Perjuangan Tiada Henti Demi Sang Buah Hati

LAMPUNG TENGAH

Lampung Tengah, lampungvisual.com-

Hati siapa yang tak trenyuh, melihat buah hatinya harus tergeletak lemah tak berdaya selama 7 tahun hingga kini belum juga ada perubahan berarti. Nuryatun Qolbi Taqiah (7) bocah belia buah hati Muhammad Nuryasin warga Kampung Sri Purnomo Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah harus menahan derita yang berkepanjangan. Hal ini diungkapkan Kedua orangtua Nuryatun kepada Lampungvisual.com saat menyambangi di rumahnya.Rabu (13/12/2017)

Didampingi Kepala Kampung  Sri Purnomo Sumarsono, Nafsiah memaparkan kejadian demi kejadian yang telah di lalui olehnya dalam merawat anaknya.

Ia menuturkan, awal kejadian pertama saat anak diimunisasi pada usianya yang ke 6 bulan, setelah di imunisasi malamnya badan Nuryatun mengalami panas tinggi, dirinya berfikir itu hal biasa sehabis di berikan imunisasi.

Baca Juga:  Lapas Gunung Sugih Gandeng Badan Penanggulan Bencana

“Karena panasnya tidak turun-turun akhirnya saya menelfon suami saya yang bekerja di Tanjungkarang, dan suami saya langsung pulang kerumah, namun suhu badan anak saya ini tidak turun juga,”ungkap Nafsiah.

Keesokan harinya, lanjut Nafsiah, buah hatinya tersebut malah mengalami kejang-kejang dan langsung larikan ke Bidan setempat.

Menurut bidan yang memeriksa anak tersebut, dirinya dan suaminya tidak usah khwatir nanti juga panasnya akan turun.

“Yang lebih mengejutkan lagi adalah kaki Nuryatun sempat melepuh pada bagian bekas di imunisasi itu, saya kwhawatir dan takut dan akhirnya anak saya di bawa ke Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Pringsewu,”ujarnya.

Baca Juga:  Satu DPO Dari Kecamatan Anak Tuha Di Sikat Team Tekab 308 Polres Lamteng

Setelah di rawat di RS,Pringsewu beberapa hati lamanya, panasnya sudah turun dan pasien sudah di perbolehkan pulang, tapi luka di kakinya masih belum sembuh benar waktu itu.

“Dan seperti yang bapak lihat sendiri keadaan anak saya ini sudah 7 tahun hanya bisa terkulai lemas di tempat tidur,“tutupnya.

Di kesempatan yang sama Kepala Kampung Sri Purnomo Suharno mengharapkan agar warganya itu bisa mendapat perhatian dari pemerintah daerah Lampung Tengah, “kejadian ini juga akan saya laporkan ke bagian Kesra Kecamatan dengan harapan bisa di lanjutkan ke Kabupaten.”harapnya

Di lain pihak, Ketua ormas Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Teuku Azhari Gisa menjelaskan,”Penderita lumpuh seperti anak Nuryasin, kemungkinan menderita penyakit lumpuh layu, seharusnya mendapat santunan dari Depsos melalui Dinas, “ujarnya.

Baca Juga:  Mustafa Akhiri Penghujung Tahun dengan Zikir dan Doa Bersama

Sebab lanjjut dia, bagi penderita cacat berat yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, ada santunan dari pemerintah, seharusnya warga yang menderita penyakit seperti itu  mendapatkan santunan, apalagi pasien tergolong keluarga yang kurang mampu.”tutupnya (iswan)

 1,611 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.