Khotib Baitul Ilmi: Jaga Diri Tetap Istikamah Dalam Ketaatan pada Allah

Khotib Baitul Ilmi: Jaga Diri Tetap Istikamah Dalam Ketaatan pada Allah
Khotib Idulfitri 1 Syawal 1443 H di Masjid Baitul Ilmi, Perum Bukit Bilabong Jaya, Langkapura Bandarlampung, pada Senin (2/5/2022) lalu. | Muzzamil
PROFIL & SOSOK

Khotib Baitul Ilmi: Jaga Diri Tetap Istikamah Dalam Ketaatan pada Allah

BANDARLAMPUNG, (LV)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Allahu Akbar wa Lilla Ilhamd. Kumandang takbir yang tiada henti sejak sesaat usai pengumuman pemerintah Minggu (1/5/2020) malam ihwal penetapan tanggal 1 Syawal 1443 Hijriah atau Hari Raya Iedulfitri yang jatuh pada Senin (2/5/2022) kemarin, menggema di seluruh Tanah Air.

Pun di Masjid Baitul Ilmi, Jl Cendana V Blok A Perum Bukit Bilabong Jaya, Kelurahan Bilabong Jaya, Kecamatan Langkapura, Bandarlampung, sejak Subuh berjamaah hingga tiba salat sunah Idulfitri, Senin pagi.

Ratusan jamaah –lebih kurang seperenam jamaah terpantau tak bermasker, larut di keriangan kedatangan hari bahagia, hari kemenangan. Di antara mereka, tak sedikit tertangkap mata redaksi, sesekali menyeka air mata haru sepanjang kumandang takbir.

Barakallah, khotbah lugas khatib mampu memantik antusiasme jamaah salat Ied.

Menajuk tema upaya merawat kesetiaan atau istikamah dalam rangka menjaga ketakwaan kepada Allah SWT, khatib pun menyampaikan Firman Allah SWT dalam Quran Surat At Tahrim ayat 6, pengingat seluruh manusia untuk selalu bertakwa, dan bagi mereka yang melanggar ketentuan itu akan dapat ganjaran setimpal. Bunyinya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Dalam Arab-Latin:
Yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu ‘alaihā malā`ikatun gilāẓun syidādul lā ya’ṣụnallāha mā amarahum wa yaf’alụna mā yu`marụn.

Yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya pada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Baca Juga:  Mengenal Produk Bank SYARI'AH di Tanggamus

Melalui ayat ini papar khatib, sejatinya Allah SWT mengingatkan seluruh umat manusia untuk saling menjaga anggota keluarganya dalam iman dan takwa, dan saling menjaga dipatuhinya segala perintah Allah SWT yang wajib dilakukan dan akan berbuah surga.

“Dengan saling menjaga keluarga kita ini, melarang mereka mengerjakan larangan Allah kepada diri kita dan memerintahkan keluarga kita mengerjakan apa yang telah Allah SWT perintahkan termasuk kewajiban ibadah puasa Ramadan yang baru saja kita usai laksanakan,” urai khatib, ihwal intisari ayat suci yang sejatinya menaut pentingnya pula pendidikan Islam yang baik di lingkup keluarga sejak dini tersebut.

“Termasuk mendidik dalam menjalankan puasa Ramadan. Meski memang, terkait istikamah ini memang mudah untuk kita dalam mengucapkannya, tetapi sulit untuk melaksanakannya, tetapi sebagai hamba Allah kita harus terus menerus lakukannya,” imbuh khatib.

Tak lupa, khatib menyampaikan beberapa cara menjaga agar setiap umat muslim bisa tetap terus istikamah dalam ketaatan-nya kepada Allah. Dia mengutip sejumlah hadist Rasulullah SAW. Seperti hadist tentang agar umat muslim menjaga ibadah rutinnya.

Juga, memiliki amal sunah rutin, yang bila istikamah dilakukan sebagaimana bunyi Hadist Riwayat Bukhori Muslim, yakni agar umat muslim ambil, jaga secara istikamah amal ibadah mana yang jika rutin dilakukan, maka Allah SWT juga takkan pernah bosan memberikan ganjaran yang setimpal.

Dalam Hadist Riwayat Bukhori dan Ahmad, disebutkan bahwa Allah suka dengan amal sunah rutin yang dilakukan, walau sedikit.

“Dalam Hadist Riwayat Bukhori dan Muslim, dikisahkan bahwa kelak di Yaumul Hisab, disediakan bagi para ahli salat dipanggil dari pintu salat, ahli jihad dipanggil dari pintu jihad, ahli puasa dipanggil dari pintu puasa, dan ahli sedekah diambil dari pintu sedekah,” kata khatib.

Baca Juga:  Pesan Jokowi, Ma'ruf Amin dan Bunda Eva di Hari Perempuan Sedunia

“Salah satu Khulafaur Rasyidin, Abubakar RA pernah bertanya kepada Rasulullah. Adakah ya Rasulullah, umat muslim yang berbahagia, adakah diantara mereka yang dipanggil Allah dari semua pintu yang ada? Apa jawab Rasulullah? Dia berkata kepada Abubakar, hai Abubakar, aku berharap kau salah satunya!” sambung khatib.

Lalu, cara ketiga, pandai-pandailah dalam memilih teman. Seperti diriwayatkan dalam Hadist Riwayat Abu Daud, bahwa seseorang hendaklah dalam bergaul pada orang lain, perhatikanlah temannya. Lingkungan teman diyakini akan turut menjadi salah satu faktor pemengaruh konsistensi seseorang dalam menjaga ketaatannya beribadah pada Allah.

Kemudian keempat, doa. Agar umat muslim dapat digolongkan menjadi hamba Allah yang istikamah, Hadist Riwayat Ahmad dan Abu Daud mengisahkan jangan pernah kau tinggalkan ibadahmu dengan berdoa. Terus istikamah, perkuat dengan doa, dan akan dibantu memperbaiki kualitas ibadahnya.

Sementara, sesaat sebelum waktu salat pukul 07.00 WIB itu, mewakili takmir masjid, Asrul Sani, sekaligus selaku Ketua Panitia Pelaksana Pembangunan Masjid Baitul Ilmi melaporkan, Lebaran tahun ini masjid itu mengumpulkan setotal 475 kilogram beras dan dalam bentuk uang tunai Rp10,685 juta zakat fitrah 1433H, serta zakat mal Rp2,470 juta yang semuanya langsung disalurkan kepada total 81 mustahik.

Adapun terkait progres pembangunan fisik masjid kedua di komplek Perumahan Bukit Bilabong Jaya setelah Masjid Al Bayaan itu, hingga akhir April 2022 telah menelan total biaya sebesar Rp1,8 miliar.

“Untuk saat ini, kami terus menyelesaikan finishing pengerjaan kongliong pintu masuk, ukiran jendela atas, pemasangan multiplek dan HPL lantai dua sepanjang 7 meter. Total kebutuhan Rp70 juta, dan saldo kas sampai saat ini Rp20,7 juta, kurang Rp49,533 juta. Takmir berharap percepatan penyelesaian pembangunan masjid, untuk itu pada para donatur kami berharap jika ada yang ingin membantu. Demikian para jamaah, terima kasih,” kata Asrul Sani, mantan Presiden Mahasiswa BEM Unila 2000-2001 ini.

Baca Juga:  Rakor Pejuang Bravo Lima Lampung Tengah, Perkokoh Kawal Program Jokowi-Ma'ruf Amin

Pantauan hari pertama Idulfitri, jalanan sepi. Sepanjang jalan-jalan protokol utama dalam kota sejak pagi hingga siang tiba terpantau rada sepi dari biasanya. Volume lalu lalang kendaraan bermotor di sejumlah titik dalam kota terkonsentrasi ramai lancar di titik perbatasan arah keluar Bandarlampung.

Seperti di pertigaan belokan Jl Pramuka Rajabasa arah ke Jalinbar Tanggamus, di Terminal Kemiling hingga tugu perbatasan dengan Kabupaten Pesawaran, dan belokan jalan Lapangan Baruna Panjang.

Pun pantauan hari kedua, Selasa (3/5/2022). Namun jelang hari siang, suasana lalu lalang kendaraan bermotor dalam kota mulai agak sedikit ramai dibandingkan dengan situasi hari pertama Lebaran.

Sekitar 30 menit pantauan lalu lintas di Jl Imam Bonjol, Langkapura Bandarlampung, dari pukul 19.30-20.00 WIB Selasa malam, terhitung kasar rerata kendaraan bermotor roda empat pelintas berkisar 8-15 unit yang melintas dua arah per menit. [red/Muzzamil]

Youtube:Lampungvisual.com