Tanpa Ogoh-Ogoh, Melasti Terbatas, Hari Raya Nyepi Tetap Sakral

Tanpa Ogoh-Ogoh, Melasti Terbatas, Hari Raya Nyepi Tetap Sakral
(Poster digital ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2021 dan Tahun Baru Saka 1943 dari anggota DPRD Lampung Fraksi Partai Gerindra, I Made Suarjaya, dan Fraksi Partai NasDem, Garinca Reza Pahlevi. | Kolase by Collage Maker/Facebook)
PROFIL & SOSOK

BANDARLAMPUNG-
Hari dan tahun ini, Minggu 14 Maret 2021 hingga usai Senin (15/3/2021) esok, menjadi hari dan tahun kedua nuansa kesederhanaan nun dalam semangat khidmat tinggi, perayaan Hari Raya Nyepi Saka 1943, ditengah pandemi.

Hari raya umat Hindu, dimana mereka lakukan pemujaan suci, yang secara historis bersama Hari Raya Waisak, ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3/1983 tanggal 19 Januari 1983.

Baca Juga:  Pesan Kuat 'Berjayalah Indonesia Tembang Perdana Backyard Tone Asal Lampung untuk Indonesia
(Poster digital ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2021 dan Tahun Baru Saka 1943 dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. | Kolase by Collage Maker/Facebook/Twitter)

Menurut sejumlah sumber, sejarah hari libur di Indonesia, beberapa kali berubah ulah pengaruh perubahan sosial politik bangsa ini sejak merdeka. Pertama, penetapan total 14 hari libur nasional oleh Presiden Sukarno melalui Keppres 24/1953, yakni Tahun Baru Masehi, Proklamasi Kemerdekaan, Nuzulul-Qur’an, Isra Mikraj, Idul Fitri (dua hari), Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat Agung, Hari Senin Paskah, Kenaikan Isa Almasih, Pante Kosta, Hari Natal, dan Hari Buruh 1 Mei.