Lampungutara,lampungvisual.com
Jalan poros yang menghubungkan Desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan – Bumi Agung, Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara dikeluhkan warga. Pasalnya, jalan poros melintas di Dusun Terusan, Desa Abung Jayo, Kecamatan Abung Selatan itu mengalami kerusakan parah.
Selain pemandangan jalan rusak, seperti lubang dan kubangan kerbau saat musim penghujan pengendara juga direpotkan dengan aktivitas kendaraan bermuatan berlebih (odol) melintas disana.
Sebab, aktivitas lalu- lalang kendaraan besar tersebut mengganggu pengendara melintas. Selain menyebabkan kerusakan jalan, mereka sering kali dihadapkan dengan kondisi jalan kecil kemudian kendaraan besar melintas tidak mau mengalah.
Sementara itu, jalan yang dilintasi cuma cukup satu kendaraan yang bertonase berlebih tersebut. Sehingga warga melintas, khususnya pengguna sepeda motor (R-2) harus mengalah. Tidak jarang masuk ke jalan berlubang, akibat kendaraan berat melintas.
“Ini cukup merepotkan, apalagi kami orang kecil hanya bisa menggunakan motor. Jalan itu kan kecil, dilintasi dengan truck bermuatan kayu yang memiliki tonase besar. Hingga tidak jarang harus kepinggir, kalau ada lubang ya terpaksa dimasukin saja,” ujar pengendara melintas, Ade, Kamis, 12 Desember 2024.
Apalagi, keadaannya setelah musim hujan datang. Maka tak ayal jalan berlubang akan seperti kubangan kerbau, dengan genangan airnya.
Selain merepotkan, juga cukup membahayakan pengguna jalan. Khususnya mengendarai kendaraan bermotor roda dua (R-2).
Aktivitas Pabrik:
Akibat, aktivitas kendaraan truck yang memiliki dimensi besar serta bermuatan kayu.”Kalau dia panas, maka tidak jarang debunya kemana – kemana. Kalau kena mata, bisa kelilipan dan pengendara menjadi korban kecelakaan,” terangnya.
Apalagi, kendaraan lalu – lalang di jalan yang sering disebut warga setempat “Jalan Terusan” ramai aktivitas kendaraan bermuatan lebih tonase dan dimensi. Sebab, berdasarkan informasi disana banyak aktivitas saumil.
Yang menurut warga setempat cukup mengkhawatirkan. Sehingga berharap dapat diperiksa keberadaanya.”Ini cukup memprihatinkan, apalagi disini banyak aktivitas saumil. Bahkan diantaranya ada pabrik pengolahan kayu didalamnya,” timpal salah seorang warga, Awang.
(Andrian Folta)