Program Perindo Peduli Anak Soroti Budaya Konvoi Motor Kelulusan Siswa

Program Perindo Peduli Anak Soroti Budaya Konvoi Motor Kelulusan Siswa
TULANG BAWANG BARAT

TulangBawang Barat, lampungvisual.com-Tradisi merayakan kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan aksi coret baju dan konvoi sepeda motor di jalan raya, masih saja dilakukan para siswa kendati pihak sekolah telah mengingatkan agar tidak melakukan aksi yang kurang bermanfaat itu.(3/5)

Bukan itu saja, dampak dari kebrutalan para siswa yang ugal-ugalan dijalanan saat merayakan kelulusan yang terjadi di sejumlah daerah dari motor terbakar hingga kecelakaan yang berujung kematian. Melihat fenomena seperti ini melalui program partai perindo peduli anak pun harus angkat bicara.

Ketua DPD Partai Perindo Tubaba Fauzi Murni, SH meminta kepada pihak sekolah untuk memberikan solusi bagaimana caranya agar anak-anak tidak merayakan kelulusannya di jalan raya.” Saya prihatin dengan kondisi saat ini, anak-anak kita kok jadi brutal ya? masa merayakan kelulusan harus konvoi di jalan raya” ujar mantan anggota Komisi B DPRD Tubaba ini.

Baca Juga:  Ketua PCNU Tubaba Hadiri Sarasehan Kebencanaan Regional Sumatera

Dirinya juga meminta kepada pihak sekolah untuk memasukkan mata pelajaran sopan santun yang dikemas dengan muatan lokal.”otonomi pendidikan memberikan hak kepada pihak sekolah untuk menyusun kurikulum pendidikan, mata pelajaran muatan lokal. Maka masukkan itu mata pelajaran sopan santun seperti dulu kan ada mata pelajaran PMP dan penataran P4″ pungkasnya.

Seperti yang terjadi pada saat pengumuman kelulusan UN tingkat SLTA di kabupaten Tulang Bwang Barat, Selasa(02-05-2017). Siswa dan siswi yang baru mendapatkan informasi bahwa dirinya lulus, langsung melakukan konvoi dengan bersepeda motor mengelilingi kabupaten Tulang BawangBarat tanpa memakai helm.

Baca Juga:  Busroni, S.H: Yang Tidak Ikut Ronda Akan Dikenakan Sanksi

Aksi ini cukup meresahkan pengguna jalan raya. Karena selain melakukan aksi konvoi, anak-anak remaja ini juga mengebut di jalan raya tanpa mengikuti peraturan berlalu lintas dan memakai kanalpot reseng, sehingga menimbulkan suara bising.

“Gimana anak-anak sekolah ini, tak tahu aturan berlalu lintas, kalau terjadi kecelakaan siapa yang rugi,” tutur Rina salah seorang pengguna jalan melintas di depan Pom Bensin Simpang PU

Senada di sampaikan pengguna jalan lainnya Parmanto, dirnya merasa terganggu dengan ulah anak sekolah yang kebut-kebutan dijalan merayakan kelulusan. Dirinya meminta pihak Kepolisian dan pihak Dinas pendidikan memberikan sanksi tegas, agar kelulusan tahun depan tidak semrawut lagi. ” Budaya seperti ini jangan dibiarin lah, kalau anak kita yang kecelakaan bagaimana? mereka kan anak-anak bangsa yang berpendidikan masa tidak memahami sopan santun berlalulintas” ujarnya.

Baca Juga:  Rakerda III SMSI Tulang Bawang Barat, Ini Pesan Ketua SMSI Provinsi Lampung

Selain konvoi di jalan, dengan kegembiraan melakukan aksi coret-coret baju dengan cat pilot. Momen coret-coret baju itu juga mereka abadikan dengan foto-foto beramai-ramai.

Hasil UN tingkat Sekolah Menengah Atas (SLTA) tahun 2017 yang diumumkan serentak, Selasa kemarin, tingat kelulusan mencapai 100 persen.(GG).

 1,025 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.