Terus Peduli Berbagi, Sakai Sambayan Andi-Junaedi, Mukhlis-Putri, Aice Hingga Sungai Budi

Terus Peduli Berbagi, Sakai Sambayan Andi-Junaedi, Mukhlis-Putri, Aice Hingga Sungai Budi
BEDAH RUMAH NURSALIM -- Andi Desfiandi, Ketua Yayasan Alfian Husin, yang juga Ketua Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat Pejuang Bravo Lima (PBL) saat menyerahkan donasi kemanusiaan paket sembako dan uang tunai kepada Nursalim, lansia duafa Kelurahan Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung, Jumat (13/8/2021). Andi juga founder/CEO RM Minang Indah Grup-RM Embun Pagi Raya Bandarlampung, Junaedi, yang juga Kabid Pengembangan Usaha DPD PBL Lampung akan mendonasi bedah rumah Nursalim, pada pekan depan. | Yayasan Alfian Husin
BANDAR LAMPUNGPROFIL & SOSOK

“Solidaritas sosial akibat COVID-19, spontan. Entah mereka lihat dari televisi dan media sosial yang kaitannya dengan perlindungan diri terkait kesehatan. Kalau di pemerintah membuat PSBB, di tingkat lokal mereka buat perlindungan diri, dengan bersih lingkungan beri handsanitizer, tidak lagi menunggu. Penjahit-penjahit kemudian buat masker, buat slogan ajakan stay at home, dan itu merupakan ajakan yang nampak,” tangkap aktivis kampus mula studi Sosiologi UGM 1991 silam ini.

Perbedaan tajam karakter bencana nonalam COVID-19 dengan bencana sebelumnya seperti erupsi gunung api atau gempabumi, dielaborasi Arie, menuntut masyarakat untuk bersolidaritas dengan cara-cara yang cerdas.

“Jika bencana seperti gempa Bantul berapa tahun lalu masyarakat bisa secara massal bergotong royong bantu secara material dan tenaga, saat pandemi COVID-19 ini bangun solidaritas bukan semata-mata grudukan massal, di bencana kali ini caranya harus tepat. Seperti ajakan (kini mendiang) Didi Kempot dan Sobat Ambyar belum lama ini, cara-cara seperti ini mendapat respon positif hingga berhasil kumpulkan donasi miliaran. Ini ikon masyarakat kontemporer ketika lagu sebagai salah satu cara membangun solidaritas,” ulas Arie saat itu.

Baca Juga:  Bahas Penyaluran KUR, Gubernur Arinal Berdialog Interaktif Bersama Perbankan dan Pelaku Jasa Keuangan

Penyelia sekaligus pengingat, Konser Amal Dari Rumah besutan maestro campur sari almarhum Didi Kempot bersama KompasTV galang donasi tunai membantu masyarakat terdampak pandemi, live Sabtu malam 11 April 2020, dipandu host/Pemred KompasTV Rosiana Silalahi. Sempat ditingkahi server Kitabisa down lalu dialihkan ke BCA, hingga ditutup pukul 22.26 WIB terhimpun donasi Rp5,3 miliar dari 30.230 donatur. Berterima kasih “Mas Didi Kempot memulai sesuatu yang baru, konser dari rumah”, dalam pesan telewicara Presiden Jokowi sebut konser itu sesuai pula anjuran pemerintah, bekerja dari rumah, belajar dan ibadah dari rumah.

Baca Juga:  Capacity Building menjadi Fokus Rapat Kerja RPA Kota Bandar Lampung

Menyoal kebijakan afirmatif, saat itu prediksi Arie, negara mungkin sedang merumuskan-menjalankan apa yang sedang disepakati bersama, tetapi perlu kiranya menimbang hal-hal positif yang telah terjadi dengan solidaritas masyarakat dewasa ini. Banyak pengetahuan lokal soal pertahanan diri, baik positif maupun negatif, yang bisa jadi bahan pertimbangan perumusan kebijakan. “Saya kira agenda kedepan penguatan masyarakat sipil dengan edukasi sehat, literasi informasi dan care untuk kemanusiaan jadi pelajaran penting untuk selalu dikembangkan,” tutup ia.

Baca Juga:  Puluhan Penumpang Terlantar, Kepala Terminal Ambil Tindakan

Menajamkan, narasumber lain, Fina Itriyani, menyebut jika dibanding negara-negara lain, masyarakat Indonesia memiliki kultur gotong royong yang kuat, karena kultur kolektivitas interdependensi masyarakat bisa secara spontan bahu membahu saling membantu –terkait kesehatan, material, bahan pokok dan sebagainya– untuk saudara-saudara yang terdampak sosial ekonomi akibat COVID-19.

Tagged