Ketua Persit Kodim Brebes : 6 Cara Mengetahui Bakat Anak Sejak Dini

JAWA TENGAH

Brebes –
Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXIII Kodim 0713 Brebes, memberikan penyuluhan psikologi untuk mengisi kegiatan non fisik TMMD Reguler 109 Brebes, yang digelar terbatas dan menerapkan protokol kesehatan, di Aula Balai Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sabtu (10/10/2020).

Disampaikan pemateri, Mayor Kowad Rosalina Haikal Sofyan, Ketua Persit Kodim Brebes, bahwa materi yang disampaikannya adalah tentang mengenal bakat dan minat anak dalam menunjang sistem pembelajaran daring di masa pandemi covid.

“Untuk bakat berupa sifat, keahlian, kepintaran dan potensi lainnya, adalah sesuatu yang dimiliki sejak lahir, sedangkan minat adalah ketertarikan yang tinggi terhadap sesuatu yang disukai,” terangnya.

Selain bakat merupakan potensi yang diturunkan dari orang tuanya, namun bakat juga bisa muncul secara alami. Ada anak yang menyukai kerapian dengan membereskan dan menyimpan mainan pada tempatnya, dan ada juga yang sebaliknya, namun senang tampil di depan umum maupun memecahkan teka-teki.

Baca Juga:  Babinsa Purwosari Anjangsana dan Komsos di Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan

“Bakat pada anak akan lebih terlihat saat mereka berumur 10 tahun, dimana ia sudah mengeksplorasi banyak hal. Namun akan ada suatu bidang dimana anak tampak paling menonjol dibanding teman-temannya, itulah yang dinamakan bakat,” sambungnya.

Rosalina selanjutnya membeberkan 6 cara mengetahui bakat anak sejak dini, yang pertama adalah mengamati kebiasaan dan kegemaran anak, apakan dalam bidang olahraga, menyanyi, menggambar, menari, maupun berbicara di depan umum. Bila sudah tahu maka tinggal mengarahkannya untuk mendalami bakatnya dengan sarana yang tepat agar bakat tersebut dapat berkembang dan terasah dengan baik di tangan orang/pelatih yang tepat.

Kedua adalah membiarkan anak mengeksplorasi bakat terpendamnya, dengan cara mencoba berbagai hal yang berbeda, dan jika sudah ketemu maka tinggal mendukung, mengarahkan dan tidak lupa mengawasinya dengan baik.

Baca Juga:  Sistem "Kroyokan" Muncul di TMMD 109 Jatiwarno

Ketiga adalah menempatkan anak pada posisi yang terdesak, sehingga anak akan menggunakan segala kemampuannya dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, dan sadar atau tidak bakatnya akan muncul.

“Untuk poin ketiga ini contohnya adalah, meminta anak mengerjakan PR sekolah sampai selesai baru diperbolehkan pergi bermain. Dengan begitu anak akan termotivasi sehingga segera menyelesaikan tugasnya secepat mungkin,” bebernya.

Keempat adalah selalu membangun komunikasi positif sehingga anak akan merasakan dukungan ibunya dalam segala kegiatannya. Namun jangan lupa untuk menanyakan cita-cita anak maupun target yang ingin diraihnya sehingga orangtua tinggal mengarahkan dan mendorong minatnya itu.

Kelima adalah memberikan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-temannya, karena saat itu anak akan menunjukkan bakatnya itu.

Baca Juga:  Babinsa Kratonan Sambut Warganya Yang Usai Karantina

“Yang tak kalah penting adalah mengikutkan anak dalam berbagai perlombaan, namun jangan lupa untuk selalu meminta persetujuannya saat akan mendaftarkannya dalam perlombaan. Jika tidak berminat maka jangan memaksa anak,” tegasnya.

Ditambahkan Rosalina, sebaiknya jangan membatasi kegiatan atau bakat anak karena akan berdampak buruk bagi perkembangannya menuju dewasa. Pasalnya, kesuksesan kita bukan dinilai dari seberapa kaya, pintarnya kita, dan tingginya jabatan kita, namun dari keberhasilan anak-anak kita. (Aan)

 340 kali dilihat