KILAS BALIK TIYUH KARTA

KILAS BALIK TIYUH KARTA
LINTAS DESA

Kemudian, baru pada bulan Februari 1929, pemerintah mengangkat seorang putra desa Karta yang bernama Ratu Pengadilan menjadi kepala Marga Buay Bulan Udik, dengan jabatan Pasirah.Pada waktu itu, kepala-kepala desa dalam Marga Buay Bulan Udik , yang sebelumnya tunduk pada Onderafdecling Menggala, berubah menjadi dibawah naungan Pesirah Buay Bulan Udik  langsung.

Selama penjajahan Belanda di Indonesia, yaitu VOC sampai pada perang kemerdekaan tahun 1945-1950, desa karta tidak pernah dimasuki oleh serdadu Belanda yang bersifat serangan peperangan. Bahkan selama terjadinya clash I dan II desa karta telah menjadi pusat kegiatan pemerintahan sipil yang dipimpin Bapak Bupati Lampura A. Akuan, yang saat itu terkenal dengan percetakan uang daruratnya. Desa tersebut juga menjadi staf kegiatan angkatan perang dan kepolisian. Angkatan perang tersebut beranggotakan sekitar 200 orang, yang dipimpin oleh Mayor Sukardi dan Kapten Masad. Dan anggota Kepolisian ada 12 orang yang dikomandanni oleh Bapak Djimin.

Baca Juga:  Giat Gotong Royong Masyarakat Pekon Sridadi Untuk Hadapi Lomba Pekon

Kekuasaan Pasirah berakhir pada tahun 1956, dimana fungsinya digantikan oleh negri, yaitu Negri Tulang Bawang Udik. Negri tersebut tidak lagi beribukota di karta, tetapi disatukan dengan ibukota kecamatan yaitu di Panaragan, dengan wilayah kekuasaan meliputi; ex Marga Tegamoan dan ex Marga Buay Bulan Udik. Namun, kekuasaan kenegrian tersebut berlangsung relatif singkat dan berangsur angsur pudar. Sesuai dengan perkembangan pemerintahan di Indonesia, khususnya di Provinsi Daerah Tingkat I Lampung. Sehingga pada tanggal 29 Januari 1972, oleh Kepala Daerah Tingkat I Lampung (Gubernur) Hi Zainal Abidin Pagar Alam diresmikanlah, Kecamatan Tulangbawang Udik yang ibukotanya di Karta. Sehingga dengan demikian Desa Karta menjadi staf kegiantan instansi/jawatan tingkatan Kecamatan Tulang Bawang Udik.

 16,351 kali dilihat

Tagged

3 thoughts on “KILAS BALIK TIYUH KARTA

  1. Salam Sukses buat tim website: lampungvisual.com-saya Rahma Mahasiswa di Thailand Sebagai warga Tulang Bawang barat, Merasa bangga setelah membaca artikel Kilas Tiyuh Karta, alangkah bagusnya kalau tiyuh lain dimuat seperti ini

  2. mantap smoga tulisan ini bisa dijadikan referensi bagi pembaca, dan usul saya sebaiknya diterbitkan dalam bentuk buku, agar generasi skrg bisa memahami adat budaya tiyuh Karta.

  3. Terima kasih atas semua masukan,saran serta ide yang telah kawan sampaikan,,,,kami bukan yg terbaik tp kami salah satu di antara yg terbaik,,mohon doa dan dukungannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.