Remaja Harus Kembali ke Masjid!

RAGAM BUDAYATULANG BAWANG BARAT

Tulangbawang Barat, Lampungvisual-Kecenderungan para remaja Indonesia memilih tempat mangkal di mall  ketimbang beraktivitas di masjid dan mushala,  merupakan kenyataan yang memprihatinkan. Hal ini perlu terobosan baru agar mereka bisa kembali ke masjid, sehingga rumah ibadah umat Islam ini semarak karena banyaknya aktivitas positif para remaja.

Keprihatinan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Lembaga Ta’mir Masjid (LTM) PBNU Ali Sobirin di sela Latihan Kader Penggerak NU di Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Minggu(23/04/17).

Menurutnya Ustadz  ramah ini , 95 persen masjid dan mushala sepi kegiatan remaja, termasuk aktivitas pendidikan, apalagi kegiatan ekononomi. Paling banter, lanjut dia, hanya kegiatan shalat maghrib, isya’, dan subuh dalam jumlah jamaah yang amat sedikit, termasuk shalat jumat.

Baca Juga:  Uluan Nughik Dipadati Peserta Journalism Education PWI Tubaba

Ia menambahkan, fungsi masjid sebagai pelayan jamaah, belum maksimal dan ini perlu revitalisasi fungsi masjid dengan terlebih dahulu menyadarkan mengurus atau ta’mir masjid sebagai penyambung tangan rahmat Allah SWT. “Problem ini harus kita pecahkan bersama agar masjid tidak sepi pemuda, yang tentunya dengan meluncurkan program yang komunikatif seperti tersedianya wi-fi,” ujarnya.

Dalam kaitan ini, lanjutnya, pihaknya telah melakukan training di 17 provinsi dan 40 kabupaten tentang revitalisasi fungsi masjid untuk kesejahteraan umat. Dia mengajak warga NU Tubaba bergerak bareng, antara lain dengan Gerakan Infak Shadaqah Memakmurkan Masjid (Gismas) dan Bersih Bersih Masjid (BBM).

Baca Juga:  Disdik Tubaba, Sosialisasikan Permendikbud No 8 Tahun 2020

Gismas merupakan tradisi jimpitan bagi warga NU dinilai sangat mudah dilakukan dan pemanfaatannya tidak hanya untuk fisik masjid, tetapi juga kegiatan ekonomi masyarakat desa setempat. “Beberapa daerah sudah melakukannya dan hasilnya sangat memuaskan dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat termasuk para remaja masjidnya,” pungkasnya.

Panitia Latihan Kader Penggerak NU tingkat PC NU Tulang Bawang Barat mengatakan, kegiatan internal ini diikuti ratusan peserta perwakilan dari pengurus ranting, PAC, dan PC se kabupaten Tulang Bawang Barat. Para peserta pelatihan mendapatkan materi selama 3 hari dengan pemateri  dari PBNU. “Kami berharap, pasca pelatihan ini peserta bisa menjadi kader NU yang militan dan mampu mengaplikasikan materi yang didapat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Nurcholis Majid, S.IP, MM.(GB)

 1,010 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.