Painem Masih Butuh Bantuan

LAMPUNG TENGAH

Lampung Tengah,lampungvisual.com-

Painem adalah janda miskin yang tinggal di Kampung Harapan Rejo dusun 2 RT 10 Kabupaten Lampung Tengah, Janda 55 tahun ini menghabiskan masa tuanya ditempat yang tidak layak.

Ia tinggal di rumah yang tak lazim bagi kebanyakan orang. Setelah ditinggal mati suaminya 8 tahun silam, Ia tinggal bersama anak bungsunya digubuk reyot yang nyaris rubuh.

Rumah yang saat ini pun dibelikan warga yang simpatisan dengan painem Rp. 500.000, karena merasa kasihan melihat kehidupannya tersisih dari anak sulung saat ini bekerja di luar negeri menjadi tenaga kerja di Malaysia sudah tiga tahun tidak pulang.

Menurut keterangan Lukman hakim salah satu warga yang menjadi penggerak dibangunnya rumah painem, tujuan untuk membantu painem yang sudah tidak mau tinggal dirumah anak nya supaya bisa lebih nyaman.

Baca Juga:  80 Persen Cor Bahu Jalan, Heri : Ini Swadaya Masyarakat

“Saya hanya terpanggil melihat kehidupan painem, hanya panggilan jiwa semua ini iklas saya lakukan untuk kemanusiaan dan dana yang kita Galang sekitar 1000.000 dari bantuan masyarakat sekitar,”ungkap Lukman Hakim.

Dengan keterbatasan dana yang ada Lukman juga masih terus menggalang dana supaya rumah painem bisa lebih layak lagi, ia berharap bila ada tangan-tangan malaikat yang bisa membantu pendanaan untuk melanjutkan rumah painem.

“Saya sudah pasrah tidak bisa berbuat banyak, sebatas membantu yang sesuai kemampuan, harapan terbesar saya kalau ada yang berminat membantu ibu painem yang kurang mampu Monggo marilah kita membantu sesuai kemampuan kita, dan kita tidak mematok berapa pun, yang penting bantuan yang diberikan iklas,”tegas Lukman.

Baca Juga:  Kapolres Lamteng Cek Pos Pam, Jelang H+ 7

Ditempat yang sama painem mengaku sangat berterima kasih atas bantuan masyarakat yang sudah 5 hari ini bergotong royong mendirikan gubuk untuk nya berteduh dengan buah hati si bungsu eva.

“Walau masih banyak kekurangan bahan yang dibutuhkan sebatas ini saya sangat berterima kasih kepada warga sekitar yang sudah mau membantu, mas lihat sendiri keadaan rumah ini walau sudah berdiri dengan alat-alat seadanya dan tanahnya pun masih numpang ditambah pak Ngadio, semoga semua jerih payahnya warga yang sudah berkeringat payah dapat balasan dari Allah SWT,”ujar  painem.

Tampak jelas kondisi rumahnya yang berukuran 5×6 meter itu, juga kontradiktif dengan rumah batu sejumlah di sekelilingnya. Lantainya beralaskan tanah-berdidingkan bambu yang dianyam (bedel). Hampir separuh dinding warnanya tampak kusam termakan kondisi.

Baca Juga:  Jelang Pengumuman KPU, Polres Lamteng Mengadakan Deklarasi Damai

Didalam gubuknya, belum ada perabotan dapur yang terlihat berserahkan dengan kondisi yang sudah tak layak dipakai. Sementara kondisi dalam kamar tidur, Ia terpaksa menyulap kamarnya menyatu dengan dapur. “Beginilah kondisi rumah saya. Dindingnya sini-sana sudah ada kusam termakan usia, tapi apa mau di kata mas mungkin ini lah takdir hidup saya mau kerja apa saya sudah tua,”pungkas Painem.

Laporan: Iswan

 2,650 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.