“Negara lain akan beda tantangannya karena individualized society, kultur gotong royong susah untuk diorganisasikan. Karena itu, solidaritas sosial inisiasi masyarakat ini dapat dibangun di level nasional dengan mengandalkan kerja sama antar komunitas masyarakat, maupun lembaga-lembaga yang memiliki resources,” imbuhnyi, pada diskusi dimoderatori Gilang Desti Parahita.
Ulasan menarik Fina lainnya saat itu, soal penolakan oknum warga atas pemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU. Sebutnyi, ulah belum lengkapnya pengetahuan warga, butuh edukasi komplit dengan awareness dan kesiapsiagaan publik, agar siap hadapi masalah yang unik dan kasuistik.
Pembaca telah terbiasa siaga pakai masker ganda, bukan? Ingat lagi petuah Sayyidina Ali: kita semua adalah sesaudara dalam iman, jikapun tidak, kita semua adalah sesaudara dalam kemanusiaan. Salam Solidaritas. Merdeka! [red/Muzzamil]