Orang Tua tidak Mampu, warga way kanan Tak Bisa Sekolah

WAY KANAN

Way Kanan, lampungbisual.com-
Lahir di Way Kanan tahun 2008, gadis cilik ini nampak sehat dan bisa beraktifitas sebagaimana anak pada umumnya. Namun siapa sangka, nasibnya ternyata tak semujur teman-temannya yang bisa mengenyam pendidikan Sekolah Dasar.

Usianya yang sudah 10 tahun mestinya sudah duduk di bangku kelas 3 SD, namun kendala ekonomi membuatnya tak bisa sekolah dan hanya menghabiskan waktu dirumah bersama bapak,kakek neneknya yang hidup dalam satu rumah.

Nama lengkapnya Indira Afriana, kerap disapa Ira. Tinggal di kampung Umpu Bhakti Kecamatan Blambangan Umpu persisnya sekitar 100 meter di belakang Tugu Ryacudu Simpang Lima, Way Kanan.

Indra, sebagai orangtua Ira mengaku belum mampu menyekolahkan anaknya.

”Saya kadang kerja kadang enggak, karena gak punya pekerjaan tetap. Memang sekolah itu gratis dan gak bayar. Tapi untuk beli baju seragam, tas, sepatu, buku dan keperluan lain-lainya kan perlu biaya. Sedangkan sekarang saja kami masing tinggal bersama orangtua dan saudara lainnya yang masih tinggal dalam satu rumah.”papar Indra.

Baca Juga:  Juprius, Rina Marlina Bustami dan Adipati berebut Rekomendasi PDIP

Lebih miris terdapat bekas luka yang tampak di leher dan dagu Ira. Menurut penuturan Indra, luka itu ternyata adalah bekas kekerasan fisik yang kerap dilakukan mantan istrinya kepada Ira. Sebab ketika bercerai, Ira masih diasuh oleh mantan istrinya. Selama diasuh oleh mantan istrinya itu pula Ira juga tidak disekolahkan.

Tak hanya itu, selain tidak disekolahkan, Ira semasa kecil terbiasa makan hanya satu kali dalam sehari.

Baca Juga:  Kampung Rambang Jaya Terima Penghargaan Gerakan Keamanan Pangan Desa

Hal itulah yang membuat Indra mengambil dan merawat Ira, meski tinggal satu rumah bersama kakek neneknya.

Aktivis pemerhati pendidikan Eko Prasetyo, yang mendengar informasi itu pun turut prihatin dengan kondisi Ira.

”Salah seorang teman memberi informasi ke saya adanya anak yang tidak bisa sekolah karena faktor ekonomi yang rumahnya tak jauh dari seputaran Tugu Ryacudu.

Maka saya coba datang untuk melihat langsung anak ini. Ternyata Ira memang tidak sekolah, bapaknya juga sudah saya tanya bahwa gak punya biaya untuk menyekolahkanya. Itu disebabkan karena bapaknya tidak punya pekerjaan tetap sehingga sulit mencari biaya.” ujar Eko.

Dengan demikian, lanjut Eko, butuh respon dari pihak terkait baik itu dari unsur relawan maupun unsur pemerintah agar dapat menangani pendidikan Ira.

Baca Juga:  Sepinya Jamaah Sholat Ied Hingga Larangan Mudik, Menuai Kepedihan Dimasa Pandemi

”Bagi teman-teman relawan atau pemerintah setempat, ayo bantu Ira. Masih ada masyarakat kita yang butuh uluran tangan. Sebab pendidikan sekolah adalah hak bagi setiap anak. Jangan sampai kemiskinan membuat Ira tak bisa sekolah. ”imbuh Eko. (Fikri).

 4,286 kali dilihat

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.