Sepekan Di Barulega Cianjur, Tim Relawan Kemanusiaan Duta Pemprov Lampung Balik

Sepekan Di Barulega Cianjur, Tim Relawan Kemanusiaan Duta Pemprov Lampung Balik
Suasana pelayanan pengungsi oleh tim relawan kemanusiaan utusan Pemprov Lampung di posko pengungsian Kampung Barulega, RT/RW. 01/01, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. | dok FRB Lampung/Muzzamil
BANDAR LAMPUNG

BANDARLAMPUNG, (LV)-
Dilepas berangkat oleh Wakil Gubernur Chusnunia dari rumah dinas jabatannya Rawalaut Bandarlampung, mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, pada Rabu (23/11/2022) malam pekan lalu.

Tiba selamat, sesuai hasil koordinasi intens langsung ditempatkan di titik pengungsian warga korban selamat bencana gempa dan longsor di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin 21 November 2022 lalu.

Dari medan juang, aktivis Forum Rescue dan Relawan Lampung (FRRL) sekaligus Sekretaris Forum Relawan Bencana (FRB) Lampung dimana FRRL tergabung, Estining Gustina, salah satu relawan, mewarta Senin (28/11/2022) malam, bahwa sesuai jarum jam, timnya bertolak kembali ke Lampung, Selasa (29/11/2022) ini.

“Halo juga om. Besok sore rencana kami pulang. Nanti saya fotokan setelah brifing om. Ini masih brifing,” pesan singkat Esti, disela brifing harian tim, Senin pukul 19.19 WIB, ditanya update data pengungsi yang didampingi, berikut yang telah tertangani.

Esti relawan hijabers berkemampuan jelajah medan sulit tinggi ini disapa, ia bareng 31 relawan kemanusiaan utusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tergabung FRB Lampung, ditempatkan di titik pengungsian yang letaknya cukup terisolir. Tepatnya di Kampung Barulega RT/RW 01/01 Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Cianjur.

Alhamdulillah, perkampungan asri ini meski masuk dari total 40 desa lokasi terdampak terparah, apalagi masuk wilayah Cugenang yang notabene jadi kecamatan terdampak terparah, beruntung tak ada korban jiwa.

Baca Juga:  LPA Kota Bandar Lampung Kirim Delegasi Anak Ke-KAI

“Iya. Kalo korban jiwa tidak ada, kalo rumah banyak yang terdampak,” Esti mendampingi ketua FRRL Aris ‘Gibrant’ Suryono, dari Indonesia OffRoad Federation (IOF) Rescue Lampung, cum Ketua Harian FRB Lampung.

Ia merinci, sejumlah 540 jiwa mengungsi di di posko pengungsi timnya bertugas ini, dari 2.500 orang warga Kampung Barulega. Dari empat layanan, layanan kesehatan di posko menangani rerata 46-89 jiwa, yang mobile menangani rerata 30-72 jiwa.

Sepekan di sini, terdapat dua warga yang terpaksa dirujuk ke fasyankes terdekat. Keluhan terbanyak pengungsi, terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut ISPA dan gangguan saluran pencernaan seperti diare, disentri. Juga HT, scabies.

Untuk penyuluhan edukasi tanggap darurat dan mitigasi risiko bencana dan dampak lanjutan, meng-cover separuh warga, selain layanan umum lainnya dan layanan logistik. “Sementara info ini yang bisa disampaikan om,” info susulan Esti, seselesainya brifing.

Adapun, Ketua FRB Lampung Deni Ribowo, yang juga anggota DPRD Lampung, disela dampingi pelepasan pekan lalu, menyebut relawan ya diberangkatkan selain berjam terbang tak diragukan, juga terbaik.

Diwartakan sebelumnya, Wagub Chusnunia selain bekali tim paket obat-obatan bahan medis habis pakai, bahan pangan, logistik kebutuhan harian korban selamat gempa hebat siang bolong pukul 13.21 WIB, Senin kelabu pekan lalu itu, juga membilang dua pesan pelepasan mewakili gubernur. Jaga komunikasi, jaga kondisi.

Baca Juga:  Dandim 0410/KBL Ikuti Upacara Peringatan Hari Bhayangkara Ke-76

“Dengan waktu yang terbatas, komunikasi harus tetap terjaga. Pesan saya, relawan yang berangkat selalu berhati-hati dalam proses membantu. Endurance kawan-kawan juga harus dijaga, keselamatan dan ketahanan disana. Jangan memaksakan diri, berangkat sehat dari sini, pulang juga harus sehat,” Nunik mewanti.

Ke-32 relawan, berasal dari unsur relawan tergabung FRB Lampung, organ payung elemen masyarakat sipil lini fokus kerja kerelawanan sosial kemanusiaan, asistensi penanggulangan, pengurangan bencana dan risiko bencana, pengarusutamaan manajemen kebencanaan di Lampung khususnya dan Indonesia umumnya yang dibentuk berdasar SK Gubernur Lampung G/52/lV.08/HK/2022 tarikh 13 Januari 2022 hal Pembentukan FRB Lampung 2022-2024.

Antara lain, Deni Ribowo Care Relawan Kesehatan, FRRL, IOF Rescue Lampung, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lampung, Kwarda Gerakan Pramuka Lampung, Pendaki Indonesia Lampung Sai, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Lampung, Suzuki Club Reaksi Cepat Lampung, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Lampung, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Daerah Lampung, Wahana Pecinta Alam (Watala), dan Vertical Rescue Indonesia Lampung (VRI) Lampung.

Dan bergabung memperkuat tim ini, lainnya, yakni tim pencarian pertolongan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Lampung, relawan medis RSUD Abdul Moeloek Tanjungkarang Bandarlampung, personil BPBD Lampung, tim rescue Double Cabin Indonesia (DCab-ID) Chapter Lampung, Satgas Banser GP Ansor Lampung, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung.

Belajar dari pengalaman gempa lampau Cianjur dipicu pergerakan sesar Cimandiri, historis gempa darat, gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake), kekuatan guncangannya termasuk besar dan beberapa berdampak amat merusak misal gempa tahun 1844, 1879, 1910, 1912, 1969, 1982, 2000, terakhir minggu lalu ini.

Baca Juga:  Kodim 0410/KBL Bersama Gugus Tugas Meningkatkan Kepedulian

“Dengan segala kerendahan hati kami minta pemerintah gencarkan edukasi pentingnya konstruksi rumah tahan gempa seperti Rumah Instan Sederhana dan Sehat atau Risha-nya Kementerian PUPR di lokasi eks tsunami di Aceh 2004,” ucap Ketua FRB Lampung Deni Ribowo, ditemani bendahara Karmila (VRI Lampung), koordinator divisi Irwansyah/RAPI Lampung, dan Muzzamil, ketua divisi komunikasi dan informasi, dari Bandarlampung, Selasa.

Atau, imbuh dia, replikasi dan duplikasi pemodelan konstruksi rumah tradisional tahan gempa. “Seperti, rumah adat Baghi di Sumatera Selatan, Joglo di Jawa, Omo Sebua dan Omo Hada di Nias Selatan, rumah Woloan asal Minahasa, dipadu kearifan lokal Cianjur tentu. Rekomendasi kami bagi program rekonstruksi rehabilitasi infrastruktur pascagempa,” pungkas Deni. [red/Muzzamil]

 293 kali dilihat