Seri Diskusi Virtual Yasda: Literasi Digital Bagi Disabilitas dan Pendamping

Seri Diskusi Virtual Yasda: Literasi Digital Bagi Disabilitas dan Pendamping
NASIONALPENDIDIKAN

Aceh (LV) –

Melalui Program Kementerian komunikasi dan informasi Republik Indonesia (Kominfo-RI),Yayasan Difabel Aceh (Yasda) bekerja sama dengan siber kreasi, Menggelar Webinar “Aman Bermedia Digital Bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Netra”, Sabtu, (28/08/2021) Melalui aplikasi zoom.

Program yang digelar Kominfo merupakan bentuk untuk menciptakan masyarakat Indonesia cakap Digital tidak hanya non disabilitas.

Acara tersebut dipimpin Zulvia Maika Letis sebagai moderator dengan menghadirkan sekretaris Umum Persatuan Tuna Netra Iyehezkiel Parudani dan Mardiana Wakil Ketua Kurikulum SLB Bukesra Banda Aceh sebagai Narasumber Serta Juru Bahasa Isyarat Febby diikuti para partisipan .

Seperti kita ketahui perkembangan digitalisasi tidak hanya memberi manfaat, namun juga membuka peluang terhadap beragam persoalan dan Rendahnya etika berpeluang menciptakan ruang Digital yang tidak menyenangkan .

Baca Juga:  Pecatur Junior Asal Lampung Mengundang Kagum Para Peserta Chess Fide Internasional

Pada kesempatan itu Mardiana menjelaskan tips pembelajaran daring untuk para siswa/i penyandang disabilitas, Dimana peran orang tua sangat berpengaruh terhadap aktivitas penggunaan aplikasi digital.

” pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada dunia ekonomi akan tetap juga di pendidikan, sejak Maret 2020 sudah banyak instruksi dari pemerintah daerah dan menteri pendidikan tentang pembelajaran tatap muka ke jarak jauh (daring) tentu itu sangat berdampak bagi pengajar difabel”ucapnya

Seri Diskusi Virtual Yasda: Literasi Digital Bagi Disabilitas dan Pendamping
Dokumen Mardiana S.Pd.

Pembelajaran daring menjadi tantangan yang baru bagi kita dimana untuk mendukung berjalan kegiatan para pengajar harus bisa dan mengenal aplikasi sebagai metode belajar.

“Contoh interaksi daring yang sering kita gunakan ialah WhatsApp grup, selain daring kita juga menggunakan metode tatap muka dengan persetujuan orang tua , menerapkan protokol kesehatan dimasa sekarang, pada intinya kami terus membangun komunikasi yang baik agar terjalin kerjasama pembelajaran “tambahnya.

Baca Juga:  Perwira Seksi Teretorial ( PASITER ) Kodim 0722/ Kudus Tinjau Lokasi TMMD Reg -107

Lebih lanjut dirinya mengatakan, selain itu ada beberapa aplikasi software untuk mendukung para penyandang tunanetra.

“Pengguna android dapat menggunakan aplikasi Ayobaca.in, Tap Tapsee , Talk navigation girl , Lazarillo GPS for Blind serta Color Detektor for Blind (CODA) sedangkan untuk pengguna Laptop ada Job Accees Speech (JAWS) dan Non Visual Desktop Acces (NVDA)”jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Umum Persatuan Tuna Netra Iyehezkiel Parudani mengingatkan untuk teman tunanetra agar menggunakan alat bantu dalam beraktivitas contohnya tongkat.

Seri Diskusi Virtual Yasda: Literasi Digital Bagi Disabilitas dan Pendamping

“Teman-teman disabilitas tidak boleh malu dan merasa gagah dengan tidak menggunakan tongkat, kalian harus bangga dengan identitas itu apabila kita tidak menggunakan alat bantu akan merepotkan dan membahayakan diri kita sendiri”tegasnya.

Baca Juga:  Waktu Sengang Satgas TMMD Manfaatkan Bermain Bulutangkis

Diketahui acara yang digelar merupakan seri diskusi virtual dan akan dilanjutkan pada tanggal 4 September 2021 dengan tema “Mengenal Dompet Digital , Lokal Pasar dan Transaksi Digital, 11 September “Budaya Bermedia Digital Bagi Penyandang Disabilitas Sensorik komunikasi”, 18 September “Interaksi Bermakna di Ruang Digital” , 25 September “Interaksi Bermakna Memahami Aplikasi Percakapan dan Media Sosial.

Penulis : (YP)

 877 kali dilihat

Tagged