Warga Bantah Pembuangan Akhir Limbah Bukan Milik Rs Medika Insani

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara, lampungvisual.com-
Dinas Kesehatan Lampung Utara turun kelokasi melihat saluran limbah rumah sakit Medika Insani yang menjadi kelurahan sejumlah warga di Desa Tanjung Baru Kecamatan Bukit Kemuning.

Berdasarkan pantauan, Rabu (27/5/2020) Tim dari dinas kesehatan didampingi pihak rumah sakit mengecek Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan saluran paralon aliran limbah yang melewati siring warga dan memeriksa kelengkapan administrasi rumah sakit.

Plt Kabid Yankes Dinas Kesehatan Lampura, Listiono mengatakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk saat ini tidak berfungsi. Sebab, masih dalam proses masa perbaikan yang dilakukan oleh pihak ketiga atau rekanan yang bekerja sama dengan rumah sakit.

“Sudah Kita lihat sendiri tadi, ini (IPAL) sedang diperbaiki sehingga pengolahan limbah berhenti. Dan sementara ditampung di bak penampungan sementara, sampai proses perakitan selesai oleh rekanan pelaksana pengelolaan limbah, ” kata Plt Kabid Yankes Dinas Kesehatan Lampura, Listiono bersama Plt Kabid Kesmas,Titin Eka dan jajaran didampingi pihak rumah sakit.

Baca Juga:  Masyarakat di Lampura Rindukan Siaran Radio Rada Kotabumi

Lanjut dia, saat meninjau pembuangan akhir limbah yang berada di kolam pembuangan sempat diklaim milik rumah sakit. Terdapat tiga pipa pembuangan limbah rumah sakit disana, belakangan diketahui milik warga disana. Bukan seperti diklaim oleh pihak rumah sakit.

“Itukan air kolam penampung limbah mengalir ke bawah, coba lakukan langkah persuasif melalui sosialisasi edukasi. Selain diberi penjelasan mengenai bentuk limbah yang diklaim tak masalah, juga mereka (warga) diperhatikan. macam pemeriksaan kesehatan, karena biasa ada penyakit yang ditimbulkan semisal penyakit kulit yang paling ringan, “tambah Plt Plt Kabid Kesmas Dinas Kesehatan,Titin Eka.

Sebab, diketahui tempat pembuangan limbah yang saat ini digunakan adalah milik warga bernama Holidi dan Suwandi. Sehingga memupus klaim rumah sakit yang menyatakan milik mereka. Pihak rumah sakit diminta membuat tempat penampung di titik ditempatkan sempat mendapatkan protes warga karena dinilai berbahaya tersebut.

“Kami minta itu, dan pekan depan akan kita lihat programnya seperti apa. Ingat, sosialisasi edukasi penting, untuk memberikan pemahaman kepada warga. Karena kami percaya rumah sakit telah memenuhi apa yang disarankan, “tambahnya.

Baca Juga:  Puncak Gunung Gijul Memiliki Panorama Keindahan Alam yang Asri

Kemudian, pihak rumah sakit harus melakukan pemeriksaan terhadap warga yang tidak jauh dari pembuangan limbah. Sebab, selama ini, belum pernah melakukan pengecekan kesehatan kepada mereka. ” Ya rumah sakit harus melakukan pengecekan kesehatan kepada mereka, karena sudah kita lihat tadi, lokasi pembuangan limbah akhir sangat dekat dengan pemukiman warga, ” Tegasnya.

Sementara Kasen warga yang melihat tim kesehatan yang sedang mengecek pembuangan akhir limbah rumah sakit, membenarkan bahwa tempat pembuangan limbah itu bukan milik RS Medika Insani melainkan milik warga setempat.

Selain itu, selama pihak rumah sakit membuang limbah disini, tidak pernah menerima pemberian dari dalam bentuk apapun seperti yang dilontarkan oleh direktur RS tersebut. “Kalau untuk masalah bantuan, disini tidak pernah ada yang kami terima sampai saat ini. Begitupun dengan klaim kepemilikan tanah yang sekarang menjadi tempat pembuangan akhir limbah, karena itu milik pak Suwandi dan Holidi. Apa yang kami sampaikan tidak pernah mengada-ada, untuk apa seperti itu, “terang Kasen.

Baca Juga:  Kakimal Lampung Berikan Binrohtal Personil Polres Lampung Utara

Berbagai berkas administrasi pendirian rumah sakit dikeluarkan oleh pihak rumah sakit. Dan kesemuannya sementara berdasarkan keterangan pihak dinas kesehatan telah memenuhi. Dan RS Medika Insani siap mengikuti arahan diberikan oleh tim dinas kesehatan datang kesana.

“Kami siap menindaklanjuti arahan dinas kesehatan, karena selama ini apa yang dilakukan telah sesuai dengan aturannya, “kata Direktur RS Medika Insani Bukit Kemuning, Laolin Rara Masela.
Penulis: (Andrian Folta)

 1,857 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.