Kesenian Khas Lampung Melalui Gitar

OPINI DAN PUISI

Penulis : Rifqi Rahmanda Ramli

Kesenian Musik Gitar solo (tunggal) Lampung merupakan salah satu seni khas tradisional yang terdapat di Provinsi yang berjulukan Sai Bumi Ruwa Jurai.

Menurut Ryan Bekry salah satu artis gitar tunggal Lampung yang berasal dari Kabupaten Way Kanan lagu Lampung memiliki makna mulai dari intro hingga akhir lagu yang tidak dapat dipisahkan.

“Setiap nada ada kaitannya satu sama lain. Dia punya cerita dari awal sampai akhir. Jadi tidak asal-asalan,”ujarnya

Nyanyian lagu mellow dengan dawai yang khas terdengar perlahan dari gitar kayu di tangan Ryan Bekry dengan Komposisi yang mengisahkan tentang dinamika kehidupan keluarga mengiringi sejuknya malam di tengah kota.

Kutipan khas dari nuansa Sai Bumi Ruwa Jurai begitu imersif , Nuansa pantai dengan ayunan yang aneh dan nada yang sedikit melayu. Gitar solo yang dulunya gaya anak muda Lampung ini mencoba mencari gaung di tengah musik pop modern.

Baca Juga:  Jauhkan Perayaan Malam Tahun Baru Dari Miras

Setiap lagu, katanya, tidak bisa digubah atau dinyanyikan tanpa mengetahui ragamnya. Menurut pimpinan Sanggar Karya Abadi, ada puluhan senar pada gitar asli Lampung, antara lain Petikan Serai Kasih, Kembang Kancang, Keroncong Pandan, Sekandu, Setimpal, atau Keris 1 hingga 3.

Ryan menjelaskan bahwa perikop-perikop ini sangat mempengaruhi warna cara naskah lagu dinyanyikan. Ia mencontohkan, misalnya jika menggunakan Serai Kasih maka akan ada pengulangan bait lagu tersebut di beberapa bagian ,

“Serai Kasih, bait pertama dan kedua diulang dua kali, bait ketiga diulang tiga kali, lalu bait keempat diulang dua kali. Atau misalnya bait Kembang Kancang, bait pertama, kedua, ketiga dan keempat diulang dua kali, ” jelasnya.

Baca Juga:  Journalist Boarding School, Bangun Karakter “Siddiq-Amanah-Tabligh Fathanah”

Dengan keunikan bagian-bagian tersebut, menurut Ryan, liriknya harus memiliki suara atau rasa yang sama dengan kutipan yang digunakan. “Harus sesuai range vokalnya. Misalnya mau nyanyi petinya apa, misalnya Kembang Kacang, kita sudah hafal berapa pengulangannya,”katanya.

Ryan menuturkan, masyarakat belum mengetahui hal tersebut, terutama masyarakat Lampung sendiri. Ada sejumlah teori dan aturan yang pengetahuannya tidak dapat diperoleh dari sekolah musik mana pun. Memang, sekilas kedengarannya sama. Tapi ini seni. Ilmu keturunan. Selain harus menguasai plotnya, Anda juga harus mengetahui bagian-bagiannya Di masa lalu, pengetahuan ini diturunkan melalui pergaulan. Sampai ada istilah, kalau ingin terkenal di tengah kelompok anak muda, harus bisa main gitar ini, ”ujarnya.

Baca Juga:  Konferensi PWI Kartu Mati dan Mandat?

Heri Rudianysah, seniman lainnya, mengatakan bahwa gitar tunggal Lampung ini sangat unik. Difabel tuna netra ini mengaku ada nuansa khas yang harus dirasakan dengan tulus jika ingin memainkan senar gitar tunggal.

“Harus didengarkan baik-baik. Kelihatannya sama (bunyi petikannya). Tapi kalau satu lagu dibandingkan dengan yang lain pasti ada yang beda. Harus hati-hati mendengarnya,”Pungkasnya

 573 kali dilihat