Bandar Lampung, lampungvisual.com-
Kepala Negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) buat keputusan penting, populis, bersejarah. Melalui kanal ofisial aplikasi berbagi video Youtube Sekretariat Presiden RI, Rabu 16 Desember 2020, orang nomor satu di Indonesia ini mengumumkan keputusannya menetapkan program vaksinasi nasional COVID-19 di 2021 nanti gratis, tak dikenakan biaya sama sekali, bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tak ayal, pengumuman dua pekan jelang akhir tahun pandemi ini kontan diguyur hangat beragam sambutan apresiatif, haru-biru –bahkan histeris, oleh berbagai lapisan masyarakat Bumi Ruwa Jurai Lampung.
Amalia Fitriani (37), warga Langkapura, Bandarlampung, misalnya, histeris. Berkirim tautan kanal Youtube Setpres berisi unggahan keterangan presiden, ibu dari dua anak ini tak bisa menutupi kegirangannya.
“Gratis euy! Ya Allah akhirnya hahaha. Benar kan kata saya, Jokowi itu beda suasana hatinya. Dia itu peka. Ya Allah, pengen nangis lho. Kelar izin BPOM, pemerintah lembur lagi kasih tahu rakyat. Aman. Halal,” responsnya.
Menurutnya, vaksinasi COVID-19 ini patut dimaknai bagian pemulihan. “Ini juga bagian pemulihan lho. Saya ajak keluarga, tetangga, teman, semualah, nanti. Saya ikut,” berondong pebisnis mikrokuliner daring Dimsum Lia-Ha ini, Rabu petang, campur aduk.
Warga Lampung, aktivis prodemokrasi sejak 80-an, pendiri/pimpinan lembaga advokasi HAM dan pejuang demokrasi YPBHI, kini Sekjen DPP Seknas Jokowi, Deddy Mawardi pun seiya sekata.
“Ya setuju gratis lah bro,” respons die-harder Jokowi ini lewat pesan singkat, Rabu (16/12/2020), pukul 20.51 Waktu Indonesia Barat.
Disinggung bagaimana dengan warga yang sejak dini pemerintah merilis dua skema pelaksanaan vaksinasi yakni skema pemerintah/gratis dan mandiri/berbayar, adakah usulan metode untuk mereka yang ingin tetap membayar untuk tetap diwadahi, berangkat dari keengganan diri untuk membebani anggaran negara, sekaligus tanda bukti kesadaran penuh cinta tanah air?
“Biasanya orang kaya akan mencari vaksin yang gak gratis di rumah sakit. Artinya yang mandiri akan diserahkan pada pasar yang berlaku,” sahut Komisaris Utama (Komut) BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI ini, yang berkantor di Surabaya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Lampung, Ali Darmawan, semringah mengapresiasi.
Menghubungi kembali pukul 20.55 WIB, dia mengaku tengah berada di kampung halaman di Bunga Mayang, Lampung Utara, untuk acara keluarga. Ali mengaku ikut memonitor.
“Tentu kita mengapresiasi keputusan berani Presiden Jokowi. Ini luar biasa, akan sangat membantu mengurangi beban seluruh rakyat Lampung dan Indonesia. Ditengah apa, luluh lantak kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19,” ujar anggota dua periode DPRD Lampung Utara ini, juga tercatat Ketua Ikatan Alumni Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unila 1997.
Mahasiswi Fakultas Syariah UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Intan Lampung, Vidya La Versi Chita Rastra, warga Rajabasa, Bandarlampung, menitip pesan agar pemerintah menjauhi kesan terburu-buru, dan menggencarkan sosialisasinya nanti.
“Menurut Vidya, bagus diadakannya vaksinasi di Indonesia apalagi secara gratis. Karena saat ini kenaikan kasus COVID-19 semakin hari semakin bertambah. Tujuan vaksin juga kan diharapkan tubuh manusia mampu menciptakan suatu kekebalan tubuh untuk melawan COVID-19 ini,” kata ia, menyahut via kanal pesan singkat.
Namun, ujarnya pukul 20.56 WIB itu, pemerintah jangan langsung terburu-buru, harus mengadakan uji coba lagi, dan mengadakan sosialisasi agar masyarakat menerima untuk divaksin.
“Harapannya, semoga dengan vaksin apalagi gratis ini akan mengurangi tingkat kenaikan COVID-19,” poinnya.
“Dan juga, kita jangan lupa selalu menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah,” wanti Vidya, senada Kepala Negara.
Sorotan terhadap proses distribusi vaksinnya nanti, disuarakan oleh Salsa Della Adinda, warga Bumi Waras, Telukbetung Selatan, Bandarlampung.
Mahasiswi Politeknik Negeri Lampung (Polinela) ini menggantungkan harap meluruh pesan kritis, jangan dikorupsi.