Rumah Nyi Martaji & Samsiyah Dilalap Api, SDM PKH Kelumbayan Barat Galang Donasi

Rumah Nyi Martaji & Samsiyah Dilalap Api, SDM PKH Kelumbayan Barat Galang Donasi
KAMU KUAT IBU! -- Nyi Martaji (80), janda warga Dusun Purwodadi, Pekon Merbau, Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, Lampung, bersama putrinyi Samsiyah (45), korban musibah kebakaran rumah mereka, Selasa (8/2/2022) malam. Foto dibidik Rabu (9/2/2022). | dok Syolahuddin/Pensos PKH Kemsos Kelumbayan Barat/Muzzamil
PROFIL & SOSOK

KELUMBAYAN, TANGGAMUS-
Angin tak dapat membaca. Bencana bisa datang kapan saja, dimana saja, kepada siapa saja. Namun lain sisi, hembusan angin empati kemanusiaan, semangat gotong royong warisan adiluhung nenek moyang bangsa kita, menolong segenap penyintas bencana, juga acapkali datang dari mana saja. Entah dari hulubalang, entah dari sang maharaja.

Pun seperti halnya musibah kebakaran atas dua rumah berdampingan milik janda lanjut usia (lansia) 80 tahun bernama Nyi Martaji, dan putrinyi Samsiyah (45), warga Dusun Purwodadi, Pekon Merbau, Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, pada Selasa (8/2/2022) malam lalu.

Dimana, hingga saat warta ini naik siar pada Jumat (11/2/2022) siang, aksi simpatik mulia kepedulian sosial sejumlah pihak melakukan penggalangan donasi kemanusiaan bagi kedua korban sejak Rabu (9/2/2022), terus mendapatkan atensi para kekasih Tuhan.

Sungguh malang, rumah kediaman warga ibu dan anak kandungnyi itu ludes, hangus terbakar dilalap si jago merah. Informasi terhimpun, dugaan sementara, peristiwa tersebut sebagaimana dilaporkan warga setempat dan petugas terkait, diduga disebabkan oleh hubungan pendek arus (korsleting) instalasi listrik rumah mereka di malam kejadian itu, sekira pukul 23.30 WIB.

“Penyebab kebakaran diduga korsleting listrik,” bunyi petikan informasi unggahan media sosial milik Syolahuddin, Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial (Kemsos) Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, Rabu (9/2/2022) malam, disitat diakses dari Bandarlampung, pada hari yang sama.

Beruntung, tak ada korban jiwa. Nyi Martaji dan Samsiyah berhasil selamat tak kurang suatu apa. Hanya saja, seperti yang oleh Syolahuddin turut pula rincikan, total nilai kerugian materiil didera keduanya akibat dari musibah ini, cukup besar bagi mereka.

“Kerugian material dari kejadian ini: rumah ludes tak bersisa, sertifikat tanah, surat menyurat lainnya dan semua perabotan rumah tangga. Kisaran kerugian akibat kebakaran tersebut senilai kurang lebih 50 jutaan,” tutur Syolahuddin menaksirkan.

Baca Juga:  Pesta Sekura, Pesta Rakyat Bukan Hura-Hura (1)

Sumber lain menginfokan, kerugian materiil keduanya ditaksir masing-masing mencapai sekitar Rp35 juta dan Rp45 juta. “Kerugian Ibu Nyi Martaji sekitar Rp35 juta. Itu surat-surat tanah, dokumen Kartu Keluarga, KwH (instalasi listrik), televisi, dan perabotannya. Ibu Samsiyah sekitar Rp45 juta. Surat-surat tanah, akte, Kartu Keluarga, ijazah, televisi, dan perabotan lain,” rinci sumber tersebut.

Dicermati dari foto lokasi pascakebakaran bidikan gawai Syolahuddin tertera pukul 09.58 WIB dan dia unggah pada pukul 17.37 Rabu petang WIB, tampak rumah kedua korban naas itu bak lenyap tak berbekas.

Selain hati nestapa terguncang, praktis yang tersisa kini hanyalah onggokan abu sisa-sisa puing material bangunan dan perabotan rumah tangga yang terbakar.

Foto bidikan sang pendamping sosial ini, merekam jua cekam hati ekspresi sedih warga sekitar, aparatur Pemerintah Pekon Merbau yang saat ini dipimpin oleh Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Pekon setempat, Hendriadi, petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa, serta yang Rabu ada di lokasi.

Dapat dibayangkan, duka Nyi Martaji dan Samsiyah sungguh tak terperi. Foto-foto bidikan Syolahuddin itu seolah ingin “teriak” bercerita, betapa pilunya, betapa laranya, nestapa Nyi Martaji dan Samsiyah putrinyi. Di benak mereka, besar kemungkinan tak mengira bakal tertimpa musibah seberat ini.

Dasar orang Indonesia, yang tergolong tenar seantero jagat, sebagai salah satu bangsa paling dermawan di dunia, uluran tangan dari lintas penjuru, sontak segera datang tak diundang, meringankan beban.

Keduanya segera diungsikan, dan diberikan tumpangan tempat tinggal sementara di salah satu rumah tetangga terdekat.

Dilatari empati kemanusiaan, jiwa tenggang rasa yang sejurus berontak mengoyak batin lantaran turut merasakan derita korban, Zulina, petugas SDM PKH Kemsos Pekon Merbau, Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, mendampingi Syolahuddin, bersegera mengambil inisiatif bela rasa, membuka dompet donasi kemanusiaan. Atas seizin, sepengetahuan Camat Kelumbayan Barat Mansyurin Hasan.

Baca Juga:  Eva-Deddy Sujud Syukur: "Alhamdulillah"

“Salam Kemanusiaan. Untuk meringankan beban materiil dan psikologis korban, kami SDM PKH Pekon Merbau, Kecamatan Kelumbayan Barat, membuka donasi bagi saudara-saudara yang memiliki kelebihan rezeki,” Zulina, Syolahuddin, mengumumkan usai kejadian.

Syolahuddin menginfokan, siapapun yang tergerak hatinya dan berkenan berdonasi, dapat dikirim melalui nomor rekening Bank Mandiri 125.000.6404.115 atas nama Zulina.

“Donatur yang telah kirim donasinya mohon untuk bisa konfirmasi ke nomor WhatsApp 081310218184 atas nama Zulina. Atau ke 081273320222 atas nama Syolahuddin,” sigap unggahan kader HMI ini memastikan.

Sedikitnya, hingga Rabu malam, dompet donasi terisi lebih dari Rp1 juta. Berikut tambahan sepanjang Kamis (10/2/2022), warta Syolahuddin, total donasi terhimpun sementara berjumlah Rp3,1 juta. Berasal dari kemuliaan hati para petugas SDM PKH di Kelumbayan Barat dan juga Kecamatan Kelumbayan, serta beberapa hamba Allah.

Kamis siang, guna memastikan kebenaran informasi, Zulina, saat berhasil terhubung via saluran perpesanan singkat pukul 11.16 WIB, mengiyakan data unggahan.

“Wa’alaikumsalam. Yang kebakaran itu, warga Dusun Purwodadi Pekon Merbau Kecamatan Kelumbayan Barat pak,” sahut Zulina saat itu. Ia mengimbukan, dompet donasi hingga pukul 11 WIB Kamis siang telah terkumpul sejumlah Rp1,9 juta.

“Untuk donasi Alhamdulillah sudah bertambah. Sementara ini donasi baru masuk segitu pak, kami akan ngasih ke korban itu seminggu lagi, karena kami masih menggalang donasi, siapa tahu ada donatur yang mau membantu korban,” imbuh Zulina.

Pada bagian lain sebelumnya, dikonfirmasi apakah kedua korban adalah juga warga bagian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH Kemsos, ternyata menurutnyi bukan. Atau dengan kata lain, belum terdaftar.

“Mereka bukan sebagai penerima PKH, tapi ini hanya bentuk kepedulian/kemanusiaan saja,” ujarnyi menanggapi.

“Sementara ini mereka tinggal di rumah tetangganya. Iya masih terpukul pak, karena mengingat tidak ada satupun harta benda yang tersisa,” sambung ia, mengafirmasi perkembangan kondisi terkini korban.

Baca Juga:  Duka LVRI dan Pejuang Bravo Lima, Mayjen Purn Zainal Abidin Kini Tiada

Apakah keduanya sebatang kara, atau famili ada tapi jauh? “Kalau ibu Nyi Martaji itu jompo, ibu Samsiyah ini anaknya bu Martaji, mereka tinggal bersebelahan, jadi dua rumah ini hangus,” ungkap Zulina.

Sementara, dikonfirmasi hampir bersamaan, saat juga berhasil terhubung via WhatsApp, secara terpisah Pendamping Sosial PKH Kemsos Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, Syolahuddin, memberi secercah warta gemintang.

“Sepertinya dari Pemda Tanggamus sudah ada yang turun ke lapangan pak karena kemaren Kadissos (Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tanggamus Zulfadli, red) bilang beliau mau turun ke lokasi usai Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) Kecamatan Kelumbayan,” ujar Syolahuddin, Kamis, pukul 11.44 Waktu Indonesia Barat.

Kendati sungguh malang, sesungguhnya keduanya sungguh beruntung, Nyi Martaji dan Samsiyah, tetap dilindungi oleh Sang Khalik, dan diberikan bonus tetap dikelilingi oleh lingkaran orang-orang baik.

Sama senada dengan beruntungnya kita, yang masih dapat terus digembirakan oleh ajaran orang tua, oleh perintah agama atau keyakinan masing-masing, dan oleh dasar negara Pancasila, untuk menjadikan diri kita sebagai sebaik-baiknya umat manusia yang bermanfaat sebesar-besarnya bagi orang lain. Dan pula, bagi kemanusiaan.

Sidang Pembaca, adakah anda para tangan mulia, para hamba Allah, bakal donatur bagi kedua korban, janda lansia Nyi Martaji, dan Samsiyah putrinyi, berikutnya? Hari boleh libur, semangat kepedulian sosial, empati kemanusiaan jangan pernah luntur. Salam Solidaritas. [red/Muzzamil]