“Pancasila bukan rumus kode buntut”, amalkan dengan gotong-royong

(Poster digital memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Facebook | KLHK RI)
BANDAR LAMPUNG

Bandar lampung, lampung visual.com-
Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 yang jatuh tepat hari ini, Senin (1/6/2020), dua menteri perempuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju, turut bersuara.

Juga, seorang pesohor negeri ini. Dia, musisi. Penasaran siapa aja guys? Cekidot.

Senin pagi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengajak warga bangsa, mengamalkan butir-butir Pancasila dengan gotong royong, memupuk kerukunan yang dapat dimulai dari lingkungan terdekat, cinta keluarga, dan menghargai sesama.

“Sahabat Perempuan dan Anak, setiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, dasar negara Indonesia. Peringatan ini jadi sebuah momentum untuk mengembalikan semangat kebangsaan dan kenegaraan berdasar lima sila yang terkandung dalam Pancasila,” kata Menteri Bintang.

Lima sila yang terkandung dalam Pancasila, kata Bintang, bukan hanya untuk dihafalkan, tapi menjadi tugas kita untuk dapat merefleksikannya dalam tindakan di kehidupan sehari-hari demi mewujudkan Indonesia maju.

“Mari kita amalkan butir-butir Pancasila dengan gotong royong, memupuk kerukunan yang dapat dimulai dari lingkungan terdekat, cinta keluarga, dan menghargai sesama.”

“Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020!” seru Bintang.

Nah, ngomongin bintang, dalam peringatan virtualnya hari ini, Presiden Jokowi dalam salah satu penggalan pidatonya menyebut, kendati saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi ujian berat, Pancasila tetap menjadi bintang penjuru penggerak persatuan.

Baca Juga:  Gubernur Lampung Pimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

“Kendati sedang menghadapi ujian berat ini, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan kita, persatuan kita, dalam mengatasi semua tantangan,” petikan pidatonya.

Benar juga ya, guys. Pancasila, kelima sila terkandung di dalamnya, secara tidak langsung memandu gerak anak bangsa dalam melawan ini pandemi COVID-19 yang belum enggan pergi, bahkan kini jadi musuh bersama 217 negara terjangkit seantero penjuru planet bumi ini, guys.

Bintang penjuru, mengingatkan diksi leitstar, yang diperkenalkan pertama kali oleh Bung Karno.

Kita lanjut guys, satu lagi, dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, guys.

“Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki beragam budaya. Keragaman budaya disatukan dengan Pancasila, sehingga sampai saat ini Indonesia tetap bergandengan tangan untuk tetap bersatu,” ujar Menteri Siti.

Mengutip media sosial kementerian, Senin pagi, menteri dua periode ini bilang guys, perbedaan ras, suku, dan agama tidak menyurutkan bangsa Indonesia dalam bergotong royong saling bahu-membahu menghadapi pandemi #Covid19, demi mewujudkan Indonesia Maju.

“Selamat Hari Lahir Pancasila!” seru menteri, yang juga ‘ulun’ Lampung ini.

Itu dia guys. Ada satu lagi nih, tapi ini bukan menteri, bukan perempuan. Iwan Fals guys, tahu dong?

Baca Juga:  Kalahkan Karateka Asal Pulau Jawa Hingga India, Mahasiswa Prodi Bisnis Digital Darmajaya Juara Badung Open Karate International Championship 2023

Melalui akun Twitter, musisi legendaris Tanah Air ini mencuit harapan. “baca butir2 Pancasilanya banyak banget ya, selamat menjalani…satunya kata dan perbuatan…,” cuitnya pukul 16.15 WIB, Senin petang.

Kalau bicara soal sosok Iwan Fals nih ya guys, tak lengkap rasanya kalau tak bicara lagu. Bener banget ya guys?

Yang hafal lagu Bangunlah Putra Putri Pertiwi karyanya, pasti ingat di bait akhir lagu menggelitik adrenalin ini guys, ada kalimat lirik lugas nan pedas bin cadas lagu khas ini.

Berbunyi, “Pancasila bukanlah rumus kode buntut.”

Ya, Pancasila adalah dasar negara, ideologi negara, bintang penuntun Indonesia Raya. Pancasila bukanlah rumus kode buntut, bisa ditafsirkan seenaknya. Wah, keren ya guys?

Asal tahu saja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, plus penetapan sebagai hari libur nasional.

Menurut mantan aktivis 1998 asal Lampung, Muzzamil, Senin petang, ia baru “ngeh” seratus persen usai baca utuh keppres itu, empat tahun silam.

“Keppres 24/2016 punya arti penting bagi perjalanan republik. Terkandung, pengakuan resmi sebagai satu dasar negara lepas 71 tahun merdeka. Saya kira, penetapan harlah Pancasila itu keputusan politik penting. Pelurusan sejarah bangsa Indonesia terkasih ini,” ia berpendapat.

Baca Juga:  SMSI Provinsi Lampung Hadiri Rapimnas Pertama di Bangka Belitung

Ngomong-ngomong, Muzzamil hafal nggak ya lirik lagu Iwan Fals tadi, guys?
Hihihi…

Ini dia guys, penggalan bait terakhir lagu itu. Ayo guys, petik gitarmu, nyanyinya sambil dihayati ya guys?

Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji

Tadi pagi esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut
Sang saka bukan sandang pembalut
Dan coba kau dengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut

Yang hanya berisikan harapan
Yang hanya berisikan khayalan

Duh, merinding! Oke guys, Selamat Hari Lahir Pancasila. Terus sayangi dirimu, keluarga, orang-orang terdekat, selalu pakai masker pelindung pernapasan standar nonmedis, jika kamu berkegiatan di luar rumah atau di tempat keramaian ya guys? [red/mzl]

 1,013 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.