Bertema Closer to Umbrella, inisiasi dilatari situasi kala itu: industri kerajinan payung tradisional di berbagai daerah di Indonesia dianggap lesu, butuh dorongan. Akhirnya Kemenparekraf menginisiasinya.
Even diharapkan bisa jadi ruang kreatif perajin payung dan pelaku industri ekonomi kreatif lainnya, bisa membantu pelestarian payung tradisional asli Indonesia yang terancam punah, bisa menjadi tempat melahirkan karya seni dengan payung sebagai sumber penciptaannya.
Sukses dan viral, lantas digadang jadi even tahunan. FESPIN 2015, 11-13 September, lokasi sama, petik tema “Umbrella Reborn: Payung Lahir Kembali dalam Kebaruan Artistik Visual”, pelibatan peserta diperluas asal 13 daerah, yakni Kabupaten Kuantan Singingi Riau, Padang Panjang Sumatera Barat, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Klaten, Pekalongan, Solo, Yogya, Bau Bau Sulawesi Tenggara, dan ‘surga kopi’ Desa Pulu-Pulu Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara (Sulawesi Selatan), serta dari mancanegara yaitu Cina, Jepang, Kamboja dan Thailand.