengatur tata akses pelaku UMK di kesertaan program Mitra Binaan BUMN. Yang memenuhi syarat formal dan syarat material dipermudah, bisa akses pinjaman/pembiayaan syariah hingga Rp250 juta. | Kemen BUMN
BANDAR LAMPUNG

Di bawah teduh kepemimpinan Fajriyah, Elnusa Trans Samudera mengelola sembilan high quality asset, seperti Elnusa Samudra LCT, Elnusa Samudera Barges, dan Elsa Regent Marine Seismic Vessel. Hingga Maret 2019, sebelum berlabuh di Pertamina, menjadi penerus estafet Adiatma Sardjito, pejabat terdahulu yang masuk purnabakti.

Mencegah isu liar di luar –Pertamina pilih kasih, Fajriyah menegaskan Pertamina tak membatasi UMK dari sektor apapun untuk gabung mitra binaan. Seluruhnya akan dibina dan didampingi hingga jadi UMK naik kelas!

“Tentu dengan melalui beberapa roadmap pembinaan dimulai dari fase Go Modern, Go Digital, Go Online hingga mampu ekspor produknya jadi UMK Go Global,” mangkusnyi.

Keuntungan yang akan didapat? Dari bantuan memperoleh sertifikat/izin usaha, jadi UMK naik kelas, penambahan omset, kapasitas produksi dan pekerja, serta dapat menjadi UMK Go Global. Banyak, Sobat.

Melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa hadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. “Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar peraih penghargaan Indonesia WOW Brand Festive Day 2019 ini, ber-energi.

Pertamina klaim ia, senantiasa mendukung pencapaian Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs/TPB) lewat implementasi program-program berbasis Environmental, Social, Governance (ESG) di seluruh wilayah operasionalnya. Ini bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.

Jangan beranjak dulu, pembaca. Dari kantor megah Fajriyah di Medan Merdeka Timur 1A, Gambir, Jakarta Pusat, pulang ke Lampung, kita menemui Syaiful, 53 tahun, pedagang mi ayam jenama Mi Ayam Syafira, warga Kota Tapis Berseri Bandarlampung.

Syaiful, meniti usaha sejak 2016 bersama Ida istrinya beruntung, keramah-sahajanya agungkan adagium laten pembeli ialah raja, pada seorang pelanggan “malaikat Tuhan” yang mengajaknya ngobrol ringan satu hari, siapa nyana kini jadi amat berkesan baginya.

Kala jeda pembeli, di bawah tenda terpal pemayung dagang mi ayamnya, kepada pelanggan misterius itu dia jujur mengaku keterbatasan modal menjadi kendala pengembangan usaha rintisannya.

Baca Juga:  Tingkatkan Kinerja Organisasi dan Menyerap Aspirasi DPC Fauzi Malanda Kunker Ke Tulang Bawang

Tak ada tema khusus, obrolan menjadi serius kala tiba pelanggan bertanya, “kenapa nggak bikin tempat yang lebih luas pak?” “Modalnya nggak ada, pak…,” sahut mendesah Syaiful.

Ber-gedumbrang riang tanpa bumi ganjing-gonjang, desah sontak berubah semringah. Demi mendapati sang pelanggan yang konon dari orang sepertinyalah kita terus teladani arti penting from mouth to mouth getok tular, Syaiful antusias disuntik informasi seputar pinjaman lunak program mitra binaan BUMN perkebunan berbasis di Lampung, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII.

Usut punya usut, rupanya tamu dewa warung tenda Syaiful hari itu seorang pedagang yang pernah mendapat kredit lunak PTPN VII.

“Awalnya saya dagang pakai gerobak dan mangkal di pinggir jalan pakai tenda. Nah, begitu dapat informasi ada pinjaman lunak dari PTPN VII, saya mengajukan. Eh, cair… Alhamdulillah. Terus saya bisa sewa lahan ini, beli peralatan, dan tambah modal,” ucap Syaiful testimonik, dikisahkan kembali oleh Humas PTPN VII, seputar perjalanan lapak rezekinya.

Hingga kini lima tahun berselang, ketekunan Syaiful bersama istri terus berbuah ganjar baik. Maju meningkat, makin hari pelanggan kian banyak. Varian mi ayam lebih beragam. Lebih dari itu, cita rasa, kebersihan, dia jaga.

Bahan baku aman, segar, dan higienis tanpa bahan pengawet dia jelaga. Menurut Syaiful, semua bahan tersaji dibuat tiap hari. Bahan utama mi dibuat sendiri (homemade). Dari bahan terbaik. Begitu pula ayam bumbu, pangsit, dan bahan pendukung lainnya.

“Jadi, setiap hari kami mulai kerja jam 3 pagi. Kami bikin rata-rata 150 porsi setiap hari. Berjualan dari jam 07.00 pagi sampai habis. Biasanya sebelum jam 12.00 siang sudah habis. Untuk hari Minggu kita libur tidak jualan,” ayah dua anak ini sadar refreshing.

Baca Juga:  Letda Inf Sunarto Hadiri Pelantikan dan Pengukuhan DPW Kesti TTKKDH

Memiliki nilai lebih bahan utama mi racik sendiri, tekun disiplin rendah hati, apalagi setelah dibantu pinjaman modal kemitraan dari PTPN VII, lumrah Tuhan ramah dia.

Berkemauan kuat berbesar tekad melakoni usaha membawa Syaiful bersua password impian setiap calon pengusaha, pengusaha pemula bahkan mereka yang telah meraih dan ingin meraihnya lebih luas lagi –pinjam diksi populer biduan senior Rita Sugiarto di sebuah acara dangdut talent contest salah satu televisi swasta: “sukses ya ‘Say’?”

Ya, Syaiful telah menjelma jadi perajin dan pedagang mi ayam sukses. Password yang dia genggam erat kini. Bukan sim salabim, dia bahkan sudah buka cabang Mi Ayam Syafira di Jl Soekarno Hatta (By Pass), Panjang, Bandarlampung.

Pelanggannya jangan ditanya. Citarasa mi ayamnya dikenal enak, pantas membeludak. Mereka khusus datang mencicipi Mi Ayam Syafira. Dengan harga mulai Rp14 ribu per porsi mi ayam polos orisinal, racikan Syaiful terus memanja lidah.

Pelanggan juga bisa nikmati sajian mi ayam dengan tambahan topping pangsit, bakso, dan bakso tahu. Sebagai pelengkap, Syaiful juga memberi pilihan sayuran berupa sawi pandan, sawi sendok atau sawi biasa.

Sawi pandan –favorit pelanggan, agak beda dengan sawi lainnya. Syaiful bilang, usai direbus sawi jenis ini akan menimbulkan aroma pandan sebagai penyedapnya, dan rasanya pun jadi lebih gurih. Duh jadi laper!

Bukan hiperbolik nun kabar baik, Syaiful berencana membuka usaha di Kota Metro, waktu dekat ini. “Saya berharap dapat pinjaman lagi dari PTPN VII. Rencananya, untuk buka cabang baru di Metro,” kata dia, disitat dari laman Kementerian BUMN edisi 25 Mei 2021, diakses Minggu (30/5/2021).

Bertubi berkabar baik, sadar berkat bantuan PTPN VII inilah skala usahanya berkembang makin bercabang, Syaiful ternyata telah pula membuka usaha gerai nasi kuning dan nasi urap di Jl HOS Cokroaminoto, Rawalaut, Kecamatan Enggal, Bandarlampung. Wow.

Baca Juga:  Pemalsu Surat Tes Covid-19, SMSI Minta TNI-Polri Usut Tuntas

Bersyukur usaha dijalani didukung keluarga, untuk gerai nasi kuning, buka setiap hari dari jam 07.00 pagi sampai stok dagangan habis. “Bagi pelanggan yang ingin memesan mi ayam dan nasi kuning untuk acara keluarga kami juga layani. Telepon aja ke nomor handphone saya 081379746425,” promo Syaiful sang naik kelas ini pungkas.

Sejenak lagi rupabumi Sabang-Merauke Miangas-Rote ini bakal peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni, demi mendapati susunan kata di salah satu gerobak Mi Ayam Syafira milik Syaiful bertuliskan logo PTPN VII dan sampingnya (Peduli/atas, Kemitraan/bawah), sekadar membayangkan, inilah kesejatian dari apa itu gembar-gembor: negara hadir.

Dari gerobak mi ayam Syaiful, hayat-amal Pancasila, juga lahir. Duh, selain bikin laper juga bikin baper gak sih, pembaca?

Kisah sukses Syaiful, genapi kisah sukses lain pelaku UMK yang turut diteduhi kiprah tanggung jawab sosial-lingkungan PTPN VII.

Yakni, kisah sukses Sucipto Adi, perajin/penjual keripik singkong Kampung Keripik Kedaton, sentra industri keripik terbesar tersebar sepanjang Jl Pagar Alam atau populer sejak baheula Gang PU, kini berserak tiga kelurahan: Kedaton Kecamatan Kedaton, Gunungterang (Langkapura), Segalamider Tanjungkarang Barat, Bandarlampung.

Dapat disebut sebagai pemrakarsa, Sucipto konon yang kali pertama merintis usaha keripik singkong keliling bermoda gerobak dari tempatnya tinggal di sekitar Perum Griya Sejahtera Gunungterang Langkapura menuju Way Halim seputarannya medio 1995 silam, dan ikut jadi saksi kunci tumbuh kembang sentra keripik Bumi Ragom Gawi itu.

 1,083 kali dilihat

Tagged