Tanggul Tersier Jadi Tumbal Jalan Usaha Tani Desa Karya Sakti

LAMPUNG UTARALINTAS DESA

Lampung Utara- Pemerintah Desa (Pemdes) Karya Sakti, Kecamatan Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) beberapa bulan lalu melakukan pembukaan badan jalan usaha tani.

Namun nampaknya realisasi pembangunan berpotensi bermasalah. Pasalnya, pengerjaan badan jalan itu justru merusak tanggul tersier yang ada. Akibatnya aliran air menuju persawahan masyarakat sempat terkendala

Anehnya lagi, menurut informasi yang dihimpun awak media, Pemerintah Desa disana belum mendapat restu atau izin Dinas terkait untuk melakukan perubahan pada tanggul tersier yang kini telah diserahkan kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) wilayah setempat.

Saat dikonfirmasi terkait perubahan tanggul tersier yang kini berubah menjadi terowongan Itu, Suwarno Ketua P3A setempat mengaku Pemerintah Desanya membongkar tanggul itu atas dasar kesepakatan petani, walau dirinya sendiri tidak mengetahui siapa petani yang dimaksud.

Baca Juga:  Evicko Guantara Terpilih Jadi Ketua PWI Lampung Utara Periode 2024 - 2027

“Pada saat itu saya tidak setuju badan tanggul itu dijebol karena itu milik pemerintah dan pemerintah juga sudah menghabiskan dana milyaran untuk membangun saluran air tersebut. Tapi pihak Desa sudah membawa excavator untuk memotong saluran itu, mereka juga mengatakan bahwa petani sudah tanda tangan semua untuk menyetujuinya, saya tidak bisa berbuat apa-apa mau tidak mau harus menyetujuinya,” kata Suwarno saat dijumpai dikediamannya.

Namun, pernyataan Suwarno tersebut justru dibantah oleh Romi selaku Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa setempat. Dirinya juga terkesan melempar tanggungjawab alias bola panas kepada Ketua P3A atas perubahan tanggul tersier yang kini sudah mengalami kerusakan

Baca Juga:  Puskesmas Kemalo Abung Galakan Program Kesehatan

“Ya kalau ada kesalahan bukan tanggung jawab kami (Pemdes Karya Sakti), tapi ya sudah jadi tanggungjawab Suwarno dan Rison,” kilah dia.

Menyikapi persoalan yang kini seolah saling lempar batu sembunyi tangan ini, Hendra Kepala Satlak PSDA Tatakarya menyayangkan rusaknya tanggul tersier yang merupakan salah satu kunci sukses panen petani disana.

“Saya menyayangkan saluran itu dijebol, karena petani yang sawahnya seharusnya mendapat air dari saluran tersebut, kini tidak bisa menanam padi pada musim tanam tahun ini,” tandas Hendra.

Masalah juga tidak hanya sebatas itu, parahnya lagi, akibat dijebolnya tanggul tersier tersebut menjadi terowongan untuk melancarkan pembukaan badan jalan, kini malah dinding tembok penahanan tanah pada tanggul itu ambrol.

Baca Juga:  Pencuri Buah Sawit Berhasil Diamankan Polsek Abung Semuli

Ambrolnya dinding ini juga berdampak pada ketahanan tanggul, lantaran dikhawatirkan tidak kuat menahan beban, sehingga dapat membuat tanggul tersebut ikut runtuh seketika.

Atas pembangunan jalan usaha tani yang merusak tanggul tersier bangunan pemerintah Itu, nampaknya Pemdes Karya Sakti gagal melakukan perencanaan yang matang, sehingga terkesan asal jadi.

Penulis: Andre

 197 kali dilihat