Perputaran Duit Mudik 2022, Ary Meizari: Semoga Mudik Tahun Ini Mudik Produktif

Perputaran Duit Mudik 2022, Ary Meizari: Semoga Mudik Tahun Ini Mudik Produktif
Ketua DPP Apindo Lampung, Ary Meizari Alfian. | dok Apindo/Muzzamil
PROFIL & SOSOK

BANDARLAMPUNG, (LV)
Sedang berencana, tengah bersiap, akan, tengah lakukannya, atau bahkan sudah (tiba di tempat tujuan) perjalanan ritual puncak perputaran uang terbesar di Indonesia: mudik Lebaran tahun ini?

Tibalah saat itu kini, bukan saja ritual biasa belaka, namun ia: tradisi kultural profetik internalisasi hasil refleksi ajaran Wali Songo sepanjang menyebarkan agama Islam di Indonesia sebelum masuk hingga berakhir bulan suci Ramadan agar kaum muslim bersilaturahim ke seluruh kerabat tak hanya kepada mereka yang masih hidup tapi juga kepada mereka yang telah mangkat.

Ajaran yang berkesejatian makna pulang dari satu komunitas yang bingar menuju arah lebih belukar, komunitas adem penuh kedamaian berbinar: kampung halaman, ini.

Lantas membekas, terbentuk menggumpal (manifes) jadi ciri khas muslim Indonesia dalam rayakan Hari Raya Idul Fitri sebagai ‘tool’ sekaligus ‘pool’ silaturahim terakbar dengan kemuliaan intrinsik mudik dalamnya.

Dan tibalah saat itu kini, bukan saja ritual pulang muasal biasa dan tradisi kultural religius belaka, namun juga perlambang ketahanan ekonomi warga rantau, simbol agregasi kepentingan ekonomi unit sosial terkecil yakni keluarga, ikon penyambung lidah imbuhan sirkulasi redistribusi ekonomi dari urban ke teritori pheriperal dan rural, yang dari amatan menahun cenderung alami pasang surut keberdalaman makna spiritualitasnya demi entah kapan suatu hari nanti betul sejati bertransformasi menjadi mudik yang produktif. Seratus persen.

Tahun 2010, perputaran uang nasional pada musim mudik kala itu mencapai kisaran Rp60 triliun, lalu naik menjadi sekitar Rp103 triliun pada empat tahun kemudian, 2014.

Catatan “ritual” pemerintah melalui survei dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat itu memprediksi nilai perputaran uang selama arus mudik dan libur Lebaran 2014 diperkirakan mencapai Rp15 triliun.

Kepala Balitbang Kemenhub saat itu Elly Sinaga, usai pemaparan survei Potensi Permintaan Angkutan Lebaran 2014 di Jakarta, 12 Mei 2014, dikutip dari Antara, menyebutnya: lumayan.

Perputaran terjadi dwipekan arus mudik dan libur Lebaran. Rerata orang bawa sekitar Rp800 ribu-Rp1 juta ke kampung halaman.

Berdasar hasil survei 12 provinsi: Sumatera Utara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dengan metode pengumpulan data via household interview (wawancara rumah tangga) dari 15 ribu KK responden terdiri 12 ribu responden 2013 dan 3 ribu responden baru 7-31 Maret 2014, perputaran uang tujuan mudik terbanyak di Jawa Tengah (Rp4,44 triliun), Jawa Barat Rp3,24 triliun, Jawa Timur Rp2,5 triliun, DI Yogyakarta Rp835 miliar, Sumatera Utara Rp785 miliar, Sulawesi Selatan Rp543 miliar.

Hasil survei ini sebangun tujuan terbesar jumlah pemudiknya, Jawa Tengah dengan 7.991.911 pemudik dan sebanyak 5.508.080 pemudik dari Jabodetabek.

Empat prediksi: pemudik diperkirakan naik 6,99 persen dari 25.599.014 pemudik 2013 jadi 27.894.914 pemudik pada 2014, latar didominasi karyawan swasta 28,3 persen, wiraswasta 27,1 persen, PNS/TNI-Polri 15,7 persen, pelajar/mahasiswa 10,8 persen, IRT 9,4 persen, lainnya 3,5 persen, pengusaha 3,1 persen dan pegawai BUMN 2 persen.

Pebalik, pebulat tekad taklukkan ibu kota yang akan datangi Jabodetabek diprediksi naik 1,78 persen sekitar 495.399 orang dari 27.894.914 pemudik menjadi 28.390.313 pebalik. Moda transportasi dipilih terbanyak mobil pribadi 23,8 persen, sepeda motor 21,5 persen, ASDP-kapal laut 12,7 persen, KA 9,2 persen, kapal terbang 7,8 persen. Demikian pewarta LKBN Antara, Juwita TR, dieditori Tasrief Tarmizi, rekam-digitalkan.

Di sudut lain, pihak bank sentral menyebut perlambatan ekonomi saat itu dipastikan tak surutkan nafsu belanja rakyat sambut Lebaran. Seperti tahun-tahun sebelumnya, euforianya turut kerek perputaran kocek.

Kala itu Bank Indonesia (BI) punya prediksi penaikan kebutuhan uang tunai sepanjang musim Lebaran 2014 menjadi Rp118,5 triliun, naik 14,9 persen dari Rp103,2 triliun di 2013.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI saat itu Lambok Antonius Siahaan menguak faktor pengerek kebutuhan duit musim Lebaran. Mulai dari situasi jumlah 6 hari libur nasional Lebaran 2014 lebih lama dibanding 2013 lima hari, hingga berdekatannya dengan libur sekolah dan pembayaran gaji ke-13 PNS/TNI/Polri yang cair Juli 2014.

BI siapkan tunai Rp157 triliun 2014. Suplai dana jumbo didominasi pecahan di atas Rp20 ribu (Rp108,8 triliun), pecahan kecil di bawah Rp10ribu (Rp9,6 triliun). Distribusi terderas mengalir Jabodetabek 30,6 persen total suplai, sisanya ke pelosok Tanah Air.

Agar kebutuhan tercukupi, BI gandeng bank dan pegadaian untuk penukaran uang, operator jalan tol dan kereta api serta Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) guna himpun informasi kebutuhan uang di musim Lebaran.

Tak cuma BI, Bank Mandiri siapkan tunai Rp33,97 triliun naik 22,2 persen dari Lebaran 2013 dengan alokasi 60 persen kebutuhan ATM 40 persen untuk cabang, BRI siapkan Rp25,5 triliun naik 8,69 persen dari 2013, Bank BNI siapkan Rp36,44 triliun naik 22 persen dari 2013, BCA pasok Rp50 triliun.

Baca Juga:  Bertemu Guru Ngaji Nessy Kalviya Akan Lanjutkan Pemberian Insentif

Bukan statemen pongah, namun kala itu keterangan ekonom BCA, David Sumual kepada jurnalis KONTAN Nina Dwiantika dan Dea Chadiza Syafina, 27 Juni 2014, menarik.

Dia menilai perputaran uang Lebaran tak berikan pengaruh terhadap perekonomian Tanah Air. Hanya ada efek distribusi uang dari kota ke daerah. “Bagi bank justru rugi, karena beban distribusi meningkat,” ujar ia.

Geser ke 2019, survei Balitbang Kemenhub memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2019 dari Jabodetabek mencapai 14,9 juta orang.
Khusus DKI Jakarta prediksi jumlah pemudik hingga 7.346.430 jiwa (2.448.810 keluarga), naik 4 persen dari 7.063.875 pemudik 2018.

Disitat dari Antara edisi 7 Juni 2019, H3 Lebaran, Waketum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memproyeksi potensi perputaran uang ke daerah di mudik 2019 Rp9,7 triliun berdasar data jumlah pemudik.

“Jika setiap rumah tangga dirata-rata bawa uang paling minim Rp4 juta, uang mengalir ke daerah musim Lebaran 2019 diperkirakan mencapai Rp9,7 triliun,” katanya, mayoritas akan beredar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, serta Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, lalu sisanya Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Belum termasuk, dana remitansi dari buruh migran Indonesia yang bekerja di luar negeri yang berjumlah hampir 9 juta orang. “Jika kita buat perhitungan sangat sederhana, TKI kita mengirim Rp1 juta per orang jelang Idul Fitri tahun ini, daerah akan menerima perputaran tambahan Rp9 triliun, walau kecenderungannya dana tersebut takkan dibelanjakan semua,” kata dia.

Dia menilai itu akan buat ekonomi daerah bergerak bergairah sebab perputaran uang tinggi dampak uang mengalir dari kota ke daerah tujuan mudik. Harap dia, belanja konsumsi masyarakat mampu berkontribusi dongkrak pertumbuhan ekonomi triwulan II 2019 yang diperkirakan dapat mencapai 5,2 persen naik dari triwulan I yang 5,07 persen.

“Momentum perayaan Idul Fitri tahun ini diharapkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional triwulan kedua karena hampir 60 persen bersumber dari konsumsi masyarakat,” katanya.

Ditambahkan, konsumsi masyarakat di daerah akan banyak berputar di sektor pariwisata, oleh-oleh khas daerah, aneka produk UKM seperti makanan/kuliner dan kerajinan daerah, batik, dan uang saku bagi keluarga yang ditinggalkan saat arus balik.

Masa 11 hari liburan Idul Fitri 2019 dinilai mendukung perputaran uang itu sebab pemudik lebih leluasa atur jadwal wisata di daerah masing-masing dan membelanjakan uang dibawa dari sumber gaji, tunjangan hari raya (THR), bonus, tabungan setahun.

“Namun, karena habis Idul Fitri langsung masuk tahun ajaran baru yang perlu biaya masuk sekolah, terbuka kemungkinan para pemudik agak sedikit ‘ngerem’ dan selektif membelanjakan uangnya,” dalihnya rasional.

Bagaimana dengan tahun 2022 ini? Survei Balitbang Kemenhub merilis prediksi sekitar 85,5 juta orang akan mudik Lebaran kali ini.

Dari survei ini tercium bila terdapat potensi peningkatan mobilitas pemudik dibanding prediksi mobilitas serupa Lebaran 2021.

“Masyarakat yang akan melakukan mudik setelah pengumuman vaksinasi COVID-19 mutlak dijadikan sebagai syarat perjalanan justru meningkat hingga 187,86 persen atau mencapai 85,5 juta orang,” rilis survei.

Khusus megapolitan Jabodetabek, warga yang bakal mudik disigi ada 14,3 juta orang. Prediksi terbanyak tetap pemudik pengguna moda transportasi darat pribadi 40,2 juta orang, transportasi darat umum 26,7 juta orang, 8,2 juta orang pengguna kereta api.

“Mudik modifikasi adaptasi kebiasaan baru” pascalandai dua tahun tiga gelombang pandemi global COVID-19 ini diprediksi akan diwarnai romantika jalan raya sedikitnya 23 juta jiwa pemudik mobil pribadi, dan 17 juta pemudik sepeda motor khusus di Jawa saja.

Demi menjalankan arahan direktif Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian BUMN menggagas program Mudik Gratis BUMN. Jasa Raharja jadi koordinator taja Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN 2022.
Digagas, mengantisipasi perjalanan melalui moda darat, 80 persen dari total perjalanan.

Dibanding pengalaman mudik 2021 yang tak memberlakukan syarat protokol kesehatan (prokes) cegah kendali transmisi pandemi, dan pendaftarannya dilakukan secara fisik, pada mudik 2022 ini peserta program wajib vaksin, selalu jaga prokes dan harus daftar daring sepenuhnya melalui aplikasi tersedia.

Mendeskripsikannya, Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik, menguraikan Mudik Aman Dan Mudik Sehat Bersama BUMN 2022, bentuk mudik yang aman, sehat, dan bertanggung jawab.

“Aman, karena mengalihkan puluhan ribu pengguna kendaraan terutama sepeda motor dari jalan raya ke moda transportasi umum seperti bus dan kereta api yang terkoordinir,” urai kelahiran 18 Februari 1971, sarjana S1 Teknik Sipil ITB ini.

“Sehat, karena pemudik telah melengkapi diri masing-masing dengan vaksinasi COVID-19 dosis 1 dan 2 serta vaksin booster, juga diberlakukan disiplin prokes 3M, 3T, physical distancing,” urai dia.

Baca Juga:  Bravo Lima Lamsel Apresiasi Serda Irwan-Serda Nurhidayat, Usul Kapolda Lampung Berikan Penghargaan

Tujuannya? “Untuk memastikan pemudik pulang dalam keadaan sehat dan tak menularkan COVID-19 di tempat tujuan,” sebut eks kariris industri media massa milik bos MNC Group juga Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo ini, dari menjadi Dirut Hikmat Makna Aksara (Sindo Weekly), Direktur News & Corporate Secretary Global TV, Direktur MNC Investama Tbk, Direktur MCI, Direktur Pemberitaan MNC Tbk, Wadirut iNews TV, Dirut IDX Channel, dan Corporate Secretary Director MNC Tbk.

Arya yang juga tercatat pernah menjabat Ketua DPP Partai Perindo hingga Agustus 2019, pun didapuk partai jadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN-KIK) Jokowi-Ma’ruf Amin Pilpres 2019, diamanati jadi Stafsus Menteri BUMN sejak November 2019, bulan sama ditugasi pula Komisaris Inalum lalu mengundurkan diri usai ditugasi jadi Komisaris Telkom sejak 28 Mei 2021, membentang asa program ini.

“Program Mudik Aman Dan Mudik Sehat Bersama BUMN 2022 ini hadir kembali setelah dua tahun kita terbatas berkumpul dengan keluarga secara langsung. Tetapi, dengan syarat, para pemudik harus tetap mengutamakan keamanan, keselamatan,” bentangnya.

Dan Arya yang memedomani betul beleid Permen BUMN Nomor PER-10/MBU/10/2020 (Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN), didalamnya mensyaratkan calon direksi atau komisaris tak menjabat anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas BUMN bersangkutan selama dua periode berturut-turut, kata lain Komisaris tak bisa rangkap jabatan , juga menegaskan melalui program ini Kementerian BUMN mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan tetap menjaga jaga protokol kesehatan.

“Juga mengutamakan keselamatan saat mudik dengan memilih moda transportasi yang lebih aman,” tandasnya.

Per teknis pengejawantahan Mudik Aman, penyelenggara mudik dibawah komando kementerian ini akan melakukan uji petik sarana (ramp check), inspeksi dan kampanye keselamatan, penyiapan prasarana transportasi (survei kelayakan moda), manajemen rekayasa lalu lintas (survei jalur mudik), penyiapan SDM transportasi handal, pengawasan dan pengamanan angkutan Lebaran melalui posko dan check point, antisipasi puncak mudik puncak balik, imbauan pengguna jalan patuhi aturan perjalanan, kebijakan program angkutan Lebaran 2022 seperti mudik gratis. Masyarakat dan pemangku kepentingan berperan, bertanggung jawab.

Selanjutnya, penjelentrehan Mudik Sehat. Per detail, pemerintah mewajibkan peserta mudik telah divaksinasi booster, vaksinasi dosis satu dosis dua, skrining (tes rapid antigen, RT-PCR, RT-PCR gargle), disiplin prokes 3M, 3T, jaga jarak, cukup istirahat sebelum pemudik bepergian (bagi pengemudi), bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan akan dilakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi dan pengemudi pengganti berjarak tempuh cukup lama (lebih dari 4 jam rute padat).

Menurut dia, program ini setidaknya telah mengalihkan mobilitas dari 40 ribu orang pengguna kendaraan pribadi roda dua jadi moda angkutan umum yang sesuai dengan standar keselamatan transportasi.

“Semoga adanya program Mudik Aman Dan Sehat Bersama BUMN ini dapat mengobati kerinduan masyarakat untuk kembali berkumpul dengan keluarga,” doa dia yang bernama lahir Arya Mahendra Sinulingga.

Terpisah, ekonom Core Indonesia, Yusuf Rendy memprediksi lampu hijau mudik dari pemerintah ini akan berdampak besar bagi perputaran uang di daerah. Proyeksinya, perputaran uang aktivitas mudik Lebaran 2022 tembus Rp8 ribu triliun, tumbuh 4,26 persen dibanding perputaran bulan-bulan biasanya, Rp7.672,4 triliun berbasis data BI.

Darimana angka diperoleh? “Dari perhitungan total pemudik Lebaran tahun ini yang disurvei Kemenhub mencapai 80 juta orang, baik lewat perjalanan darat, udara, maupun laut,” jelas dia, dikutip dari CNN Indonesia, 18 April 2022.

Perputaran uang ini kata Yusuf, jadi satu terbesar sepanjang pandemi COVID-19 terjadi. “Jadi, harusnya uang beredar yang sangat besar ini berdampak positif pada perekonomian,” ungkapnya.

Perputaran uang juga akan dirasakan multi sektor usaha, dari transportasi, makanan minuman, akomodasi hingga pariwisata. Bahkan kendati mengaku belum punya hitung-hitungan besar kenaikannya, Yusuf pede yakini pendapatan asli daerah (PAD) bakal turut meng-gede.

Sisi lain, ekonom lembaga riset independen otonom dirian Agustus 1995: Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad prediksinya berbeda.

Perkiraan dia, uang berputar selama libur Lebaran 2022 di atas Rp200 triliun, lebih besar dari pra-pandemi 2019, Rp185 triliun.

Besarnya potensi perputaran uang mudik kali ini, sebab pemerintah izinkan kembali tradisi mudik usai dua tahun pembatasan akibat pandemi. Selain itu THR PNS, buruh/pekerja swasta wajib dibayar penuh usai sempat tersendat tahun-tahun sebelumnya akibat tekanan ekonomi imbas pandemi.

“Belum lagi, sokongan pemerintah melalui bansos dan bantuan langsung tunai (BLT) hingga subsidi gaji bagi pekerja terdampak. Kalau lihat kondisi sekarang kelihatannya uang beredar selama libur Lebaran bisa di atas Rp200 triliun,” ujarnya.

Kendati demikian, kendatipun tradisi mudik kembali berjalan, sejawat sekantor Tauhid, ekonom Rusli Abdullah menilai, pemulihan ekonomi yang masih berjalan bisa jadi buat Lebaran kali ini tak semeriah prapandemi.

Baca Juga:  Satu-Satunya Mantan Bupati Sekaligus Walikota, Pairin Santun Hingga Akhir Hayat

Waduh. Proyeksi Rusli, bukan tanpa alasan. Dia suguhkan indikator, mengingat aktivitas masyarakat jelang Lebaran masih belum seramai sebelum pandemi. Indikatornya, salat tarawih atau buka puasa bersama tak sepadat tahun-tahun sebelum.

Selain itu, “Pemulihan ekonomi beberapa sektor masih berlangsung yang berpotensi menjegal THR pekerja dan masih ada yang terimbas PHK massal selama pandemi. Menurut saya, masih belum sepenuhnya seperti 2019 karena masih tahap pemulihan, kan banyak yang kena PHK,” sergah Rusli.

Namun, ia tak menampik perputaran uang yang terjadi bakal melebihi 2020 dan 2021. “Kalau bansos pemerintah bisa semuanya disalurkan tepat waktu sebelum Lebaran, maka iya akan menolong ekonomi karena alur PDB kita ada di konsumsi,” pungkasnya.

Nah, Sidang Pembaca. Setidaknya sampai saat artikel ini tengah disusun pada Minggu (24/4/2022), seliweran jejalan informasi soal hingar bingar arus mudik 2022 menderas.

Presiden Jokowi, tak lupa mengingatkan jajarannya: jaga perputaran uang di desa, 29 Maret 2022. Sebelumnya, 23 Maret 2022, dengan mimik khas, Jokowi putuskan rakyat boleh mudik tapi syarat ketentuan berlaku.

“Hore!” sahut rakyat Indonesia. “Emak, aku mudik taon ini. Tunggu ya Mak?” cuit kocak salah satu komika di jejaring mikroblogging.

“Hindari Kenaikan Harga Tiket Bus, Pemudik Pilih Berangkat Lebih Awal”, judul salah satu warta media massa arus utama.

Pun lainnya, sekadar mengilustrasikan, antrean truk angkutan logistik terjadi di Pelabuhan Penyeberangan Merak Banten, sebelum pembatasan saat mudik Lebaran. Jasa Marga membidik pendapatan tol naik 27,3 persen pada mudik-balik Lebaran.

KAI menambah 92 perjalanan angkutan Lebaran 2022. Juga, mengoperasikan KA tambahan, antisipasi lonjakan pemudik. Warta CNN Indonesia, “Mau Ikut Mudik Gratis Lebaran 2022 Dari Polri? Catat Proses Dan Syarat Yang Harus Disiapkan!”, 22 April 2022.

Gelar Mudik Gratis 2022, Polri menyiapkan 400 unit bus angkut ribuan pemudik. Warga manfaatkan Posko Mudik Gratis Polri untuk pulang kampung, Jawa Tengah jadi tujuan favorit. Lainnya, Polda Lampung gelar pasukan hadapi mudik Lebaran, 4.008 personel amankan arus mudik di Lampung. Dan seterusnya.

Eits, sayang terlewat, Kedatangan Pemudik Dari Malaysia Dan Kalimantan Dominasi Pelabuhan Nusantara Pare-Pare. Wah!

Terkait elaborasi prediksi ekonom di atas, apapun itu, sekali prediksi tetap prediksi. Sebagaimana keyakinan, diluar forecasting, hanya ketentuan Ilahi dijamin pas bin pasti.

Dari aspirasi daerah, kita patut mendengar sambung rasa yang disuarakan oleh tokoh asal Lampung. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung, Ary Meizari Alfian, kala dihubungi dimintai pendapat Minggu petang, merujuk persetujuannya.

Bahwa, mudik kali ini mesti dikuatkan agar dapat menapak jadi mudik yang produktif.

“Bicara tradisi mudik, biasanya ingatan kita langsung terbang pada isu konsumerisme. Fakta sosial bilang demikian. Ya kan,” sahut Ary Meizari via saluran elektronik.

“Mereka yang pulang mudik, bergelimang uang. Banyak duit, belanja konsumsinya melejit. Akhirnya tanpa disadari suka latah belanja barang yang belum mendesak atau yang tak perlu. Tak ada yang bisa larang. Jadilah sesaat, euforia sosial,” beber Ary.

Padahal mestinya dia menandasi, mudik bila didekatkan lagi pada makna hakikat sesuai alur sejarahnya, justeru bakal jadi dahsyat.

Maksudnya? “Mestinya, hasil jerih setahun baik dari THR, bonus, gaji ke-13 dan ke-14, tabungan, harta dari sumber lain yang kalau direnungkan sering tak terduga datangnya selama bulan Ramadan, dikembalikan lagi pada makna spritualitas mudik itu sendiri.”

“Nah akhirnya bicara soal mindset,” lugas pengusaha properti Emerald Hill Residence Telukbetung Timur Bandarlampung tersebut mengurung simpulan.

“Iya kan. Harus ada andil pemimpin, ulama umaro, menginjeksi perubahan mindset ini. Menyerukan ayo kita jadikan mudik ini mudik produktif. Apalagi ini ekonomi baru bangkit, baru pulih. Mari kita teladani betul hikmah dari pandemi ini,” dedah Ary, yang juga Ketua DPD Perkumpulan Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung ini pula.

Injeksinya, perputaran uang mudik akan lebih berdaya guna bila diinvestasikan oleh pemudik membangun kebermanfaatan sosial ekonomi keluarga yang tentunya terukur, prospektif, dan berkelanjutan.

“Buat siapa? Ya buat penaikan derajat pemajuan ekonomi keluarga. Itu saya kira,” ujar dia berpesan. Ary Meizari teranyar didapuk jadi Sekjen DPP ETOS Indonesia, salah satu organ relawan Erick Thohir 2024. [red/Muzzamil]