Mengais Rezeki Bermodalkan Sebilah Jarum

LAMPUNG TENGAH

Lampung tengah, Lampungvisual.com-Terlihat seorang lelaki tua sedang duduk di emperan pasar Bandar Jaya dengan tatapan serius mengayunkan sebilah jarum dengan sehelai benang menjait sepatu yang ia pangku, mengenakan baju kaos abu-abu dengan kombinasi topi berwarna coklat tua. Garis keriput di wajah sangat jelas terlihat. Bentuk tubuh tegap seakan melambangkan kegigihannya dalam menjalani hidup, Minggu (24/9/2017)

Di depannya ada sebuah kotak hitam ukuran 50 X 50 cm  dan bebrapa buah pelatik kresek entah apa isinya. Sodikin, begitulah nama panggilannya, dia tinggal  di Bandar sari lingkuangan 4 Kelurahan Bandar Jaya Barat Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Hanya bermodalkan benang nilon dan jarum, melalui tangan terampilnya, ia mampu menyulap sandal sepatu yang mulai robek bisa kembali dipakai.

Baca Juga:  Junaidi Auly Bantu Ekonomi Masyarakat Dengan Bagikan Ribuan Bibit Alpukat Mentega

Solikin (72) Ayah dari 9 Anak ini separuh hidup nya sudah menggeluti usaha sol sepatu, walau hasil tidak seberapa hanya cukup untuk makan sehari hari, di usianya yang tidak muda lagi Solikin tidak pernah mengeluh menjalani profesinya.

“Sudah dua hari ini jahitan sepi, tetapi mau bagaimana lagi? Saya kalau di desa tidak laku kerja buruh mau tani lahan perladangan tidak ada. Apalagi tenaga juga sudah tidak memungkinkan,” ujarnya dengan pasrah.

Kakek dari 16 cucu dan 2 buyut ini tak pernah berpikir untuk mempunyai pekerjaan lain, selain umur nya sudah renta, tenaga pun sudah tidak sekuat dulu, dengan sisa usia nya ia hanya bertekat untuk bertahan hidup demi satu buah hati nya si bungsu bernama Nurul yang baru lulus sekolah.

Baca Juga:  Tokoh 14 Kecamatan Way Kanan Siap Menangkan Mustafa

Bapak tua ini mengaku mengadu nasib di emperan pasar hanya ingin mencari pengganjal perut dan membiayai putri bungsunya, tidak tentu penghasilan yang ia dapat, kadang Rp.20.000 atau tidak sama sekali.

“Dari sembilan bersaudara, masih ada si bungsu yang baru lulus sekolah tahun kemaren sebelum dia menikah, ya masih tanggung jawab saya sebagai orang tua,” tutur Sodikin.

Solikin adalah salah seorang dari sejumlah warga miskin di lampung tengah yang akan paling dicari apabila ada pesta demokrasi demi meraup suara untuk melenggang ke singgasana.

Baca Juga:  Perburuan Pembunuhan 2 blantik Sapi Berakhir di Sungailiat Bangka Belitung

Namun, sampai saat ini dia tetap miskin kekurangan dan masih luput dari perhatian. Demi sebuah mimpi dia berusaha untuk menjalani beratnya hidup. Dari sosok Solikin (72), kita bisa belajar bagaimana selalu menghadirkan rasa syukur di tengah kekurangan yang diderita.

Laporan : Iswan Rudi

Editor : Basri Subur

 948 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.