Lintasan Sejarah Kabupaten Tulang Bawang Barat

Lintasan Sejarah Kabupaten Tulang Bawang Barat
OPINI DAN PUISI PROFIL & SOSOK Sosok & Tokoh

Oleh: Ansyori Ali Akbar | Kamis, 10 April 2025
(Penikmat Kopi Tanpa Gula)

Enam belas tahun yang lalu, di atas tanah harapan dan di bawah langit impian, Kabupaten Tulang Bawang Barat, lahir bukan dari keajaiban semalam, melainkan dari derap langkah perjuangan yang panjang, sunyi, dan penuh pengorbanan. Pemekaran ini bukan sekadar hasil dari proses administratif, melainkan buah dari tekad kolektif, mimpi besar, dan keringat para tokoh pejuang pemekaran yang tak pernah lelah membangun harapan.

Seperti Hi.Saleh Sulaiman Almarhum, sebagai ketua umum dan Herman Arta,S.I.Kom.,MM sebagai Ketua Harian, Zulkipli Menak Ngeci, Sahmin Suntan Seimbang Almarhum, Khoiri Rujungan, Adi Karjono Almarhum, Tamhir Sabak Almarhum, Fauzi Murni,SH. Almarhum, Sai”Iyan Almarhum, Bandarsyah Yusuf Almarhum, Abdullah, Ansyori Ali Akbar,SE.,SS., Untung Budiono,S.sos.,MH., Kaswan, Miswanto, Misjon Heri,S.Ag.,MM. Almarhum.

Herman Gombong, Hi.Marwan Arifin, Yanti Novian, Kodari, Arjon Suntan., Kacow, Drs. Raden Musaleh, Nur Muhammad, Marwasi, SE. Dan juga terbentuknya Kabupaten Tulang Bawang Barat, tidak lepas dari dukungan besar Pemda Tulang Bawang, dan DPRD Kabupaten Tulang Bawang, dibawah kepemimpinan Bupati Abdurachman Sarbini, serta dukungan penuh dari semua unsur elemen masyarakat Kabupaten Tulang Bawang, Hal ini merupakan warisan berharga yang tidak boleh dilupakan.

Nama-nama tersebut adalah panitia kerja secara khusus dan teknis melakukan kerja-kerja sistematis, koordinasi lintas sektor, melengkapi persyaratan administrasi, persyaratan fisik dan teknis, menggalang pendanaan, dan persiapan-persiapan lainnya bersama-bersama Pemda Kabupaten Tulang Bawang sebagai kabupaten induk. Keberhasilan pemekaran Tulang bawang barat, adalah buah dari dedikasi, kerja keras, dan pengorbanan luar biasa mereka.

Mereka bukan sekadar panitia kerja, mereka adalah arsitek semangat, pelopor perubahan, dan pejuang tanpa pamrih yang mengerahkan tenaga, pikiran, serta waktu untuk mewujudkan kabupaten yang kini kita nikmati hasilnya.

Tak bisa dipungkiri, pemekaran Tulang Bawang barat, adalah perjuangan penuh dinamika. Para tokoh tersebut membangun jembatan antara mimpi dan kenyataan, merajut koordinasi lintas sektor, melengkapi syarat administratif dan teknis, hingga menggalang dukungan finansial, semua dilakukan dengan keterbatasan, namun digerakkan oleh semangat luar biasa.

Kini, dalam peringatan Hari ulang tahun Kabupaten Tulang Bawang Barat ke-16, menjadi tanggung jawab moral kita untuk tidak sekadar merayakan dengan gegap gempita. Ini adalah waktu untuk mengenang jasa, menabur doa, dan membingkai sejarah mereka agar tak lekang oleh zaman. Sudah waktunya ada penghormatan nyata penamaan fasilitas umum, pendirian monumen, atau museum dokumentasi perjuangan pemekaran, agar generasi mendatang tahu, bahwa Kabupaten Tulang Bawang barat, berdiri di atas fondasi semangat juang para pendahulu.

Selain itu, apresiasi juga layak disampaikan kepada keluarga para tokoh pemekaran. Di balik setiap langkah besar, ada pengorbanan pribadi dan keluarga yang tak sedikit. Menghargai mereka berarti merawat akar dari pohon sejarah Kabupaten Tulang Bawang Barat, itu sendiri.

Perjalanan Tubaba belum selesai. Perjuangan yang dulu ditanam, harus terus disiram dengan kebijakan berpihak pada rakyat, pembangunan berkeadilan, dan kepemimpinan yang membumi. Mari kita jadikan peringatan ini sebagai titik renung untuk mengevaluasi, merencanakan, dan menyusun langkah baru menuju masa depan yang lebih terang.

Semoga semangat dan dedikasi para pendiri menjadi api inspirasi bagi generasi penerus. Karena Kabupaten Tulang Bawang Barat, bukan sekadar wilayah administratif, melainkan tanah yang dibangun dari mimpi dan sepenggal harapan, yang diperjuangkan dengan sepenuh jiwa.
Editor : Basri Subur.

Loading