Pembangunan Kolam BBI Desa Tulung Balak Tak Berfungsi Warga Kesulitan Mencari Benih Ikan

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara : lampungvisual.com

Kurang lebih 4 bulan yang lalu di perbaiki kolam penangkaran ikan balai benih ikan (BBI), di Desa Tulung Balak, Kecamatan Tanjung Raja terbengkalai mulai mengalami kerusakan.

Hal tersebut menuai kontroversi di tengah-tengah masyarakat Sehingga apa yang dibangunkan seolah sia-sia belaka, karena apa yang diperbaiki tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan pengamatan di lapangan bangunan yang baru saja di selesaikan kembali mengalami kerusak mulai dari keretakan di beberapa sisi , konstruksi yang tidak sesuai hingga proyek tersebut dikerjakan sama siapa tidak tahu .

“Mungkin ada pembangunan disana, tapi untuk jelasnya bisa langsung tanyakan kepada Kepala Desa disana. Sebab, kami di kecamatan tidak tahu-menahu masalah ini. Sebab, mereka tidak pernah melaporkannya kepada kami, “kata Camat Tanjung Raja, Herianto , Rabu (26/02/2020)

Baca Juga:  685 warga desa tulang bawang dapatkan bantuan BNPT

“Kalau dalam musrembang kemarin (tahun lalu) itu tidak ada dikita, makanya pembangunan itu kami tidak mengetahuinya. Dan lagi, mereka tidak selama ini tidak pernah ada laporan, “terangnya.

Begitupun saat dimintai tanggapan Hendra kepala desa Tulung Balak Mereka mengaku tidak tahu-menahu mengenai perbaikkan itu. Hanya saja beberapa waktu silam pernah melihat banyak kendaraan datang kesana, namun tidak diketahui secara pasti kehadirannya.

“Sama bang, kami juga tak tahu menahu. Kalau siring irigasi berada didepan memang pernah dibangun, tapi itu pengerjaannya Tahun 2018 yang berasal dari APBN. Sesuai dengan spanduk papan informasi ditempelkan, tapi kalau di dalam pagar itu kami tak tahu, “tambahnya.

Sehingga, lanjutnya, masyarakat berada disekitar harus mencari ke pengepul untuk mendapatkan bibit. Baik yang mandiri maupun kelompok, sebab, sejak lama bangunan itu tidak difungsikan sebagaimana mestinya.

Baca Juga:  Program Pamsimas Tahun 2019 Menuai Kekecewaan Masyarakat Mekar Asri

“Kami saja mencari bibit ikan kewalahan, padahal kalau bangunan itu difungsikan baik kan dapat mengurangi kesulitan masyarakat. Bahkan, Bappeda pernah menyampaikan bila tidak digunakan oleh OPD terkait dapat dilimpahkan kepada desa. Dan kami rasa disini kami siap, dengan cara gotong-royong dan turun dana, “ujarnya.

Informasi dikumpulkan di lapangan, pelaksanaan pengerjaan rehab itu dilaksanakan pada Tahun 2019 lalu. Yang selesai pada bulan November, diduga dilaksanakan oleh oknum aparatur sipil negara (ASN) di Lampura. Mulai dari pelaksana di lapangan, sampai dengan pihak rekanannya sehingga tidak menggunakan pihak lain.

Baca Juga:  Ratusan masa yang tergabung dalam Armada gelar aksi solidaritas di Kemendagri

“Kalau informasinya sih begitu, itu pekerja yang membawanya orang di Kotabumi. Begitupun pemborongnya, semua ASN. Dan kami tidak dapat berbuat banyak, karena semua yang ngatur adalah kantor. Masa kepemimpinan yang lalu, ” kata sumber terpercaya.

Sehingga timbul persepsi itu dilakukan oleh oknum ASN keseluruhanya. Hanya tukang dan kenek yang dipekerjakan, tidak ada lainnya. Dan pekerjaan pun dipertanyakan, karena baru dibangun namun keadaannya telah demikian rusak dan tidak dapat digunakan.

Penulis : (Andrian Folta)

 680 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.