Program Studi Teknik Informatika IIB Darmajaya Gelar Webinar Mengenal Lebih Jauh Tentang Dunia IT

Program Studi Teknik Informatika IIB Darmajaya Gelar Webinar Mengenal Lebih Jauh Tentang Dunia IT
PENDIDIKAN

BANDARLAMPUNG –
Program Studi Teknik Informatika (Prodi TI) IIB Darmajaya menggelar Webinar “Mengenal Lebih Jauh Tentang Dunia IT” kepada mahasiswa Senin, (6/9/2021).
Kegiatan dilakukan secara daring melalui ruang pertemuan zoom dengan diisi oleh Riko Herwanto, S.Kom., M.T.I. selaku Dosen Prodi TI. Adapun tiga hal yang menjadi bahasan yakni Cluster Computing, Grid Computing, dan Cloud Computing.

Riko Herwanto mengatakan sharing ini untuk berbagi mengenai dunia IT. “Cluster computing merupakan perangkat komputer yang terdiri dari dua atau lebih yang terhubung dalam satu sistem. Cluster computing memiliki beberapa kategori terdiri dari ketersediaan yang tinggi, pemerataan beban komputasi, atau hanya untuk komputasi dan grid computing,” ungkapnya.

Baca Juga:  Maju dan Berkembang Bersama, Aptisi Wilayah II-B Lampung akan Gelar Raker Pertama

Adapun manfaat dalam penggunaan Cluster Computing, lanjut Riko, dapat mengurangi biaya, pengolahan power, meningkatkan jaringan teknologi, dan skalabilitas. Kemudian, Grid Computing merupakan perangkat dalam cluster yang memiliki perangkat keras dan sistem yang berbeda.
“Dalam komputasi grid, beberapa komputer bekerja sama untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, jaringan dalam komputasi grid bersifat heterogen. Komputasi grid didasarkan pada komputasi terdistribusi dengan beban kerja non- interaktif,” bebernya.

Dalam komputasi grid, kata Riko, tugas dibagi menjadi beberapa subtugas independen. Setiap mesin di grid ditugaskan dengan subtugas. Setelah selesai, hasilnya dikirim ke mesin utama.

“Oleh karena itu, setiap perangkat atau node dalam grid melakukan tugas yang berbeda. Perangkat dalam komputasi grid diinstal dengan perangkat lunak khusus yang disebut middleware,” terangnya.

Baca Juga:  Kolaborasi, IKA DJ dan DT Peduli Beri Bantuan ke Warga Dampak Banjir

Riko menjelaskan bahwa model komputasi grid adalah jenis khusus komputasi terdistribusi yang hemat biaya. “Dalam arsitektur komputasi grid, setiap komputer dalam jaringan berubah menjadi superkomputer canggih yang mengakses daya pemrosesan, memori, dan kapasitas penyimpanan data yang sangat besar. Contoh Grid Computing seperti e-learning yakni LMS (learning management system),” tuturnya.

Sementara, Cloud Computing memiliki definisi adalah kumpulan bersama dari sumber daya komputasi yang dapat dikonfigurasi (misalnya jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan) jaringan sesuai permintaan melalui internet. “Cloud computing memiliki keunggulan dengan penyimpanan banyak file dengan akses menggunakan web browser. Menyimpan file di server melalui internet adalah salah satu contohnya,” imbuhnya.

Baca Juga:  Tiga Dosen Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya Bagikan Media Pembelajaran Melalui Google di SMAN 5 Bandarlampung

Riko Herwanto menambahkan penggunaan cloud computing saat ini makin banyak dilakukan oleh lembaga maupun instansi karena tidak membutuhkan fisik. “Sehingga setiap orang juga dapat mengakses dari mana saja,” tutupnya. (**)

 310 kali dilihat

Tagged