Susun Kepengurusan Barikade Gus Dur, Irfandi Romas Teladani Gus Dur: Pluralis

Susun Kepengurusan Barikade Gus Dur, Irfandi Romas Teladani Gus Dur: Pluralis
BANDAR LAMPUNG

BANDARLAMPUNG –
Naga-naganya, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Barisan Kader (Barikade) Gus Dur Provinsi Lampung masa khidmat 2019-2024, Mohammad Irfandi Romas, kuat tekad memaknai dan merawat konsistensi, suri tauladan, warisan egalitarianisme mendiang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, secara tuntas.

Pasalnya, seperti diketahui mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pendiri/Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Presiden ke-4 Indonesia tersebut salah satunya diabadikan menjadi nama organisasi sosial kemasyarakatan –rumah besar bagi segenap kader Gus Dur, pengagum, pegiat, pelestari jalan dakwah dan teladan politik guru bangsa ini dibawah binaan putri keduanya, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman, atau Yenny Wahid.

Secara visioner, Barikade Gus Dur ditujukan sebagai wadah silaturahmi kader Gus Dur, meneruskan perjuangan Gus Dur di ladang pengabdian sosial kemasyarakatan, politik, agama, ekonomi, budaya, dan kemanusiaan.

Semangat egalitarianisme, predikat bapak pluralisme, serta simbol multikulturalisme Tanah Air yang melekat pada sosok Gus Dur,
atas dasar kekayaan keberagaman –1.340 suku bangsa dengan 718 bahasa daerah di 34 provinsi tempat bermukim 271,35 juta jiwa rakyat Indonesia per Desember 2020 inilah, yang coba diejawantahkan Irfandi dalam menyusun personil kepengurusan DPW Barikade Gus Dur Lampung.

Sempat dikocok ulang, selain jadi semakin solid, komposisi personalia kepengurusan lima tahun kedepan ini juga lebih pluralis. Menimbang, sedikitnya 32 etnik Nusantara dari total 1.340 suku bangsa dimaksud, ada berdiam-bermukim subsisten di Lampung.

Melalui siaran persnya di Bandarlampung, Selasa (6/4/2021), Irfandi menginfokan, pihaknya baru saja kelar menyusun ulang –mengganti, menambah personil– kabinetnya.

“Penyegaran, peningkatan kinerja organisasi, dan menampung aspirasi banyak pihak yang ingin bergabung,” ujarnya merinci tiga alasan pokok reshuffle, tak lupa lampirkan struktur kepengurusan hasil reshuffle tersebut.

Benar saja, melihat komposisinya, langsung ingat menu gado-gado. Tak salah ada yang menyebutnya, kabinet pelangi. “Ada anggota DPRD, politisi, ulama, pegiat gereja, aktivis, pengusaha, emak-emak, milenial,” ujarnya.

Seperti hendak memastikan bahwa formasi pengurus merupakan pengagum-pendukung almarhum Gus Dur, “Inshaallah. Apalagi Gus Dur seorang ulama besar, guru bangsa, juga negarawan,” injeksi Irfandi mangkus.

Menggenapi informasi, menggembirakannya, animo publik yang ingin bergabung sampai saat ini cukup tinggi. Tak heran sejak resmi terbentuk di Lampung akhir 2019, struktur kepengurusan Dewan Pengurus Cabang di kabupaten/kota juga hampir rampung. Selain organ sayap, Satgas Barikade Gus Dur.

Selengkapnya, dua nama yaitu Ir Dessy Desmaniar Romas MM (bekas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung, anggota Dewan Pakar Masyarakat Indikasi Geografis Kopi Robusta Lampung), serta pengusaha cum aktivis/Ketua DPD Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung 2020-2025 dan baru terpilih Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung 2021-2026, Ary Meizari Alfian SE MBA, didapuk menjadi pembina DPW Barikade Gus Dur Lampung.

Irfandi mendapuk pula mendampinginya di struktur pengurus harian, dua nama lain. Yakni, Ustad Musthofa Kamil Al Faruq yang kerap dijuluki ustad “Puser Bumi” dan punya banyak jamaah tawassulan di Lampung, dan Monica Rahmadani Putri SE, masing-masing sebagai sekretaris dan bendahara DPW.

Nama Monica akrab di telinga. Alumnus S1 Manajemen Universitas Bandar Lampung (UBL) ini mantan Putri Hijab Bandarlampung 2017 –lantas ditugasi sebagai penanggung jawab Putri Hijab Bandarlampung, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat.

Pascamenikah dengan ASN Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung 11 Desember 2019, hijabers milenial pengusaha butik ini kini juga jadi bagian keluarga besar Dharma Wanita Persatuan Kemenkumham.

Selebihnya, ia aktif sebagai Ketua Kartini Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Bandarlampung, dan Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPD Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Lampung.

Baca Juga:  Ingin Berikan Pelayanan BPJS Untuk Masyarakat , Kerjasama Klinik Saibumi di Tolak

Bergabung pula di kepengurusan, sejumlah tokoh. Diantaranya, anggota DPRD Lampung duduk di Komisi II Bidang Perekonomian asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapil Lampung III (Pesawaran, Pringsewu, dan Kota Metro), Supriyanto SP MM.

Pengingat, Supriyanto pernah bikin heboh jagat kandidasi elektoral usai namanya masuk caleg potensial terpilih terbesar ke-5 dapilnya versi lembaga hitung cepat Kuadran saat pemilu legislatif 2019. Dan kini terbukti.

Lainnya, ada Andhika Wibawa Sepulau Raya, Ketua DPC Partai Gerindra Bandarlampung, mantan anggota DPRD Lampung 2014-2019 dapil Lampung I Kota Bandarlampung. Lalu, pebisnis organiser even/politisi perempuan Helida Heliyanti SE, Wakabid Bencana Alam DPD Partai Golkar Lampung 2020-2025.

Serta, politisi perempuan lainnya, eks caleg DPR dapil Lampung II pileg 2019 dari Partai NasDem, tokoh Bukit Kemuning Lampung Utara, insinyur jebolan Universitas Lampung (Unila) angkatan 1994, sejawat Irfandi di organ pemenangan pejawat Joko Widodo-Ma’ruf Amin pilpres 2019, Relawan Bela Jokowi (BeJo) Lampung, Nurma Ningsih.

Berikut, pengusaha sukses, pernah menjadi Ketua Umum DPD Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Lampung 2008-2013 dan tokoh masyarakat Kabupaten Pesawaran, Doni Barata ST.

Ir Ratna Hapsari Barusman MM, eks anggota DPRD Bandarlampung 2009-2014 dari Partai Hanura, Sekretaris DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Lampung 2016-2020, Bendahara DPW BeJo Lampung sejak Mei 2018-saat ini, juga turut bergabung.

Ratna tak lain anak kedua tokoh pendidikan, pendiri/mantan Rektor UBL mendiang Rya Makbul Barusman, dan adik dari Rektor UBL sepeninggal Barusman, yang juga mengetuai Asosiasi Dosen Republik Indonesia (ADRI) Lampung, ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Lampung, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung, Prof Dr HM Yusuf Sulfarano Barusman MSc.

Juga, pengusaha pemilik Djunjungan’s dan Nabila Corner Bandarlampung yang suara merdunya meng-cover lagu-lagu populer musisi Tanah Air, mulai wara-wiri di kanal berbagi video Youtube, Ajeng Vindha.

Dan pengusaha Bachtiar Ruslim SE, direktur korporasi penyedia resmi peralatan olah raga menembak, selain atlet senior tembak reaksi dan Range Officer di Sumatera, Ketua Umum Matama Shooting Club, aktif di Perbakin.

Pengurus latar nahdliyin diantaranya bekas Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar NU (IPNU) Lampung 2014-2017 ‘Rekan’ Aan Uly Rosyadi MPdI, Ketua PW Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Lampung 2017-2020 ‘Rekanita’ Amalia Fadilah, dan lainnya.

Menariknya, satu tokoh familiar bagi umat Kristiani Lampung, masuk barisan pengurus. “Pegiat gereja, Kris Sukatmono,” ujar Irfandi. Nama dimaksud yakni Pdt Kris Sukatmono dari GKPB MDC Bandarlampung.

Ada lagi. Aktivis mahasiswa juga tak luput Irfandi gaet perkokoh struktur. Seperti Rian Pahlepi dan Ali Rafsanjani dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Rian merupakan Sekretaris Pengurus Cabang PMII Bandarlampung, dan Ali adalah anggota Majelis Pembina Komisariat STKIP PGRI Bandarlampung. Satu lagi, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Muhammad Raihan.

Kabinet Irfandi pun disokong sejumlah tokoh pers, jejaring media massa Bumi Ruwa Jurai di satu barisan. Antara lain Pinum/Pemred LE-News.ID Adolf Ayatullah Indrajaya SH, juga Wakil Ketua Bidang Kerja Sama PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Cabang Lampung, dan Ketua Mappilu PWI Lampung.

Bung Dolop, sapaan karib putra tokoh pers mendiang Harun Muda Indrajaya (HMI) ini, juga merupakan Wakil Ketua Bidang Media dan Informasi DPD PBL Lampung. Selain, aktif di Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Lampung 2018-2023, termasuk pegiat komunitas literasinya, Gama Writing Club (GWC) bersama inisiator Dr Ayi Ahadiyat.

Dia ditemani kontributor NU Online Lampung Ahmad Syarief Kurniawan, berikut beberapa jurnalis mumpuni lainnya.

Terus lanjut, Kepala Badan Pengelola Mata Kuliah Umum (BPMKU) Unila, Dr Mualimin, dan Dr Sunarto, staf pengajar Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung didaulat Irfandi jadi pengurus berlatar akademisi.

Baca Juga:  Operasi Masker Satgas Covid 19 Kelurahan Labuhan Ratu

Unsur alim ulama, tercantum nama Ustad Mas Amirudin MPdI, anggota A’wan Syuriah PCNU Bandarlampung 2017-2022. Serta, Ustad Asep Syaifuddin, Ustad Sudrajat Ismail, dan Ketua Persatuan Guru Ngaji Lampung. Nama lain warga Persyarikatan Muhammadiyah juga ormas lainnya pun ada.

Tubagus Ahmad Rizkie SH, dari Law Firm Ahmad Rizkie and Partners, pimpinan LBH Karya Keadilan Jaya, aktif di LBH Kesehatan Indonesia Sejahtera (KIS), mengampu portal kelolaan P4HD/Perhimpunan Pengacara dan Paralegal Pendamping Hukum Desa, selaku Pemred p4hdnews.com, juga merapat.

Merapat pula, sejumlah pekerja seni-budaya pengagum Gus Dur: musisi Mira Maisaroh dan Sri Novianti, dan model Adinda Wulan Saleha dan Risti Nadya Sabrina.

Tandas Irfandi, masih banyak pihak yang ingin gabung masuk jajaran kepengurusan. “Termasuk beberapa teman dari kalangan artis. Tapi untuk yang belum bisa bergabung di kepengurusan ini nanti akan ikut sebagai anggota,” jelas dia, soal keberagaman latar belakang pengurus barunya, yang dia jamin kader tulen serta murni pengagum Gus Dur.

Dia berharap betul kepengurusan baru akan lebih kompak, solid, memberikan kontribusi serta bermanfaat bagi masyarakat Lampung sebagaimana mendiang Gus Dur ajarkan.

“Almarhum Gus Dur mengajarkan kami agar bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dan kemanusiaan,” pungkas Irfandi di ujung keterangan persnya.

Meskipun notabene ormas Barikade Gus Dur ini lebih diidentikkan sebagai wadah kader politik Gus Dur tinimbang organ Gusdurian lainnya, di Lampung, Irfandi yang punya latar pengusaha sukses beragam unit usaha termasuk investasi pasar modal tersebut, juga kaya upaya mengeksekusi program pembentukan unit usaha baru bagian dari program pemberdayaan ekonomi organisasi.

Ini pernah dia ungkapkan pada 17 Januari 2021, dimana pihaknya membidik rencana pendirian dua unit usaha bidikan, yakni KSP (koperasi simpan pinjam) dan Gus Dur Store, usaha perdagangan toko khusus penjualan atribut serba Gus Dur.

Bahkan, “Nanti untuk Gus Dur Store bukan hanya akan menjual atribut Gus Dur semata, namun juga atribut Nahdlatul Ulama (NU),” ujarnya usai rapat kecil menggagas rencana keren itu di kediaman pribadinya, Jl Wolter Monginsidi 3, Telukbetung, Bandarlampung.

Kesempatan itu, Koordinator Unit Usaha Koperasi DPW Barikade Gus Dur Lampung, Ustad Mas Amiruddin, menyebut, unit usaha ini penting dibentuk guna dua hal.

“DPW Barikade Gus Dur Lampung perlu memperhatikan pengelolaan keuangan untuk membantu mensejahterakan para pengurus, untuk kelancaran keuangan organisasi dan dapat mempunyai ciri khas organisasi, misal dengan memakai atribut kaos, pin, peci, jilbab dan busana Islam lainnya,” tutur dia.

Rapat kala itu juga membahas finalisasi rencana agenda pelantikan pengurus DPW yang seperti halnya banyak organisasi lain alami, turut diaboti pertimbangan situasi nasional bahkan global gegara pandemi COVID-19 yang entah kapan usai.

Per portofolio, Mohammad Irfandi Romas ini salah satu putra tokoh NU dan PKB, mantan Bendahara Umum DPP PKB periode pertama 1998-2001, eks ketua DPW PKB Lampung pertama 1999-2004, mantan anggota DPR/MPR 1999-2004 Fraksi-PKB dapil Lampung I, juga seorang pengusaha ternama Lampung, mendiang Syafrin Romas.

Ibunda Irfandi juga pengusaha, aktivis NU, politisi perempuan kawakan Lampung. Ialah Haryantie Syafrin SH, bekas anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)/MPR RI 2004-2009 dapil Lampung, pernah mencalon walikota Bandarlampung pilkada langsung pertama pascareformasi (2005) dari PKB, putri eks Walikota Bandarlampung Thabranie Daud, dan kakak kandung mantan Ketua Kadin Lampung, tiga periode Ketua DPD Partai Golkar Lampung, M Alzier Dianis Thabranie.

Baca Juga:  Menjelang perayaan hari Natal Kodim 0410/KBL Pengamanan di Pos Penyekatan

Alzier yang kini resmi advokat dan Irfandi sama-sama duduk di kepengurusan PWNU Lampung masa khidmat 2018-2023. Alzier anggota Mustasyar (penasihat, red), Irfandi salah satu wakil bendahara.

Selain santri Gus Dur, Irfandi pernah jadi pengurus harian Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor di era kepemimpinan Nusron Wahid, keponakan Gus Dur.

Pada penyelenggaraan pemilu legislatif bersamaan hari pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia April 2019 lalu, Irfandi Romas aktif menghimpun pundi suara bagi kemenangan paslon petahana Jokowi-Ma’ruf Amin, dalam kapasitas Ketua DPW Relawan Bela Jokowi (BeJo) Lampung.

Irfandi dan BeJo Lampung, aktif bersinergi dengan sesama pimpinan dan organ relawan pendukung-pemenangan capres-cawapres nomor urut 01 itu, baik di jejaring 34 organ tergabung Relawan Siger Bersatu (RSB-01) Lampung, maupun di Direktorat Relawan Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja (TKD-KIK) Jokowi-Ma’ruf Amin Lampung.

Anyar, Irfandi Romas ternyata juga masuk pengurus teras ormas Pejuang Bravo Lima. Dia tercatat Wakil Bendahara IV DPD PBL Lampung 2020-2025. Teranyar, santer kabar dia bakal masuk skuad kepengurusan inti DPP Apindo Lampung.

Meski berlatar keluarga pengusaha, lahir besar di lingkungan nahdliyin yang dikenal egaliter dan biasa dekat dengan kegiatan kemanusiaan, terbukti turut membentuk karakter Irfandi menjadi sosok sosiopreneur seabreg aktivitas dewasa kelak, atau hari ini.

Bagaimana kehidupannya di rimba politik? Bukannya tak tertarik, merujuk bukti rekam digital, nama Irfandi pernah masuk radar bursa kandidat bupati Tanggamus, kampung halaman keluarga almarhum ayahandanya, era pilkada 2017.

Naga-naganya, Irfandi masih lebih memilih asyik dengan tempa kesahajaan dan kiprah sosial dijalaninya sejauh ini. Kendati, tentu pintu pengabdian politik terbuka baginya. Kata lain, bagi sosok se-egaliter Irfandi, plus serbaneka modalitas ekonomi-politik dan sosial kemasyarakatan dia, diatas rata-rata, itu bukan hal mustahil.

Sebab politik, yang ilmunya pernah dia tekun pelajari selama berkuliah di FISIP Unila pada dua dekade lebih silam, identik dengan seni kemungkinan, seperti akan membenarkan: Belanda masih jauh, demikian bunyi ujaran.

Pengampu agensi biro perjalanan haji-umroh Patuna Tour Travel Lampung Representative, pemilik/pengelola cabang Butik Ria Miranda Store dan Cafe Miranda Lampung bareng Vebby Dwi Amanda sang istri ini, selain punya kedekatan emosional dan kedekatan ideologis diketahui juga amat menghormati para alim ulama, habaib, ustad, dan kiai.

Wajar bila banyak yang mendukungnya, dan mendoakan karir pribadi dan beragam kiprah organisasional Mohammad Irfandi Romas, termasuk selama memimpin DPW Barikade Gus Dur Provinsi Lampung ini hingga 2024 mendatang lancar jaya dan penuh dengan kejutan. Egaliter.

Penutup, berikut terkutip penggalan pesan magis, petuah bijak, sekaligus magnitudo tak tergantikan dan jadi bagian manuskrip seorang Gus Dur, satu-satunya santri NU yang mendaratkan rekor sebagai orang nomor satu di negara berpopulasi penduduk muslim terbesar nomor satu di dunia hingga detik ini. Negeri Zamrud Khatulistiwa, gemah ripah lohjinawi tata tentrem kertaraharja, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Letakkanlah,” pesan Gus Dur, “kemanusiaan di atas politik”. Teruslah berderap, Barikade. Salam Solidaritas, Salam Kemanusiaan. Bukan pesan sponsor, namun sebagai warga negara ber-KTP Lampung, tiada salahnya menenteng langgam memanteng salam. Lampung Berjaya, Indonesia Maju! Tabik. [red/Muzzamil]