Lampung Utara: lampung visual.com-
Sebelas (11) pelajar di Lampung Utara yang tergabung pada Perguruan Pencak Silat Teratai Putih Lampung Utara yang berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah Lampung Utara (Lampura) ketika akan mengikuti ajang Lampung International Championship V di Aula GSG Unila Lampung.
Keberangkatan para putra dan putri daerah untuk berlaga di cabor pencak silat harus menggunakan dana pribadi. Namun, hal itu tidak mematahkan semangat mereka, Justru yang ada mereka tetap berusaha, berdoa dan berlatih demi memperebutkan juara bergengsi tersebut.
Ayi Sobri selaku pelatih menceritakan keberangkatan mereka mengikuti turnamen Lampung International Championship V menggunakan dana pribadi. Sebab, Proposal yang diajukan ke Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan DPRD Lampura tidak terealisasi.
Tak adanya dukungan dan support dari Pemkab Lampura dan DPRD, tidak mematahkan semangat para atletnya untuk berjuang demi meraih kemenangan. ” Bahkan mereka semua mampu membuktikan kepada Pemkab Lampura dengan meraih 2 emas, 7 perak dan 2 perunggu, ” Jelasnya. Kamis (12/3/2020)
Sebelum bertanding, Ia selalu berpesan kepada para anak didiknya untuk selalu fokus pada laga yang akan dijalani. Meskipun selama berlatih, hanya mengandalkan sarana prasana seadanya.
“Kita harus tunjukkan kepada keluarga dan masyarakat Lampura kalau kita bisa meraih kemenangan pada turnamen internasional itu, ” Jelasnya.
Meski keberhasilan sudah diraih, namun kesedihan tak bisa diungkapkan. Disana kami menginap dirumah saudara yang kebetulan melihat pertandingan tersebut. Untuk makan minum pun seadanya, karena dana pribadi yang dimiliki cukup minim.
“Terkadang di benak saya sangat berharap kehadiran pemerintah daerah pada saat itu, tapi mengingat proposal permohonan bantuan dana tak direalisasi. Tak mungkin pemkab akan hadir melihat putra daerahnya sedang berjuang, ” Paparnya.
Semestinya, para generasi penerus bangsa ini yang sudah mampu membawa Perguruan Teratai Putih asli Lampung Utara harus diberikan perhatian khusus dengan menyediakan sarana prasarana bagi para atlet atlet yang ada.
“Kita seharusnya bangga kepada mereka, karena merekalah putra putri terbaik yang telah membawa harus Lampung Utara, ” Tuturnya.
Rayhan Naja Irawan peraih medali emas, menyampaikan raihan yang didapat tidak lepas dari dukungan para sahabat, pelatih dan kedua orang tuanya.
“Saya sangat senang bisa mendapatkan medali emas, ” Kata dia
Ia mengaku persiapan untuk mengikuti turnamen, dirinya bersama dengan rekan yang lainnya berlatih setiap hari demi mendapatkan hasil yang maksimal. Sarana prasarana latihan hanya menggunakan peralatan seadanya dengan memanfaatkan halaman rumah.
Harapannya kepada pemerintah daerah agar bisa memperhatikan Perguruan Teratai Putih asli milik daerah ini, dengan menyediakan sarana prasarana untuk berlatih.
“Semoga Perguruan Teratai Putih Lampung Utara kedepan bisa lebih diperhatikan, agar bisa terus berkembang dan maju menjadi sebuah perguruan yang mampu membuat bangga Lampura, ” Kata dia.
Penulis: (Andrian Folta).