Sosok dr. Zam Pengabdian Dokter Ahli Syaraf Tak Perlu Diragukan

BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung, lampung visual.com-
Masyarakat Bandar Lampung mungkin sudah banyak yang mengenal sosok yang satu ini. Ya, dr. Zam Zanariah, Sp.S.M.Kes salah satu macan aktivis perempuan Indonesia.
Pengabdian dokter ahli syaraf ini di dunia kesehatan dan juga sosial tak perlu diragukan lagi, mengingat beliau adalah seorang aktivis yang seyogyanya memiliki empati, perhatian dan kepedulian diatas rata-rata.

Kanjeng, sapaan akrab Ibu penyayang ini menginginkan masyarakat sehat, bermartabat dan tidak lupa untuk terus berbahagia, pantas jika kita menjulukinya ‘pejuang kesehatan’. Beliau tak ingin masyarakatnya menderita akibat sakit, tidak memiliki biaya untuk berobat. Penderitaan masyarakat adalah kesedihan untuknya.

Baca Juga:  Pemalsu Surat Tes Covid-19, SMSI Minta TNI-Polri Usut Tuntas

Dalam sambutannya saat silaturahmi Ike-Zam dengan para wartawan dan tim media, Kamis, (04/06/2020). dr. Zam mengungkapkan bahwa ia rela melepaskan karirnya sebagai PNS semata-mata hanya untuk mewakafkan dirinya, bersama Dang Irjen Pol. (P) DR.H. Ike Edwin, Sik,SH,MH, membangun kota Bandar Lampung yang lebih baik lagi. Beliau tidak memiliki latar belakang politik, namun etika berpolitik beliau sangat patut dipedomi, dengan tegas beliau menyampaikan ” hindari black campaign!!! ” di sela-sela sambutannya di Gedung Lamban Kuning.

Baca Juga:  Debat Kandidat, Ahmad Jajuli Dikawal 1000an Pemuda

Silaturahmi tersebut tentu saja telah mengikuti protokol kesehatan pencegahan pandemi covid 19 yang berlaku, seluruh peserta diperiksa suhu tubuhnya, pemakaian hand sanitizer dan diwajibkan memakai masker.

Silaturahmi tersebut di hadiri langsung oleh Irjen Pol. (P) DR.H. Ike Edwin, Sik,SH,MH, dan dr. Zam Zanariah, Sp.S.M.Kes calon wali kota dan wakil walikota Bandar Lampung. Acara tersebut berjalan dengan lancar, penuh kehangatan dan keharmonian.

Kembali, bagaimana tidak, salah satu momok yang paling merusak tatanan demokrasi yang baik dan benar adalah ‘black campaign’, dengan kampanye hitam maka informasi yang diberikan dapat dipastikan adalah berita palsu dan cenderung fitnah, yang dilarang dalam hukum negara dan agama, mutlak tak ada kebaikan didalamnya.

Baca Juga:  Provinsi Lampung Peringati HUT Ke-22 DWP, Penguatan Peran Wanita Hadapi Pandemi

Proses demokrasi yang buruk pasti akan menghasilkan pemimpin yang buruk pula, begitupun sebaliknya. (Red)

 525 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.