Abdul Mufid, S.E., M.Ec. Dev
Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda
Biro Perencanaan dan Keuangan
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
E-mail: [email protected]
Dalam kondisi ketidakpastian situasi ekonomi global serta ancaman resesi global merupakan tantangan yang tidak mudah bagi bangsa Indonesia dan semua negara di Dunia. Mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani “saat ini perekonomian dunia tengah mengalami tekanan yang bertubi-tubi, seperti pandemi, kenaikan harga-harga serta tingginya inflasi”. Hal ini tentunya akan berimbas terhadap perekonomian Indonesia.
Pada saat ini, pemulihan ekonomi Indonesia cukup berdaya tahan dan menunjukan perbaikan positif dimana berbagai sektor perekonomian sudah bergeliat berjalan mulai normal. Sektor pariwisata mulai ramai serta kegiatan ekonomi pada masyarakat juga sudah mulai pulih. Selain itu, penyebaran virus corona juga sudah dapat terkendali dengan baik. Tetapi di saat yang bersamaan kita juga sudah dihadapkan dengan tantangan resesi global pada tahun 2023 yang tentunya menjadi tantangan besar bagi pemerintah.
APBN selama ini memiliki peran yang besar dalam perekonomian dan memberikan penguat disektor kinerja ekspor, konsumsi dan investasi. APBN memiliki beberapa fungsi yaitu stabilisasi, alokasi dan distribusi. Ketiga instrumen fungsi tersebut mampu membawa perekonomian suatu negara menjadi lebih efisien.
APBN berfungsi stabilisasi yakni APBN berfungsi untuk menjaga stabilitas sebuah negara saat menghadapi tantangan khusus, salah satu contohnya adalah Pandemi. Stabilitas di bidang ekonomi, kesehatan dan sosial-politik. Pada fungsi alokasi APBN memiliki peran untuk bisa membuat ekonomi jauh lebih baik dan tidak distorsif. Fungsi sebagai instrumen distribusi adalah berkaitan dengan pemerataan keadilan. Jadi APBN merupakan tools untuk mengoreksi yang seharusnya bisa berjalan dengan sendirinya melalui mekanisme pasar.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi instrumen utama dalam pergerakan roda perekonomian di negara kita serta menjadi alat untuk menurunkan kesenjangan dari segi ekonomi-sosial supaya pemerataan semakin tercapai. APBN juga merupakan pedoman bagi perekonomian yang bertujuan untuk menstabilkan perekonomian negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pendapatan.
Peran APBN terhadap perekonomian sangat besar dan telah bekerja keras dalam upaya menjaga dampak adanya ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan situasi geopolitik luarnegeri yang semakin memanas. Beberapa peran penting APBN terhadap perekonomian yaitu:
- Meningkatkan kesejahteraan
Anggaran sebagai besar dialokasikan pada kemajuan negara dengan asusmsi mempercepat kesejahteraan rakyat.
- Pembangunan diberbagai sektor
APBN merupakan pedoman bagi perekonomian yang bertujuan untuk menstabilkan perekonomian negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan.
- Mempengaruhi rencana-rencana sektor swasta
Asumsi yang digunakan dalam APBN merupakan salah satu pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya
- Berpengaruh dalam perdagangan internasional
Kebijakan pengaturan tarif pajak ekspor dilakukan untuk melindungi kepentingan produsen dalam negeri, serta mengamankan neraca perdagangan internasional.
- Sebagai alat politik fiskal
Pemerintah dengan sengaja mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan guna mencapai kestabilan ekonomi. Teknik mengubah pengeluaran dan penerimaan yang dilakukan oleh pemerintah disebut dengan kebijakan fiskal.
Dalam kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan paska dampak dari pandemi virus corona serta ancaman resesi global yang menyebabkan sektor swasta belum dapat berkontribusi secara maksimal, disinilah peran APBN dengan berbagai instrument dan kegiatannya untuk menjadi stimulus dan pendorong agar perekonomian tetap dapat tumbuh dan dapat memberikan atmosfir perkonomian yang baik. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
422 kali dilihat