Serba-Serbi HUT ke-76 RI: Usai Relawan Peduli Beraksi, Mbah Rawiyah Pun Merdeka Dari Rumah Tak Layak Huni

Serba-Serbi HUT ke-76 RI: Usai Relawan Peduli Beraksi, Mbah Rawiyah Pun Merdeka Dari Rumah Tak Layak Huni
DAN MBAH RAWIYAH PUN MERDEKA DARI ANCAMAN RUMAH YANG NYARIS RUBUH -- Kolase foto proses perjalanan 'make over' program donasi kemanusiaan bedah rumah Mbah Rawiyah, lansia warga RT 07, Dusun Krakatau, Pekon Margakaya, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung, sepanjang pekan pertama-kedua Agustus dan diserahterimakan kembali oleh panitia, relawan, dan donatur, Minggu (15/8/2021). | Kolase Inshot/Muzzamil/Ichsan Nuddin/PC
PROFIL & SOSOK

PRINGSEWU, LAMPUNG (LV)
Sidang Pembaca, Merdeka! Haru dan bangga, berikut redaksi ketengahkan perjalanan kisah nyata, taja mulia segenap warga relawan-dermawan sosial di Kabupaten Pringsewu, Lampung, yang atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, didorong keinginan kuat yang luhur, tunai bakti menolong sesama, yang papa, berubah menjadi lebih layak kehidupannya, dan dapat lebih cepat tersenyum bahagia.

Indonesia Tangguh! Ditengah pandemi, ulur cinta kasih dari siapapun yang menghilir ke mereka yang nestapa, sungguh kena di hati. Begitu juga yang diraut-mukakan Rawiyah, atau Mbah Rawiyah, perempuan lanjut usia (lansia) warga RT 07, Dusun Krakatau, Pekon (Desa) Margakaya, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Hari ini, bertepatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ini, genap tiga hari sudah, Nenek Rawiyah menempati rumah kediaman barunya, tapi lama. Lho, kok?

Ya, telah tiga hari ini sang nenek menempati bangunan baru rumahnya di salah satu RT dan dusun, dari total delapan RT dan empat dusun di desa seluas 3,73 kilometer persegi tinggalnya, yang kelar direhabilitasi secara swadaya gotong royong, oleh para “malaikat” murah hati, dari pelbagai latar asal, profesi, suku, agama, usia, dan jenis kelamin, yang dipersatukan oleh sesemangat, solidaritas. Solidaritas kemanusiaan.

Usai, berlangsungnya serah terima donasi kemanusiaan program bedah rumah, dari pihak Panitia Peduli Sosial Bedah Rumah Ibu Rawiyah, sang berbahagia, pada Minggu 15 Agustus 2021, di rumah baru tapi lama itu.

“Selamat siang sahabat PC [Pringsewu Community, komunitas sedikitnya 15,48 ribu anggota grup media sosial Facebook nama sama]. Assalamualaikum. Tiada kata yang patut kita ucapkan selain ucapan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan nikmat dan karuniaNya, atas terselesainya Bedah Rumah Peduli Sosial Ibu Rawiyah di Dusun Krakatau RT 07 Pekon Margakaya. Hari ini 15 Agustus 2021 telah diadakan acara serah terima,” ujar Ichsan Nuddin, seorang warganet Pringsewu pengunggah warta bahagia.

Baca Juga:  Inilah Sosok Kapolres Aceh Utara Yang Dekat Dengan Masyarakat

“Pada kesempatan ini kami selaku panitia mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu para donatur yang telah memberikan bantuan baik berupa uang, material ataupun barang yang lain guna menunjang kegiatan peduli sosial tersebut,” lanjut warga asal dan bekerja di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yasmida Ambarawa, Pringsewu, ampuan Yayasan Islam Miftahul Huda.

Mengungkap jibaku bagian panitia, Ichsan berterima kasih pula kepada jajaran panitia, warga masyarakat, dan tim relawan yang sudah membantu tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan bedah rumah. “Sehingga kami bisa melaksanakan amanah bapak/ibu untuk membedah rumah Ibu Rawiyah agar bisa jadi lebih layak ditempati. Hal ini juga berikan nilai tambah dalam kesejahteraan sosial dalam bermasyarakat,” takzim pria 41 tahun ini, menyertai unggahan puluhan foto ‘before and after’ kondisi rumah si Mbah.

“Hanya untaian doa, semoga apa yang telah bapak ibu curahkan dapat menjadi jembatan wasilah memperoleh pahala dari Allah SWT.
Tertanda, Panitia Peduli Sosial,” pungkas dia, patut diaminkan segera. Aamiin.

Kendati tak menera besaran biaya bedah rumah itu, kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja cerdas bin tuntas segenap empunya gawe berikut barisan donaturnya itu, patut masuk “museum rekor”, Allah Taala.

Betapa tidak, donasi gotong royong ini, berlangsung ditengah situasi dunia, yang acap fasih disebut warganet plus enam dua, tidak sedang/sedang tidak baik baik saja.

Rumah tak layak huni si Mbah, tepatnya (maaf) gubuk geribik reot itu kemudian disambangi, dirubuhkan, diukur didenahkan, rampung dibangun hingga atap dari lantai. Warga sekitar, puluhan relawan, diterjunkan.

Baca Juga:  DPC Peradi Kota Bandarlampung Siap-siap Suksesi Kepemimpinan Bey Sujarwo, SH, MH

Dari tim relawan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Pringsewu pimpinan M Nasir Fauzi, relawan Donor Darah Sukarela Pringsewu (DDSP) pimpinan Aryon Effendy dan Teguh Setiawan, warga RT setempat, hingga warga sejumlah RT terdekat Dusun Pringkumpul, yang kini masuk dalam wilayah Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu, usai donasi terkumpul terhimpun. Alhasil, praktik baik bakti kemanusiaan itupun, tunai!

Dari foto, ceritera donasi seolah bak enggan usai. Saat serah terima pun, sejumlah warga donatur satu demi satu berkesempatan hadir ikut saksikan pemotongan nasi tumpeng dan serahkan langsung donasi susulan. Rerata berbentuk barang peralatan rumah tangga.

Dipandu ketat protokol kesehatan 5M cegah kendali COVID-19, selain sembako, turut diabadikan, ada yang menyumbang –serba baru: kasur, lemari pakaian, ember, meja kursi plastik, rak piring, sapu ijuk, hingga penanak nasi. Alhamdulillah, jauh sebelum dibedah, rumah si Mbah sudah teraliri listrik.

Rumah baru mungil itu kini: semi permanen sepertiga dinding bata plester dua pertiga papan GRC berlantai semen, empat kamar luas bangunan sekitar 5×5 meter persegi berikut kamar mandi plus kloset jongkok. Cat rumahnya dominan putih, selain risplang ada juga aksen oranye di pintu dan dua jendela, membersamai pemanis hitam hijau tampak luar. Sepertinya, gentengnya genteng lama.

Seturut bahagia, selain admin grup Facebook Pringsewu Community Suchairi Heri Sibarani terpantau jua ratusan warganet Bumi Jejama Secancanan itu larut banjiri kolom komentar unggahan Ichsan Nuddin. Redaksi pilih acak, pengusaha grosir kerajinan perak NK Silver Pringsewu, Fika Selvia alias Icha, antaranya. “Ikut bahagia ngeliatin mbahnya,” tulis Icha.

Baca Juga:  Pilkada Era Pandemi, Sekjen KPPI Nurhasanah: Cakada Perempuan Harus Pelopori Politik Empati

Pembaca, secara berseloroh, sekadar cameo perkuat imunitasnyi merinai hari-hari baru, hari bahagia Mbah Rawiyah saat ini, sah bila lantas ada yang ajukan ia gurau kelakar. Ulah masih pandemi, dan Kabupaten Pringsewu masih turut tersandera masa PPKM, andai dapat candai si Mbah ala warganet, apa itu PPKM. Tiada salah, sampaikan untuknyi, PPKM itu: “Pringsewu Peduli Kamu, Mbah!”

Membunyi alenia pertama konstitusi, UUD 1945: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dari itu, usai relawan peduli beraksi, selain kini Mbah Rawiyah pun merdeka dari rumah tak layak huni. Ia sekaligus saksi otonom, bahwa nilai dan norma, gotong royong bela rasa, tepo seliro dan tenggang rasa, nyata adanya, turut mewaris lestari sebagai satu ikon mahal modal sosial dan “the living law” dalam tatanan perikehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dari oleh untuk rakyat, bangsa, dan warga negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Untuk Mbah Rawiyah, relawan dan donatur, warga Kabupaten Pringsewu, seluruh rakyat Indonesia dimanapun berada darimana pun tempat dapat berkhidmat kibarkan Sang Saka Merah Putih, dan lantangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di hari spesial ini. Dirgahayu Republik Indonesia. Salam Solidaritas. Merdeka! [red/Muzzamil]

#HUT76RI
#IndonesiaTangguh
#IndonesiaTumbuh

 671 kali dilihat

Tagged