Pembaca budiman, praktik baik kedermawanan dan kesetiakawanan sosial, solidaritas sosial dan donasi kemanusiaan warisan agung leluhur bangsa Indonesia ini, disamping amanati bersama nilai dan norma terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945, sejatinya terus menempatkan posisi mulia rakyat dan bangsa Indonesia: rakyat dan bangsa dermawan di dunia.
Dalam terminologi ke-Lampung-an, elok kita erat mengenalnya: Sakai Sambayan. Inilah kekuatan dahsyat modal sosial, bagian tak terpisahkan dari pertahanan semesta, dalam perang bubat melawan pandemi. Pandemi yang tak mau kenal, tak mau berkompromi: siapapun calon korbannya, darimana asal apapun latar suku, agama, ras, golongannya. Semua digebuk. Setiap kita musuh pagebluk. (jangan sampai) Lengah sedikit, kita ambruk.
Memungkasi artikel ini, redaksi cuplik balik simpul diskusi virtual: Bangkitnya Solidaritas Sosial Ditengah COVID-19 taja Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, 13 April 2020.
Bahwa, solidaritas sosial yang tumbuh baik di level individu dan masyarakat lokal sesuai kearifan lokal masing-masing, bikin warga akhirnya rela menaati imbauan pemerintah, rela menyumbang sebagian kemampuannya menolong sesama demi kebaikan bersama.