Pasok Listrik 993 MVA, PLN dan GIIC Deltamas Kolaborasi Kembangkan Pusat Data Nasional Pertama di Indonesia

Pasok Listrik 993 MVA, PLN dan GIIC Deltamas Kolaborasi Kembangkan Pusat Data Nasional Pertama di Indonesia
JAKARTA

Pusat Data Nasional berstandar internasional ini membutuhkan suplai listrik yang besar dengan tingkat keandalan yang tinggi


Jakarta, (LV)
Kehadiran Pusat Data Nasional di Greenland International Industrial Centre (GIIC) Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, menjadi langkah pertama pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai hub data center internasional. PT PLN (Persero) siap memasok listrik sebesar 993 Mega Volt Ampere (MVA) ke pusat data berstandar internasional pertama di Indonesia tersebut. Rabu (8/9/2021).

Keandalan suplai listrik 24 jam dibutuhkan untuk mendukung operasional pusat data yang rencananya dibangun kawasan GIIC-Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. PLN menyiapkan infrastruktur kelistrikan yang andal, berkualitas, dan green dengan tarif kompetitif.

“Sesuai keinginan dunia internasional saat ini, mereka membutuhkan suplai tenaga listrik dengan jumlah yang tepat, dapat diandalkan dan green. Sesuai arahan Presiden RI untuk menjadikan Indonesia sebagai hub data center internasional, PLN siap mendukung rencana tersebut sebaik-baiknya,” ujar Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam Penandatanganan Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik GICC – Kota Deltamas, Selasa (7/9/2021).

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan penyiapan infrastruktur ketenagalistrikan berguna mendukung penyiapan infrastruktur data center. Pada dasarnya, bisnis data center adalah bisnis power supply, sehingga kebutuhan data setara dengan tersedianya suplai tenaga listrik.

Kapasitas konsumsi data center per kapita Indonesia masih sangat kecil, 1 Watt per kapita, atau sekitar 270 Mega Watt (MW) untuk memenuhi pusat data saat ini. Bandingkan dengan Jepang yang memiliki rata-rata kapasitas konsumsi pusat data 10 watt per kapita, Singapura 100 watt per kapita. Sehingga, jika ingin setara dengan Jepang, setidaknya Indonesia memerlukan 2,7 Giga Watt (GW) hanya untuk pusat data.

Baca Juga:  Bertemu Ketua Parlemen Timor-Leste, Puan Singgung Soal Penyelesaian Batas Negara

“Ini kolaborasi penting sebagaimana harapan Presiden RI, yaitu kerja bersama dan kerja terkoordinasi. Sinergi-sinergi seperti ini akan menghasilkan efisiensi nasional yang besar dan mendorong produktivitas nasional yang tinggi,” kata Johnny.

Zulkifi menambahkan, bagi PLN kerja sama dengan GIIC ini membuktikan jika PLN mampu menyediakan listrik yang berkualitas dan andal dengan tarif kompetitif untuk kebutuhan pusat data nasional. Melalui kepastian suplai listrik yang sesuai dengan standar internasional, pelanggan bisa lebih fokus mengelola inti bisnis mereka.

Pelanggan juga akan mendapatkan opsi pemenuhan energi terbarukan melalui beragam produk dan layanan PLN, seperti Renewable Energy Certificate, Premium Green, Carbon Credit, maupun produk lainnya yang dibutuhkan oleh pengembang atau investor data center international.

“Bagi kami, kerja sama ini sudah merupakan sebuah amanah untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan listrik bagi industri di Indonesia,” tambahnya.

Zulkifli menegaskan, ke depan PLN siap bekerja sama dengan pengembang kawasan atau investor data center, berskala nasional maupun internasional, yang hendak berinvestasi di Indonesia. PLN pun berharap sinergi dapat dibangun bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong akselerasi transformasi digital di Indonesia melalui penyediaan Pusat Data Nasional dan Internasional.

Baca Juga:  Ketua Satgas Ajak Semua Pihak Bekerja Keras Dukung Kebijakan Peniadaan Mudik

“Karena sebagaimana kita ketahui bersama, dengan adanya pembangunan Data Center di Indonesia maka akan menjadi ‘tuas’ bagi pengembangan bisnis digital dan start up nasional serta multiplier effect lainnya,” tukasnya.

Presiden Direktur PT Puradelta Lestari dan PT Pembangunan Deltamas Hongky Jeffry Nantung turut menyampaikan harapan pemain data center di GIIC dan Indonesia bisa mendapatkan suplai tenaga listrik yang andal karena pusat data membutuhkan suplai tenaga listrik yang besar dengan tingkat keandalan tinggi.

“Dengan kolaborasi ini, kita harap kebutuhan pemain data center yang masuk dapat terpenuhi keandalannya, serta dapat tersuplai dengan energi terbarukan juga bisa dilayani oleh PLN. Dua-tiga tahun lalu kita belum bisa menjawab itu, tetapi dengan kerja sama ini, kebutuhan renewable green energy dengan sertifikat internasional sangat membantu,” ujarnya.

Perjanjian kerja sama antara PLN dan GIIC ditandatangani oleh Direktur Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, & Bali Haryanto WS, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, Presiden Direktur PT Puradelta Lestari dan PT Pembangunan Deltamas Hongky Jeffry Nantung, serta Direktur PT Pembangunan Deltamas Naritsugu Tomita.

PLN melalui kerja sama ini selanjutnya akan menyalurkan pasokan listrik yang andal dengan tarif kompetitif untuk 12 pengembang pusat data nasional dan internasional di kawasan GIIC. Untuk menjaga keandalan, listrik disuplai dari dua sumber utama yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Ditambah, saat ini cadangan listrik Jawa Bali di atas 50 persen sehingga para investor tak perlu ragu untuk mempercayakan suplai listriknya ke PLN.

Baca Juga:  Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra bisa menjaga Bahasa Indonesia

Narahubung
Agung Murdifi
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059

Catatan
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.

Penulis: Humas PLN.
Editor: Basri

 309 kali dilihat

Tagged