Ini Rekomendasi LIPI, Hasil Survei Ekonomi Rumah Tangga Indonesia di Masa Pandemi COVID-19

(Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI, Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti, M.A. Kedeputian IPSK LIPI)
PROFIL & SOSOK

BANDARLAMPUNG-
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), melalui Pusat Penelitian Ekonomi LIPI merekomendasikan enam hasil survei daring Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Ekonomi Rumah Tangga Indonesia: Mitigasi dan Pemulihan 10-31 Juli 2020, kepada pemerintah.

Mengutip siaran pers LIPI, 20 Agustus 2020, diakses kembali bertepatan HUT ke-53 LIPI pada Minggu (23/8/2020), survei terhadap 2.258 responden aktif rumah tangga tersebar di 32 provinsi, 1.548 responden diantaranya terjaring memenuhi syarat analisis sampel.

Tim peneliti mengklasifikasi 79,7 persen responden berstatus Rumah Tangga Pekerja, dan 20,3 persen berstatus Rumah Tangga Usaha.

Rekomendasi berwatak mitigasi risiko itu, pertama, memfasilitasi rumah tangga yang memiliki pendapatan tetap dan stabil untuk memiliki keinginan konsumsi, seperti dukungan cicilan 0 persen untuk belanja.

Baca Juga:  Putra Pimpinan Media Duta Lampung dan Pena Berlian Raih Medali Perunggu

Kedua, memperhatikan skema keuangan negara yang lebih fleksibel. Ketiga, mendorong aktivitas masyarakat dengan tetap mendorong untuk memperhatikan protokol kesehatan.

Keempat, menghindari bias informasi yang mengakibatkan pesimisme untuk melakukan aktivitas ekonomi.

Kelima, memperkuat solidaritas sosial bersama masyarakat. Keenam, perlu adanya variasi dan fleksibilitas untuk peningkatan pendapatan Rumah Tangga Usaha.

Deputi Bidang IPSK (Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan) LIPI Tri Nuke Pudjiastuti, pada Rabu (19/8/2020) lalu mengatakan hasil survei dapat digunakan untuk kebijakan penguatan ekonomi rumah tangga kelompok pekerja dan usaha.

Baca Juga:  Acung Telunjuk Menang Kalah Soal Biasa

“Studi ini merupakan bagian kontribusi pengetahuan sebagai upaya menjadi dasar perubahan kebijakan. (Survei) ini ialah kali yang kedua untuk penelitian bidang ekonomi setelah sebelumnya terkait survei usaha mikro kecil dan menengah,” ujar Nuke, di Jakarta.

Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho, hari yang sama merinci tiga basis peletak signifikansi perbedaan antara Rumah Tangga Pekerja dan Rumah Tangga Usaha dalam mengelola ekonomi rumah tangga selama masa pandemi.

Ketiganya, pola konsumsi, pendapatan, dan protokol kesehatan sebagai respon dari dampak pandemi dan ekspektasi masa depan rumah tangga.

Baca Juga:  Serba-serbi Buka Cabang ke-13 RM Minang Indah: Sekda, Dandim, Kajari, Wawalkot Hadir

“Kedua kelompok tersebut sama-sama mengalami penurunan pendapatan, akibat dari pergeseran kelompok pengeluaran. Penurunan pendapatan diakibatkan pemotongan upah dan gaji, penurunan profit, terbatasnya ruang konsumsi,” papar pengampu Ph.D Curtin University, Australia ini. [red/rls/Muzzamil]

 820 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.