Sudah Didata dan Diusulkan Namun Tidak Mendapat Bantuan Dua Warga Ini Kecewa

Sudah Didata dan Diusulkan Namun Tidak Mendapat Bantuan Dua Warga Ini Kecewa
LAMPUNG UTARA

Lampung Utara, (LV)-
Dua warga kurang mampu yang berdomisili di desa Purbasakti kecamatan Abung Surakarta kabupaten Lampung Utara merasa kecewa dengan adanya program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Meski sudah berulang kali didata mereka mengaku tidak mendapat bantuan program yang digelontorkan pemerintah pusat lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atas usulan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari masing-masing daerah pemilihan (dapil), serta dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di sebar ke berbagai daerah di Indonesia ini.

Mbah Jumakir (50) warga RK 07/RT 01 desa setempat menjelaskan bahwa selama ini
dirinya dan keluarga masih menggunakan jamban/toilet yang lama.

Baca Juga:  Hasil survei DPD partai PKS Popularitas Agung Masih unggul

“Ketika ingin buang hajat besar maupun kecil ya di jamban ini pak mau dimana lagi nunggu bantuan tidak kunjung dapat padahal sudah berulang kali didata”, kata Mbah Jumakir

Mirisnya lagi selain, Mbah Jumakir ternyata masih ada warga kurang mampu lainnya di desa tersebut yang tidak mendapat bantuan program Sanimas ini beliau adalah Mbah Daliman (65) warga RK 07/RT 01

Kakek yang hanya tinggal berdua dengan istrinya itu harus tetap menggunakan WC/jamban/ toilet sederhana yang terletak jauh di belakang rumahnya

Keduanya berharap pemerintah desa setempat bisa memahami dan melihat mana yang layak dan tidaknya dalam memberikan bantuan.

Baca Juga:  Kebakaran Gudang di Bukit Kemuning Diduga Korsleting listrik

Sementara, ketua Rk 07/Rt 01 Timbul, saat di konfirmasi membenarkan bahwa warganya yang bernama Jumakir dan Daliman sudah didata dan diusulkan untuk program sanimas namun keduanya tidak mendapat program tersebut.

Tempat terpisah,ketua kelompok swadaya masyarakat {KSM) Narto saat akan di konfirmasi terkesan menghindar dan enggan menemui awak media.

Menurut istrinya bahwa suaminya hanya namanya saja dipakai untuk menjadi ketua KSM selebihnya wewenang dari kepala desa

“Semua sama pak Lurah. Suami saya hanya dipakai namanya saja. Saat ini suami saya sedang tidak dirumah walaupun dia ada tidak boleh sembarang orang masuk kerumah saya”, tegasnya.

Baca Juga:  PPK Abung Timur Laksanakan Tes Wawancara Peserta PPS

Guna keberimbangan berita awak media mencoba membangun komunikasi dengan kepala desa dengan mendatangi kantor desa dan rumah namun sayang Kepala desa selalu tidak ditempat, hingga berita ini dipublikasikan sang kepala desa belum memberikan keterangan.

Penulis: Andre.