Lampung Tengah,lampungvisual.com –
Keterbatasan ekonomi membuat Putu oka wardana (6) Anak laki-laki pengidap hydrocephalus dari Kampung Rama Indra Rt 01/00 kecamatan Seputih Raman Lampung Tengah, membutuhkan Perhatian dan Uluran Dana untuk pengobatan.
Minim nya penghasilan dan tidak punya pekerjaan tetap bukanlah satu kemauan Putu Galih darma yoga (27) sebagai orang tua tapi apa mau dikata orang tua mana yang tega dan membiarkan buah hati tergeletak tak berdaya.
Putu galih darma yoga sebagai orang tua dan Iis Wardani (25) sebagai ibu menangis dalam hati tersayat melebihi sembilu saat memandang Putu Oka Wardana sedari berusia dua bulan hingga berumur enam tahun tidak sesempurna anak lain.
“Menurut iis peyakit ini di alami oka mulai dari usia 2 bulan hingga sekarang sudah berusia 6 tahun awal mulanya mengalami badan panas dan ada pendarahan di otak kecil sehinga menyebab kan bagian kepala belakang di tumbuhi semacam daging tumbuh yang terus membesar dan penuh dengan semacam cairan sehingga Oka hingga sekarag tidak memiliki rongga kepala bagian belakang, bahkan dari dia bayi sampai sekarang tidak bisa menagis,tertawa, dan hanya terdiam kaku tidak seperti anak lainnya semesti mana umum nya,”terang Iis. rabu ( 25/10).
Dulu Lanjutnya, kami sekeluarga sudah berupaya megobati ke rumah sakit atau berbagai macam tempat pegobatan dan menurut dokter anak kami megalami penyakit hydrocephalus, hingga harus di tangani serius, degan tidak adanya dana yang mencukupi terpaksa dibawa pulang kerumah.
Dengan keadaan kami tidak mampu kami harus gimana mas sedagkan suami saya haya kerjanya serabutan itu juga sekarag di jambi kerja buruh disana cari uang makan dan kebutuhan hidup kami,”ujarnya
Selaku ibu kandung tambah Iis, ia sangat berharap dan memohon kepada pemerintah atau dinas terkait dan paradermawan bila belas kasihan dapat membantu kususnya perobatan Putu Oka Wardana,”besar harapan saya Putu Oka bisa mendapat pengobatan karena Kami hanya ingin melihat anak kami sehat seperti anak-anak yang lain,”tuntasnya. (Iswan)