Bandarlampung & Lampung Barat Ikuti Festival Payung Indonesia, 2-4 September

Bandarlampung & Lampung Barat Ikuti Festival Payung Indonesia, 2-4 September
Poster digital Festival Payung Indonesia (FESPIN) IX di Puro Mangkunegaran Solo Jawa Tengah, 2-4 September 2022, karya desainer grafis Nusa. Tampak gambar, model Dea Putri Kumala Sari, dan busana oleh Indrias Senthir. Dari Lampung, tahun ini turut berpartisipasi, peserta asal Kota Bandarlampung dan Kabupaten Lampung Barat.| dok. Panpel FESPIN/Muzzamil
PROFIL & SOSOK

Bertema Closer to Umbrella, inisiasi dilatari situasi kala itu: industri kerajinan payung tradisional di berbagai daerah di Indonesia dianggap lesu, butuh dorongan. Akhirnya Kemenparekraf menginisiasinya.

Even diharapkan bisa jadi ruang kreatif perajin payung dan pelaku industri ekonomi kreatif lainnya, bisa membantu pelestarian payung tradisional asli Indonesia yang terancam punah, bisa menjadi tempat melahirkan karya seni dengan payung sebagai sumber penciptaannya.

Sukses dan viral, lantas digadang jadi even tahunan. FESPIN 2015, 11-13 September, lokasi sama, petik tema “Umbrella Reborn: Payung Lahir Kembali dalam Kebaruan Artistik Visual”, pelibatan peserta diperluas asal 13 daerah, yakni Kabupaten Kuantan Singingi Riau, Padang Panjang Sumatera Barat, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Klaten, Pekalongan, Solo, Yogya, Bau Bau Sulawesi Tenggara, dan ‘surga kopi’ Desa Pulu-Pulu Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara (Sulawesi Selatan), serta dari mancanegara yaitu Cina, Jepang, Kamboja dan Thailand.

Loading